Jumat, November 8, 2024

Ini Saran Sosiolog pada Orang Tua

- Advertisement -
ilustrasi : Warga berpartisipasi menera jari di atas spanduk untuk menolak kekerasan terhadap anak saat Car Free Day di Lapangan Puputan Margarana, Kota Denpasar, Bali, Minggu (14/6). Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk solidaritas untuk Angeline, anak korban kekerasan dan pembunuhan di Sanur, sekaligus merupakan rangkaian dari peringatan Hari Anak Nasional/ ANTARA FOTO/Fikri Yusuf.
ilustrasi : Warga berpartisipasi menera jari di atas spanduk untuk menolak kekerasan terhadap anak saat Car Free Day di Lapangan Puputan Margarana, Kota Denpasar, Bali, Minggu (14/6). Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk solidaritas untuk Angeline, anak korban kekerasan dan pembunuhan di Sanur, sekaligus merupakan rangkaian dari peringatan Hari Anak Nasional/ ANTARA FOTO/Fikri Yusuf.

Sosiolog Universitas Muhammadiyah Malang Dr Vina Salviana menyarankan para orang tua menjadikan anak-anaknya sebagai sahabat tanpa melunturkan etika dan adat kesopanan anak terhadap orang tua mereka.

“Menjadi orang tua memang tidak gampang, apalagi pada era sekarang ini, anak lebih kritis dan ekspresif. Sehingga, orang tua harus ekstra hati-hati dalam mendidik anak-anaknya, terlalu keras tidak baik bagi perkembangan jiwa anak, terlalu longgar pun juga tidak baik,” katanya di Malang, Senin.

Menurut dia, pola pendidikan dan masa lalu anak berpengaruh sangat besar terhadap jiwa dan masa tumbuh kembang anak, bahkan pengaruh atau tekanan internal dalam keluarga maupun eksternal juga sangat besar. Kondisi ini yang harus diperhatikan dengan seksama oleh orang tua. “Hubungan dalam ikatan keluarga, antara ayah dan ibu atau orang tua dengan anak juga akan memunculkan sedimen-sedimen dalam memori anak yang akan memunculkan karakter pada anak.”

Oleh karena itu, menurutnya, jangan sampai melakukan kekerasan pada anak karena sedimen-sedimen dalam memori anak itu akan terus muncul dan akan sulit dihapuskan. “Kekerasan yang dilakukan orang tua atau orang dewasa lainnya terhadap anak, bisa jadi dipicu oleh pengalaman masa lalunya yang pahit atau diperlakukan tidak baik dengan orang yang lebih dewasa,” katanya.(ANTARA)

Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.