Kementerian Perhubungan menyatakan, jumlah kecelakaan lalu lintas dan korban tewas pada Hari Lebaran 2015 menurun drastis dibandingkan dengan tahun 2014. Data dari pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan menunjukkan, bahwa jumlah kecelakaan pada hari Lebaran 2015 tercatat 247 kasus. Jumlah ini turun sebanyak 82% dibandingkan dengan kasus pada tahun 2014, yakni mencapai 1.396 kasus.
Dari kecelakaan tersebut, sebanyak 53 orang di antaranya meninggal dunia, 87 orang luka berat dan sebanyak 350 orang luka ringan. Sementara, proyeksi kerugian karena kecelakaan tahun ini mencapai Rp 746 juta. Selain itu, terdapat juga empat kecelakaan kapal dan 16 kecelakaan yang melibatkan kereta api.
Korban yang menderita luka berat dan luka ringan pada hari Lebaran 2015 juga tercatat menurun menjadi 87 orang dan 350 orang dibandingkan dengan jumlahnya tahun lalu yang mencapai 465 korban luka berat dan 732 korban luka ringan.
Menteri Perhubungan, Ignatius Jonan pada Jumat (17/7) mengatakan bahwa sejumlah kecelakaan dan musibah yang terjadi di berbagai moda transportasi selama sebulan terakhir disebabkan oleh kelemahan penegakan aturan serta hukum. Seperti yang terjadi pada bus PO Rukun Sayur yang mengalami kecelakaan di tol Palimanan hingga Kanci pada Selasa (14/7) yang juga dianggap Jonan bermasalah dengan izin jalan di rute antarkota antarprovinsi.
Sementara, Kereta Api Matarmaja pada Senin (12/7) juga anjlok, karena adanya keretakan rel. Kepala Polres Blitar AKBP Muji Ediyanto pada Minggu (12/7) di Blitar mengatakan, penyebab kereta anjlok tersebut dikarenakan adanya roda yang keluar dan hal tersebut disebabkan oleh rel yang mengalami keretakan. Padahal, pihak dari PT Kereta Api Indonesia telah melakukan inspeksi pada pertengahan bulan Juni 2015 lalu. [*]