Minggu, Oktober 6, 2024

Iran Optimis Kesepakatan Nuklir Tercapai

Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond (kiri), Menteri Luar Negeri AS John Kerry (kedua kiri) dan Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Li Baodong (ketiga kiri), Cheng Jingye (keempat kiri), Duta Besar dan Perwakilan Tetap Tiongkok untuk PBB dan Organisasi Internasional lain di Wina, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov (kelima kanan), Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius (keempat kanan), Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini (ketiga kanan) dan Menteri Luar Negeri Jerman Frank Walter Steinmeier (kedua kanan) bertemu di sebuah hotel di Wina, Austria, Minggu (28/6). Keenam negara mencari kesepakatan jangka panjang dengan Iran untuk mengekang bagian paling sensitif dari program nuklir mereka yang akan kembali dirundingkan sebelum tenggat waktu hari Selasa besok, menurut pejabat senior AS. ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria
Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond (kiri), Menteri Luar Negeri AS John Kerry (kedua kiri) dan Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Li Baodong (ketiga kiri), Cheng Jingye (keempat kiri), Duta Besar dan Perwakilan Tetap Tiongkok untuk PBB dan Organisasi Internasional lain di Wina, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov (kelima kanan), Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius (keempat kanan), Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini (ketiga kanan) dan Menteri Luar Negeri Jerman Frank Walter Steinmeier (kedua kanan) bertemu di sebuah hotel di Wina, Austria, Minggu (28/6). Keenam negara mencari kesepakatan jangka panjang dengan Iran untuk mengekang bagian paling sensitif dari program nuklir mereka yang akan kembali dirundingkan sebelum tenggat waktu hari Selasa besok, menurut pejabat senior AS. ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria

Pada Selasa kemarin, Iran menyampaikan optimisme mengenai potensi dicapainya kesepakatan dalam beberapa hari ke depan untuk menyelesaikan program nuklir kontroversial negeri itu, setelah sekitar dua tahun perundingan intensif, sementara tenggat kesepakatan nuklir di perpanjang jadi 7 Juli.

Babak paling akhir pembicaraan nuklir antara Iran dan negara besar dunia, bagi kesepakatan jangka panjang mengenai program nuklir Iran, yang telah lama menjadi sengketa, diperpanjang dari 30 Juni jadi 7 Juli di Ibu Kota Austria, Wina, Selasa, kata wanita Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Marie Harf.

“Kebanyakan masalah telah diselesaikan dan sisa masalah penting mungkin diselesaikan dalam beberapa hari ke depan,” kata Presiden Iran Hassan Rouhani pada Selasa.

“Jika kesepakatan dicapai, kami akan berkomitmen padanya asalkan pihak lain juga berkomitmen pada semua ketentuannya,” kata Rouhani sebagai dikutip stasiun TV negara, IRIB.

Menurut kesepakatan tersebut, Iran akan membuktikan kepada dunia bahwa negara Persia itu tak pernah memburu persenjataan nuklir, katanya.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif juga optimistis mengenai dicapainya kesepakatan yang akan menyelesaikan sengketa nuklir negeri tersebut setelah berbulan-bulan pembicaraan aktif.

“Kami ingin mencapai kesepakatan, dan saya kira itu mungkin,” kata Zarif setelah satu pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry di Wina, kata kantor berita resmi Iran, IRNA.

Komentar Zarif menjadi pelengkap pernyataannya yang juga ia keluarkan pada Selasa. Ia mengatakan penyelesaian program nuklir Iran, yang sepakati pada April di Swiss, dapat menyelesaikan perbedaan pendapat bagi kesepakatan akhir nuklir.

“Jika kita mau mencapai kesepakatan, itu harus mencakup tuntutan Barat dan kami. Saya percaya kesepakatan mesti dilandasi atas kesepakatan Lausanne, yang menyediakan kemungkinan bagi tercapainya penyelesaian,” kata Zarif sebagaimana dikutip IRNA.

Pembicaraan berada pada tahap penting dan Iran berusaha mencapai kesepakatan yang “adil dan seimbang”, kata Zarif pada Senin, setelah konsultasi satu-hari dengan para pejabat senior Iran di Teheran.

Zarif pada Selasa kembali menyatakan, “Mencapai kesepakatan nuklir jangka-panjang mungkin sulit dicapai tanpa pengakuan hak nuklir Iran. Tak ada kesepakatan yang akan dicapai kecuali semua masalah disepakati.

Ketua atom Iran Ali Akbar Salehi, Zarif serta pembantu khusus Hossein Fereidoun tiba di Wina pada Selasa untuk merundingkan kesepakatan yang lama ditunggu pada jam kesebelas tenggat yang ditetapkan sendiri.

Menteri luar negeri Iran bersama pejabat negara besar dijadwalkan bertemu di Wina guna membahas perbedaan pendapat dan perincian bagi penyelesaian mereka, kata satu sumber yang tak disebutkan jatidirinya oleh IRNA.

Iran dan kelompok P5+1 (Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia, Tiongkok ditambah Jerman) menyepakati kerangka kerja kesepahaman pada April, dan menetapkan 30 Juni sebagai tenggat untuk mencapai kesepakatan akhir, setelah luput dua tenggat sebelumnya pada Juni dan November. (Antara/ Xinhua-OANA)

Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.