Hari Raya Idul Fitri adalah hari suci bagi umat Islam. Hari itu menjadi hari yang penuh kedamaian. Namun, itu tak berarti akan lepas dari segala masalah. Setiap tahunnya, menjelang Idul Fitri, berbagai masalah kerap muncul dan terjadi secara berulang-ulang.
Masalah pertama adalah kemacetan. Kemacetan menjadi hal biasa yang akan ditemui saat mudik. Jutaan kendaraan pribadi saling bertemu dan melintasi jalan yang sama. Tahun ini, Kementerian Perhubungan memperkirakan kemacetan lalu lintas akan dipenuhi oleh kendaraan pribadi yang naik 5,8% dan 7,77% atau sekitar 2 juta sepeda motor. Sedangkan kendaraan mobil diprediksi sebanyak 1,68 juta unit atau naik 5,8% dibanding realisasi tahun sebelumnya sekitar 1,59 juta kendaraan.
Masalah kedua adalah kecelakaan. Banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan saat mudik. Penyebabnya bisa saja karena pengendara kelelahan, anak tewas tergencet orang tua saat berkendara motor, ataupun sopir bus yang ugal-ugalan. Namun, berkendara dalam kondisi mengantuk masih menjadi penyebab paling tinggi. Menurut Litbang Kompas, tahun ini diprediksi angka kecelakaan naik menjadi 6,5 juta orang dari tahun sebelumnya 5,8 juta orang. Sejak H-7 hingga H-5 atau Minggu (12/7) lebaran, telah terjadi 516 kecelakaan dengan 96 korban jiwa.
Masalah ketiga adalah kerusuhan. Menjelang puncak Hari Raya Idul Fitri, masyarakat selalu mengadakan konvoi takbiran dengan beramai-ramai keliling kota. Namun sayangnya, tradisi ini tidak selamanya berjalan mulus. Tidak jarang kericuhan terjadi hingga akhirnya memakan korban dan kerugian secara materi.
Masalah keempat adalah pencurian. Menyangkut rumah yang ditinggalkan, musibah pembobolan atau disebut pencurian sering kali terjadi. Rumah kosong menjadi kesempatan para pencuri secara leluasa mengambil harta pemilik rumah. Pengawasan atau keamanan rumah yang kurang juga menjadi pemicunya.
Lalu masalah terakhir adalah kebakaran. Saat meninggalkan rumah, pemilik rumah sering kali lupa untuk mencabut listrik. Arus listrik yang masih terhubung tersebut kemudian mengakibatkan hubungan arus pendek hingga akhirnya terjadi kebakaran. Pemilik rumah juga kerap meninggalkan rumah dengan kompor yang masih terhubung dengan tabung gas.[*]