World Conservation Union mengklarifikasikan Orang Utan Sumatera maupun Orang Utan Borneo terancam dalam kepunahan. Kedua spesies ini tercantum dalam lampiran I Konvensi Perdagangan Internasional spesies langka Fauna dan Flora Liar (CITES).
Menurut data World Conservation Union, populasi Orang Utan dalam 20 tahun terakhir berkurang hingga 55%. Populasi Orang Utan Sumatera terdapat di alam 7.500 ekor. Sementara Orang Utan Kalimantan tinggal 57 ribu individu.
Menurut lembaga konversasi dunia ini penyebab berkurangnya populasi Orang Utan diantaranya adalah praktik perburuan dan pembalakan liar, alih fungsi lahan menjadi perkebunan kelapa sawit, perubahan dan pembalakan iklim, serta kebakaran hutan.
khawatirkan ini memotivasi para ilmuwan Orang Utan dan konservasi, lembaga pemerintah, masyarakat dan sektor swasta untuk mencari solusi yang layak untuk menjamin kelangsungan hidup spesies ini di tengah pembangunan ekonomi Indonesia.
Hasilnya adalah strategi konservasi multi pihak yang menggabungkan kepentingan publik, swasta, dan lokal, dan menemukan landasan bersama dalam konservasi Orang Utan antara pemangku kepentingan.
Pada 7 Juli 2015, Center for Orang Utan Protection mengadakan kampanye serentak di sembilan kota di Indonesia, termasuk di Bandung. Dalam kampanye tersebut, COP meminta masyarakat agar tidak ekploitasi terhadap Orang Utan.
Ikhwanussafa Sadidan mengatakan bentuk ekploitasi terhadap Orang Utan itu berbentuk pemeliharaan, berfoto, hingga memperjualbelikan Orang Utan.
Menurutnya, populasi Orang Utan di Indonesia sekarang ada sekitar 50 sampai 60 ribu ekor, kalau Orang Utan Sumatra itu ada sekitar 6 hingga 7 ribu ekor lagi, dan itu sudah termasuk kategori satwa yang terancam punah.
Sekitar 20 tahun lalu, populasi Orang Utan sampai 200 ribu ekor. Namun akibat maraknya perdagangan Orang Utan populasi Orang Utan turun drastis sekitar 6 hingga 7 ribu ekor.
Keunikan Orangutan Orang utan memiliki tubuh yang gemuk dan besar, berleher besar, lengan yang panjang dan kuat, kaki yang pendek dan tertunduk, dan tidak mempunyai ekor. Makanan orang utan antara lain adalah kulit pohon, dedaunan, bunga, beberapa jenis serangga dan buah-buahan.
Berat orangutan jantan sekitar 50-90 kg, sedangkan orangutan betina beratnya sekitar 30-50 kg. Orangutan dapat bergerak cepat dari pohon ke pohon dengan cara berayun pada cabang-cabang pohon.
“Orang Utan itu memiliki DNA 97 persen sama dengan manusia, dan sekarang statusnya satwa yang sudah terancam punah, Orang Utan itupun merupakan hewan endemic asli Indonesia. Keseimbangan alam juga terganggu,” katanya.