Bambang Prayitno, Humas Daerah Operasi I Jakarta PT Kereta Api Indonesia mengatakan PT KAI mengevaluasi perjalanan kereta selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2015. Dua hal yang menjadi sorotan adalah ketepatan waktu berangkat dan distribusi tiket.
Menurutnya, keterlambatan waktu berangkat kereta sudah mulai menurun dibanding tahun sebelumnya. “Keterlambatan masih terjadi dibawah satu jam, dengan adanya tambahan angkutan Lebaran wajar terjadi keterlambatan sedikit,” katanya melalui keterangan resmi di Jakarta, kemarin.
Terkait pemesanan tiket secara online tahun ini, server PT KAI tidak mengalami gangguan berarti, Bambang mengklaim masyarakat bisa mengakses dengan cukup cepat. “Server tidak sempat down, hanya menunggu saja,” ungkapnya.
Namun, ada beberapa penumpang yang mengeluh kehabisan tiket setelah memesan secara online. Khodijah contohnya, ibu 55 tahun itu mengaku kehabisan tiket. Padahal ia sudah memesan tiket sejak H-60 lebaran. Agar bisa Lebaran di kampung halaman, ia terpaksa membeli tiket jurusan Surabaya ke agen wisata, bukan situs KAI.
Bambang menanggapi santai keluhan tersebut. Menurutnya, hal yang dialami Khodijah sudah wajar saat musim liburan. “Semua sudah paham, kalau untuk Lebaran harus berburu (tiket) dari H-90,” ungkap Bambang.
Hingga H-4 jumlah pemudik yang memanfaatkan jasa kereta api baik dari Stasiun Gambir dan Stasiun Senen tercatat 307.224 orang “Hasil pencatatan kami sampai closing sampai H-5 kemarin, 307.224,” katanya.
Bambang menjelaskan tujuan favorit perjalanan mudik dengan KA adalah untuk daerah-daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah, seperti, Purwekerto, Sidoarjo, Cilacap, Wates, Jogja, Sragen dan Solo
Untuk Daerah Operasi I Jakarta ini kata Bambang pihaknya memberangkatkan 54 kereta api reguler dengan 12 kereta api tambahan.
Di Stasiun Senen berangkat dengan kereta api. Aturan yang dibuat PT KAI, calon penumpang baru bisa memasuki peron satu jam sebelum keberangkatan kereta.[*]