Kamis, November 14, 2024

Indonesia Bebas Penyakit Kaki Gajah 2020

- Advertisement -
Ilustrasi Penderita kaki gajah dirawat di Rumah Sakit?ANTARA FOTO
Ilustrasi Penderita kaki gajah dirawat di Rumah Sakit?ANTARA FOTO

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menyatakan Indonesia ditargetkan menjadi negara yang bebas penyakit kaki gajah atau filariasis pada 2020.

“Target bebas penyakit itu akan dicapai melalui pelaksanaan program Bulan Eliminasi Kaki Gajah setiap Oktober untuk tiap tahunnya. Dimulai pada 2015 dan program tersebut akan terus berlangsung selama lima tahun ke depan,” kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Mohamad Subuh, di Jakarta, Kamis (30/7).

Dia menjelaskan, program bulan eliminasi kaki gajah ini menjadi legasi bagi Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, karena penyakit kaki gajah mengancam 105 juta penduduk Indonesia di 195 kabupaten dan kota.

“Program ini akan dicanangkan Presiden Joko Widodo pada 1 Oktober 2015 di Cibinong, Jawa Barat, dan juga dilakukan gubernur di setiap provinsi,” katanya.

Mohamad mengatakan, pengendalian kaki gajah sebenarnya sudah dimulai sejak  1970 dan angka prevalensinya pada 1980 tercatat 19,5 persen. Sejak itu, pederita kaki gajah jumlahnya terus menurun. Sampai 2014 lalu tercatat tinggal 4,7 persen.

Lebih lanjut, dia menuturkan, program elinimasi filarliasis juga pernah dilakukan saat era Menteri Kesehatan Sujudi pada 2002. Namun, program ini hanya menjangkau 46 kabupaten/kota dari total 241 kabupaten/kota yang endemis.

“Sisanya ada 195 kabupaten kota yang akan menjadi sasaran program bulan eliminasi kaki gajah tahun ini sampai tahun 2020,” tuturnya.

Pihaknya mengimbau pemerintah kabupaten/kota yang menjadi sasaran pelaksanaan program pemerintah ini agar terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, bahwa pengobatan ini penting untuk memutus mata rantai penyebaran penyakit yang ditularkan melalui semua jenis nyamuk.

“Masyarakat yang menderita penyakit itu agar meminum obat pencegahnya yaitu dua kapsul sekali minum dalam setahun pada Oktober 2015. Tidak ada efek samping obat itu, tetapi mampu menangkal penyebaran penyakit kaki gajah,” katanya.

Mohamad juga meminta masyarakat agar tidak mengucilkan penderita kaki gajah, karena penyakit itu bisa dicegah melalui minum obat dan memelihara kesehatan di lingkungannya seperti memberantas sarang-sarang nyamuk.

- Advertisement -

Berdasarkan data yang dimilikinya, Indonesia merupakan menjadi negara dengan penderita kaki gajah terbesar kedua di dunia setelah India. [*]

Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.