Amerika Serikat mendorong pembicaraan nuklir ke dalam kebuntuan dengan tuntutan yang berlebihan, kata seorang diplomat Iran di Wina, tempat kesepakatan nuklir berlangsung, sebagaimana dikutip kantor berita lokal Iran, Fars, Kamis, kemarin.
Pihak Barat dalam pembicaraan itu, terutama Amerika Serikat, telah mengajukan tuntutan yang berlebihan di luar kesepakatan sebelumnya dengan Iran, kata diplomat Iran tersebut yang tak ingin disebutkan jatidirinya. Ia menuduh pihak Barat melancarkan “permainan melempar kesalahan” untuk menimpakan tanggung-jawab atas kegagalan yang mungkin terjadi atas Iran, kata laporan Farcs.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif sebelumnya mengatakan di Twitter, “Kami bekerja keras, tapi tidak tergesa-gesa, untuk menyelesaikan pekerjaan. Perhatikan kata-kata saya; kamu tak bisa mengganti kuda di tengah arus.”
Pada Kamis pagi, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengatakan negara besar di dunia takkan tergesa-gesa mewujudkan kesepakatan nuklir dengan Iran
Jumat pagi tadi. Ia menambahkan ia “Siap meninggalkan pembicaraan jika keputusan berat tak dicapai secepatnya.”
Pembicaraan antara Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa ditambah Jerman telah melebihi tenggat kedua, setelah lolos dari tenggart pada 30 Juni dan 7 Juli. (Antara/ Xinhua-OANA)