Perdana Menteri Malaysia Najib Razak memerintahkan pengacaranya mempertimbangkan langkah hukum terhadap harian Wall Street Journal, yang memberitakan dugaan korupsi dana dari utang negara 1MDB yang masuk sekitar US$700 juta dolar ke rekening bank atas namanya.
Firma hukum Hafarizam Wan & Aisha Mubarak mengatakan, karena tulisan pada pekan lalu melibatkan beberapa pihak, mereka diperintahkan mempertimbangkan jenis tindakan, yang akan diambil, dengan barang bukti menunjukkan persekongkolan terhadap kliennya.
“Setelah klien kami memperoleh semua bukti, yang diperlukan, dan kedudukan Wall Street Journal dipastikan, kami diperintahkan mengambil langkah hukum tegas,” katanya.
Wall Street Journal sendiri belum menaggapi pemberitaan ini.
Perdana Menteri Najib akan mengadakan rapat kabinet rutin pada hari Rabu ini, dan ini kali pertama sejak laporan Wall Street Journal memicu krisis politik yang telah berpengaruh dalam jatuhnya nilai tukar ringgit terhadap dolar Amerika ke posisi terendah dalam 16 tahun terakhir.
Anggota parlemen oposisi telah meminta menteri kabinet untuk mencari penjelasan tentang tuduhan itu dan memintanya untuk mengundurkan diri hingga penyelidikan selesai.
Najib membantah mengambil uang dari 1MDB atau entitas lainnya demi keuntungan pribadi.
Sementara itu, 1MDB menggambarkan tuduhan sebagai tindakan “tidak berdasar”, dan mengaku tidak pernah menyetorkan uang untuk Najib.
Kantor berita Reuters belum melakukan verifikasi secara independen terhadap laporan Wall Street Journal.
1MDB mengatakan pada hari Selasa kemarin bahwa pihaknya telah membekukan sekitar satu lusin akun di bank yang terkait dengan tuduhan korupsi, sebagai indikasi bahwa mereka serius menindaklanjuti tudingan tersebut, namun mereka tidak menjelaskan rekening siapa atau bank mana yang dimaksud.
Tim, yang meliputi Jaksa Agung Malaysia, Gubernur Bank Sentral Malaysia, Inspektur Jenderal Polisi dan Kepala Komisi Anti-Korupsi, juga telah mengambil berbagai dokumen yang terkait dengan 17 rekening dari dua bank untuk membantu proses investigasi.
1MDB, kelompok mulai dari properti hingga energi, yang dewan penasihatnya diketuai oleh Najib, memiliki utang sekitar US$11 miliar.
Bahkan sebelum berita tuduhan itu muncul, organisasi itu sedang diinvestigasi oleh bank sentral, auditor umum, polisi dan Komite Akuntan Publik Parlemen.
Laporan Wall Street Journal, mengutip dokumen dari penyelidikan pemerintah, mengatakan ada lima deposito yang mengalir ke akun Najib.
Dua transaksi transfer terbesar, senilai US$ 620 juta dolar dan US$61 juta, terjadi pada tahun 2013 dari sebuah perusahaan yang terdaftar di Kepulauan Virgin Inggris melalui bank Swiss swasta cabang Singapura.
Sementara itu, Bank Sentral Singapura, hari ini mengaku sudah dihubungi dengan lembaga-lembaga keuangan dalam kaitannya dengan penyelidikan oleh pemerintah Malaysia dan akan memberikan bantuan jika diperlukan. (Antara/Reuters)