Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyatakan bahwa Indonesia akan mengalami kekeringan yang paling parah selama 5 tahun terakhir pada tahun 2015 ini. Anggota Tim Variabilitas Iklim Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer pada LAPAN, Erma Yulihasti pada Jumat (10/7) juga memprediksi El Nino akan terus menguat hingga bulan Desember 2015 mendatang.
Lebih lanjut, Erma menjelaskan bahwa kekeringan di sebagian besar wilayah Indonesia ini merupakan akibat dari fenomena El Nino. Sementara, Fenomena El Nino adalah terjadinya anomali suhu permukaan air laut di Samudera Pasifik ekuator. Erma juga menambahkan, indeks El Nino di Indonesia mencapai 1,37 dan akan menguat menjadi 1,5 hingga 2,5 dan menjadi indeks yang terkuat selama lima tahun terakhir.
Menurutnya, El Nino juga masih akan berlangsung hingga Maret 2016 dengan peluang di atas 85% namun intensitas yang cenderung menurun. Tidak hanya itu, kekeringan juga disinyalir akan terjadi di 80% wilayah Indonesia.
Fenomena El Nino dengan indeks yang lebih besar dari angka 2 juga pernah terjadi di Indonesia pada tahun 1982-1983 dan tahun 1997 hingga 1998. Namun, kekeringan pada saat itu tidak hanya disebabkan oleh El Nino, tapi juga karena Indian Ocean Dipole (IDO) yang merupakan gejala penyimpangan cuaca yang dihasilkan oleh interaksi antara permukaan samudera dan atmosfer di Samudera Hindia bagian timur dan barat.
Sementara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga telah menyatakan bahwa sejumlah wilayah di Indonesia sudah masuk dalam kondisi kekeringan. Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data dan Informasi dan Humas BNPB di Jakarta, Senin (29/6) mengatakan, beberapa daerah yang yang mengalami kekeringan tersebut yakni, Purbalingga, Gunungkidul, Wonogiri, Tuban, Bojonegoro, Boyolali, Lombok Utara dan NTT. (Baca juga: Kekeringan Terjadi di Beberapa Wilayah Indonesia)
Tidak hanya itu, sebagian besar wilayah di Sumatera juga saat ini mengalami kekeringan. Sutopo menambahkan, situasi kekeringan tersebut selanjutnya berdampak kepada peningkatan potensi kebakaran hutan dan lahan, khususnya di Sumatera. [*]