Indonesia dan Tiongkok sepakat untuk merintis kerja sama di sektor maritim sebagai implementasi visi kemaritiman kedua negara.
Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu, kerja sama yang segera ditindaklanjuti antara kedua negara negara antara lain pengembangan ilmu teknologi maritim, peningkatan kunjungan wisatawan dari Tiongkok, pembangunan pembangkit listrik, galangan kapal serta kerja sama di bidang perikanan.
Melalui pertemuan antara Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xie Feng dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo di Jakarta, Rabu, keduanya mengaku kerja sama dua negara di Asia itu harus segera dimulai dalam mewujudkan visi maritim masing-masing.
Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi memiliki visi “Indonesia Poros Maritim Dunia”, sementara Tiongkok memiliki visi “Tiongkok Jalur Sutera Maritim”.
Dalam pertemuan tersebut, dibahas upaya pengembangan kerja sama antara lembaga riset kelautan Indonesia dengan State Oceanographic Administration of China.
Untuk meningkatkan wisatawan Tiongkok ke Indonesia, pemerintah Indonesia saat ini tengah mengkaji lokasi-lokasi sejarah kehadiran Ekspedisi Laksamana Cheng Ho ke wilayah Nusantara pada abad ke 15.
Kajian itu rencananya akan diperkenalkan sebagai tujuan wisata bagi wisatawan Tiongkok.
Upaya lainnya yaitu peningkatan frekuensi penerbangan antara Indonesia – Tiongkok.
Duta Besar Xie Feng siap memindahkan industri galangan kapalnya ke Indonesia dan bekerjasama dengan galangan kapal lokal. “Teknologi Tiongkok di bidang galangan kapal, pembangkit listrik, transportasi darat dan kereta api adalah salah satu yang terbaik dunia,” ujarnya.
“Kalau perlu kami akan undang para ahli Indonesia untuk mengkaji teknologi yang akan diterapkan agar mendapatkan hasil yang optimal,” kata Dubes Xie Feng. (Antara)