Jumat, April 19, 2024

Australia Tak Dapat Kepastian Soal Impor Sapi Indonesia

Suasana pemuatan sapi asal Kupang, NTT ke dalam peti kemas di atas lambung kapal kargo di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (8/7). Kementrian Perdagangan akan mengimpor sekitar 270 ribu ekor dari Australia menjelang Hari Raya Idul Fitri guna memenuhi kebutuhan akan daging sapi yang tidak dapat dipenuhi oleh produksi sapi lokal. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Suasana pemuatan sapi asal Kupang, NTT ke dalam peti kemas di atas lambung kapal kargo di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (8/7). Kementrian Perdagangan akan mengimpor sekitar 270 ribu ekor dari Australia menjelang Hari Raya Idul Fitri guna memenuhi kebutuhan akan daging sapi yang tidak dapat dipenuhi oleh produksi sapi lokal. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Para eksportir sapi Australia mengharapkan kepastian dari pemerintah Indonesia mengenai kuota impor sapi hidup untuk sisa tahun ini.

“Saat ini kami menunggu pengumuman dari pemerintah Indonesia tentang berapa sapi yang bisa kami ekspor ke Indonesia. Hingga kuartal pertama, jumlah sapi yang kami kirim sekitar 250.000 ekor sapi, dan belum ada lagi kepastian tentang kuota impor Indonesia,” kata Richard Norton, Direktur Meat and Livestock Australia Limited (MLA) di sela-sela seminar tentang industri daging merah Australia, Kamis siang tadi.

Pada tahun 2014 Indonesia memberikan kuota impor sapi hidup sebanyak 730.000 ekor kepada Australia.

“Kalau saja pemerintah Indonesia mengumumkan kuota lebih awal dan secara rutin, kami bisa mempersiapkan lebih baik dan harganya bisa lebih murah,” kata dia di forum yang disponsori oleh Institut Pertanian Universitas Australia Barat (UWA), Perth, Australia.

Namun perubahan pemerintahan Indonesia, dengan presiden baru dan pendekatannya nasionalis, kemungkinan besar akan mengubah kebijakan terhadap impor sapi dari Australia.

“Indonesia adalah pasar ekspor sapi hidup terbesar di dunia untuk Australia. Bahkan bila digabungkan, sapi hidup dan sapi potong, Indonesia adalah pasar terbesar ekspor kami,” ujar Richard.

Meat & Livestock Australia Limited (MLA) adalah organisasi pemasaran, riset, dan pengembangan industri daging merah dan hewan ternak Australia.

MLA didanai oleh pemerintah federal dari pajak yang dikenakan terhadap setiap sapi dan kambing yang diperdagangkan. Setiap sapi dikenai pajak 5 dolar, sementara setiap kambing dikutip pajak sebanyak 2 dolar. Dana ini digunakan untuk biaya pemasaran, riset, dan pengembangan industri daging merah dan hewan ternak Australia.

Dikutip dari laporan MLA yang dirilis pada Mei 2015, sepanjang tahun 2014 daging sapi potong dari Australia mengisi 15 persen dari kebutuhan konsumsi secara nasional di Indonesia. Sementara sapi hidup dari Australia memasok 35 persen konsumsi Indonesia.

Indonesia mengimpor 76.647 ton daging sapi potong dari Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat. Sekitar 78 persen dari semua daging sapi potong impor itu dipasok oleh Australia.

Pada tahun 2014, nilai ekspor sapi Australia ke Indonesia mencapai rekor tertinggi yaitu 883 juta dolar Australia atau setara dengan Rp9,3 triliun. (Antara)

Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.