Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyebut target pemerintah mengenai capaian target lifting minyak dan gas pada 2015 disebut terlalu optimis. Pemerintah menargetkan capaian lifting minyak pada tahun tersebut mencapai 825 ribu barel per hari dan gas sebesar 1.177 MBOEPD.
“Target lifting migas yang dipatok pemerintah terlalu optimistis. Lantaran naiknya lifting migas ini terlalu tinggi dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat, Johnny G. Plate, di Kompleks Parlemen Jakarta, Rabu [1/7].
Dia menjelaskan, berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), lifting minyak saat ini hanya mencapai 762 ribu barel per hari. Artinya, masih ada selisih cukup besar yakni hingga 63 ribu barel per hari untuk mencapai target lifting minyak yang telah ditetapkan.
“Ini bagaimana pemerintah untuk mencapai target tersebut. Karenanya, kekurangan ini mesti diperhatikan dan segera ditindaklanjuti agar target lifting minyak dan gas benar-benar tercapai,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, di tempat yang sama Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, mengatakan ini data dari SKK Migas saat ini memang masih belum mencapai target yang diharapkan. Karena pada semester I 2015, produksi minyak terkadang belum maksimal lantaran masih banyak perbaikan-perbaikan pada tempat dan juga alat-alat untuk mencari minyak tersebut.
Namun demikian, lanjut dia, setelah itu pada semester II biasanya produksi akan meningkat. Terutama pada lahan minyak di Blok Cepu di Lapangan Banyu Urip yang akan terus digenjot produksinya. Diharapkan pada Oktober 2015, Blok Cepu dapat beroperasi maksmial.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, lahan minyak yang berada di Banyu Urip mampu berproduksi maksimal hingga mencapai 205.000 barel per hari. Target produksi tersebut naik dari rencana sebelumnya yakni sebesar 165.000 barel per hari. [*]