Istilah insecure belakangan ini sering digunakan oleh banyak orang, terutama kaum muda yang merasa dirinya adalah pribadi introvert. Memiliki kemampuan bersosialisai rendah, pemalu, pendiam adalah stigma yang dilahirkan oleh masyarakat awam dan mengakibatkan segelintir orang menyamakan respon dari keadaannya dengan jenis kepribadian introvert. Akibatnya sering kali orang yang merasa dirinya introvert menutup diri dan takut untuk terlibat di khalayak ramai.
Well, sebenarnya pribadi introvert dan extrovert itu adalah penggolongan dua kepribadian dari cara mereka mendapatkan energi saja, bukan sifat dan karakter individunya. Introvert mengumpulkan energinya ketika mereka sedang melakukan aktifitas secara mandiri, seperti : membaca, menulis, menjahit, dan lain sebagainya. Beberapa dari mereka cenderung mudah lelah ketika berada di tengah orang banyak. Namun hal ini tidak bersifat objektif karena durasi mereka dalam memenuhi kebutuhan energinya berbeda-beda.
Mungkin segelintir orang saja yang mengetahui bahwa pribadi introvert dapat mengaktualisasikan diri secara maksimal ketika mereka tepat dalam mengaplikasikan kecenderungan perilakunya. Albert Einstein, Bill Gates, J. K. Rowling, dan Michael Jordan adalah sebagian kecil dari banyaknya kaum introvert yang sangat terkenal dan terbukti berhasil dalam hidupnya.
Introvert umunya lebih nyaman untuk tidak terlalu banyak bicara. Mereka akan melakukannya ketika suatu hal dirasa penting dan akan menjadi meaning full kepada beberapa orang yang menjalin hubungan dekat dengannya. Selain itu, sering kali muncul kecenderungan dari dirinya sebagai seorang pendengar. Jika dua hal ini diaplikasikan oleh seorang pemimpin yang introvert, dia akan banyak mendengar orang di sekitarnya dan tidak memaksakan ide yang muncul dari dirinya. Karena hal tersebut, besar kemungkinan jajarannya merasa keberadaan mereka sangat dihargai.
Dengan kebiasaan menghabiskan waktu secara pribadi untuk mencharge dirinya, ia mudah mengendalikan distraksi dari luar karena konsentrasi dan fokusnya yang secara tidak sadar terbentuk begitu baik. Karena hal tersebut, pribadi introvert akan jauh lebih cepat menghasilkan suatu hal dari proses pemikiran dan pengerjaan yang matang.
Sebagai observator yang baik, karenanya pribadi ini memiliki beberapa keunggulan. Ia cenderung menghadapi suatu hal dengan hati-hati, teliti, kritis, dan faham betul dengan apa yang ada di hadapannya. Dengan sifat mendukung tersebut, seorang introvert secara mudah memahami hampir secara keseluruhan orang dan lingkungan di sekitarnya tanpa banyak yang menyadari.
Setelah mengetahui berbagai kelebihan dari pribadi introvert, diharapkan kedepannya makin banyak yang dapat mengendalikan dan percaya dengan dirinya secara baik. Hal yang terpenting adalah bagaimana cara setiap individu mengenali karakter pribadinya dan mengubur dalam-dalam stigma sekitar yang sejatinya terkesan merendahkan.
Jika hal tersebut teroptimalkan, maka lahirlah manusia-manusia introvert yang autentik, kreatif, dan kontributif. Sampailah mereka pada titik jauh dari perasaan insecure dan puas dengan apa yang ia jalani dalam hidupnya.
So, say hello to a beautiful future and goodbye to insecurity.