Menteri Luar Negeri Amerikat Serikat John Kerry pada Kamis mendesak Venezuela untuk terlibat dalam “dialog politik” menjelang pemilihan umum pada akhir tahun ini.
Diplomat tertinggi Amerika Serikat itu juga menggunakan pernyataannya saat menyampaikan ucapan selamat peringatan ke-204 hari kemerdekaan Venezuela pada 5 Juli sebagai kesempatan untuk menyoroti “semangat kebersamaan” antara kedua negara.
“Negara kita dibangun pada cita-cita yang sama, kebebasan, kesetaraan, keadilan dan demokrasi,” kata Kerry kepada rakyat Venezuela, yang menyelenggarakan pemilihan umum pada 6 Desember.
“Saat Anda menantikan pelaksanan pemilihan umum legislatif, dialog politik akan menjadi penting dalam memastikan resolusi damai sengketa dan integritas proses demokrasi Anda.”
Hubungan Amerika Serikat dan Venezuela telah meningkat baru-baru ini, setelah bertahun-tahun hubungan yang tegang, dengan kedua bangsa mengusir duta besar masing-masing pada tahun 2010.
Tapi para pejabat tingkat tinggi Amerika Serikat telah melakukan perjalanan dua kali ke Caracas sejak April untuk melakukan dialog, yang oleh Departemen Luar Negeri digambarkan sebagai “positif dan produktif.” Kedua belah pihak juga mengadakan pertemuan diplomatik tingkat tinggi di Haiti bulan lalu.
“Saya berharap untuk kerja sama lebih lanjut antara masyarakat dan pemerintah saat kita mencari cara untuk meningkatkan hubungan sejarah yang kuat,” kata Kerry.
Presiden sosialis Nicolas Maduro, penerus kuat Hugo Chavez, menghadapi penurunan peringkat persetujuan karena ekonomi Venezuela jatuh ke dalam resesi.
Protes anti-pemerintah mengguncang Venezuela tahun lalu dan pasukan Maduro dituduh meredam kerusuhan dengan kekerasan anggota parlemen Amerika Serikat, terutama Partai Republik, telah menyerukan reformasi di negara Amerika Selatan itu.
Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat Bob Corker, setelah dua hari perjalanan ke Venezuela tempat ia bertemu pejabat pemerintah dan anggota oposisi, mengecam “kebijakan ekonomi cacat dan sistem politik” Venezuela.
Dan ia memperingatkan negara itu “menuju ke masa sangat sulit” kecuali reformasi dilakukan. (Antara/AFP).