Indonesia telah berkomitmen untuk meningkatkan alokasi anggaran pendidikan melalui pajak. Menurut data dari Kementerian Keuangan, anggaran pendidikan untuk tahun 2024 mencapai Rp665 triliun, mengalami kenaikan 30,4% dari anggaran tahun 2023. Peningkatan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengatasi masalah kualitas pendidikan yang masih menjadi tantangan besar. Namun, apakah alokasi pajak yang lebih besar untuk sektor pendidikan benar-benar dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia?
Fenomena ini menarik untuk diulas karena telah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa kualitas pendidikan memiliki korelasi dengan pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Penelitian (Hanifah et al., 2023) menyimpulkan bahwa pengeluaran pemerintah untuk pendidikan, infrastruktur pendidikan dan lamanya pendidikan berpengaruh signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Negara-negara dengan sistem pendidikan yang baik, seperti Swiss dan Amerika Serikat, telah menunjukkan bagaimana investasi besar dalam pendidikan dapat menghasilkan generasi yang produktif dan inovatif.
Solow (1956) menyatakan bahwa faktor yang dominan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah modal dan tenaga kerja. Tenaga kerja yang lebih terampil dan produktif akan meningkatkan pendapatan per kapita. Menurut teori modal manusia (Schultz, 1961) pendidikan dianggap sebagai bentuk investasi yang menghasilkan return dalam bentuk peningkatan produktivitas dan pendapatan.
Selain itu, (Pemerintah Indonesia, 2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Peraturan ini didukung oleh alokasi anggaran yang memadai untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan akses pendidikan yang layak.
Alokasi pajak yang lebih besar untuk sektor pendidikan memang berpotensi meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Namun, efektivitasnya sangat tergantung pada bagaimana dana tersebut digunakan. Peningkatan anggaran harus disertai dengan reformasi menyeluruh dalam sistem pendidikan, termasuk peningkatan kualitas guru, kurikulum yang relevan, dan fasilitas pendidikan yang memadai.
Penelitian menunjukkan bahwa negara-negara dengan investasi pendidikan yang tinggi tidak hanya mengalokasikan dana besar tetapi juga memastikan bahwa dana tersebut digunakan secara efektif. Sebagai contoh, Finlandia, salah satu negara terbaik berdasarkan data Worldtop20.org, tidak hanya memiliki anggaran pendidikan yang besar tetapi juga memiliki sistem pendidikan yang sangat terdesentralisasi dan memberikan otonomi besar kepada sekolah.
Berdasarkan penelitian (Suyono & Eko Prabowo, 2023), sistem pendidikan di Finlandia sangat fleksibel, memungkinkan komponen pendidikan untuk mengembangkan metode dan teknik pengajaran yang efektif. Pendidikan di Finlandia inklusif dan menyeluruh untuk semua, dengan bantuan finansial dari pemerintah dan tanpa biaya pendidikan. Siswa dengan kebutuhan khusus juga menerima pendidikan dan dukungan yang setara. Selain itu, Profesi pendidik sangat dihargai dan melalui seleksi ketat, memastikan kinerja pengajaran yang berkualitas.
Di Indonesia, tantangan terbesar dalam sektor pendidikan adalah birokrasi yang kompleks dan masalah korupsi yang seringkali menghambat distribusi dana pendidikan secara efektif. Birokrasi yang rumit menciptakan hambatan administratif yang memperlambat penyaluran dana ke sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan yang membutuhkannya. Selain itu, korupsi di berbagai tingkat pemerintahan menyebabkan sebagian besar dana yang seharusnya digunakan untuk memperbaiki infrastruktur pendidikan, meningkatkan kualitas guru, dan menyediakan materi belajar menjadi tidak tepat sasaran.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan mekanisme pengawasan yang ketat dan transparan. Pengawasan ini harus melibatkan berbagai pihak, termasuk lembaga independen, masyarakat sipil, dan media, untuk memastikan bahwa dana pendidikan digunakan sesuai dengan peruntukannya. Pemerintah juga perlu mengimplementasikan sistem audit yang lebih efektif dan memanfaatkan teknologi informasi untuk memantau aliran dana secara real-time. Selain itu, pemberdayaan dan pelatihan bagi petugas pengelola dana pendidikan sangat penting untuk meningkatkan integritas dan efisiensi dalam pengelolaan anggaran.
Langkah-langkah ini tidak hanya akan memastikan bahwa dana pendidikan benar-benar digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi juga membantu membangun kepercayaan publik terhadap sistem pendidikan dan pemerintah. Dengan demikian, peningkatan anggaran pendidikan yang dibarengi dengan pengawasan yang ketat dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik dan berkontribusi pada pembangunan sumber daya manusia yang lebih berkualitas di Indonesia.
Kesimpulannya, alokasi pajak yang lebih besar untuk sektor pendidikan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia jika disertai dengan reformasi menyeluruh dan pengawasan yang ketat. Investasi dalam pendidikan tidak hanya meningkatkan kualitas sumber daya manusia tetapi juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Rekomendasi pertama adalah perlunya reformasi sistem pendidikan yang menyeluruh. Ini termasuk meningkatkan kualitas guru melalui pelatihan berkelanjutan dan memperbarui kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Tanpa guru yang kompeten dan kurikulum yang relevan, peningkatan anggaran pendidikan tidak akan memberikan hasil yang maksimal.
Kedua, transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana pendidikan harus menjadi prioritas. Menerapkan mekanisme pengawasan yang ketat akan memastikan bahwa dana yang dialokasikan benar-benar digunakan sesuai peruntukannya. Pengawasan ini harus melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat dan lembaga independen, untuk mencegah penyalahgunaan dana.
Ketiga, peningkatan fasilitas pendidikan di seluruh pelosok negeri sangat penting. Banyak sekolah di daerah terpencil yang masih kekurangan fasilitas dasar seperti ruang kelas yang layak, buku, dan alat belajar. Dengan peningkatan fasilitas, diharapkan kualitas pendidikan dapat merata di seluruh Indonesia, memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
Dengan langkah-langkah ini, Indonesia dapat memanfaatkan alokasi pajak untuk pendidikan secara optimal dan membangun generasi emas yang siap menghadapi tantangan global.
REFERENSI
Hanifah, U., Septiani, Y., & Lukis Panjawa, J. (2023). Pengaruh Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2015-2021.
Pemerintah Indonesia. (2003). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA.
Subroto, G. (2014). HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN EKONOMI: Perspektif Teori dan Empiris. In Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan (Vol. 20, Issue 3).
Suyono, A., & Eko Prabowo, A. (2023). SISTEM PENDIDIKAN EROPA: STUDI SISTEM PENDIDIKAN DI FINLANDIA. Jurnal Pendidikan Ekonomi Akuntansi, 11(2).