Senin, Desember 9, 2024

Hillary Clinton Tuding Tiongkok Curi Dokumen AS

- Advertisement -
Hillary Clinton/REUTERS
Hillary Clinton/REUTERS

Kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, Sabtu kemarin menuduh Tiongkok mencuri informasi rahasia dagang dan “banyak informasi pemerintah”, sembari mencoba untuk meretas apapun yang tidak bergerak di Amerika.

Bahasa yang digunakan Clinton tentang Tiongkok lebih keras daripada bahasa yang biasa digunakan oleh Presiden Barack Obama yang juga sesama politisi Demokrat.

Hillary menyampaikan tuduhannya itu ketika berkampanye di New Hampshire, menegaskan bahwa ia ingin melihat Tiongkok bangkit dengan damai.

“Tapi kita juga harus ekstra hati-hati, kekuatan militer Tiongkok bertumbuh sangat pesat, mereka mengembangkan instalasi militer yang membuat negara-negara lain yang menjadi sekutu kita merasa terancam, seperti Filipina karena Tiongkok membangun di lokasi yang masih bersengketa,” kata Hillary, mantan Menteri Luar Negeri tahun 2009-2013.

“Mereka juga mencoba meretas semua yang tidak bergerak di Amerika. Mencuri rahasia dagang…dari kontraktor sektor pertahanan, mencuri banyak informasi negara, dan mencari keuntungan,” kata dia.

Hillary adalah kandidat kuat dalam nominasi Demokrat untuk pemilihan presiden Amerika Serikat, November tahun 2016.

Sementara itu Gedung Putih menolak untuk memberikan komentar terhadap tudingan yang digencarkan oleh Hillary.

Dalam kasus terkini soal dugaan aksi retas oleh Tiongkok, pejabat pemerintahan Obama mengatakan bahwa Tiongkok adalah pihak yang diduga keras melakukan peretasan lembaga pemerintah yang meliputi sekitar 4,2 juta pekerja.

Di pihak Tiongkok, mereka membantah semua tuduhan meretas komputer Pengelola Pegawai Pemerintah Amerika Serikat.

Hillary juga berbicara tentang program nuklir Iran dan menggunakan kalimat yang keras untuk Teheran.

- Advertisement -

Ia mengatakan bahwa meskipun perjanjian dengan Iran tercapai, Iran tidak akan meredakan agresifitasnya dan tetap menjadi negara pendukung utama aksi terorisme.

Hillary mengaku berharap perjanjian yang lebih kuat bakal tercapai di Vienna, antara berbagai kekuatan negara di dunia dan Iran. (Antara/Reuters)

Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.