Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama pada Jumat (10/7) di Balai Kota, mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelesaikan sistem ‘iJakarta’ yang merupakan tahapan untuk mewujudkan Jakarta Smart City. Ahok melanjutkan, dengan sistem tersebut akan terdapat juga perpustakaan digital yang memungkinkan warga DKI dapat mengkoleksi dan baca buku secara digital.
Ahok juga menambahkan, perpustakaan digital tersebut juga akan memiliki banyak kelebihan. Menurutnya, sekolah tak lagi harus berurusan dengan debu yang terkadang dapat merusak buku. Hal tersebut juga dapat menghemat pemeliharaan koleksi. Selain itu, perpustakaan digital juga dapat mempermudah warga DKI Jakarta untuk mendapat dan membaca buku.
Selanjutnya, akses tersebut akan diberikan kepada berbagai kelompok, seperti masyarakat umum, anak-anak khususnya sekolah serta komunitas. Hingga saat ini, tercatat baru ada satu perusahaan penerbit dan distributor buku yang bekerjasama dengan Pemerintah DKI.
Sementara pada Agustus 2014 lalu, mayoritas Sekolah Dasar (SD) di Jakarta Barat sempat mengalami masalah pendistribusian buku kurikulum tahun 2013. Seharusnya, buku tersebut didistribusikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Tidak hanya itu, ratusan sekolah dasar di Jakarta Pusat juga mengalami masalah dalam ketersediaan buku di sekolah masing-masing karena tak kunjung mendapatkan distribusi buku dari Kemendikbud. Dari ratusan sekolah dasar yang terdapat di Jakarta Pusat, baru sekolah dasar di Kecamatan Gambir saja yang saat itu mendapatkan buku kurikulum 2013. Padahal, buku tersebut sangat dibutuhkan guna kelancaran proses kegiatan belajar mengajar.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI pada Selasa (30/6) juga telah meluncurkan portal data, yakni jakarta.go.id. Portal tersebut adalah portal data terbuka milik pemprov DKI yang dibuat untuk menciptakan transparansi data antara pemerintah dengan masyarakat dan dibuat guna mendukung terciptanya Jakarta Smart City. [*]