Akses pejalan kaki untuk mencapai ke satu lokasi membutuhkan waktu lama, bahkan membutuhkan waktu 30 menit dan energi yang besar untuk mencapai tujuan. Karena itu, perlu ada solusi dari pemerintah untuk memudahkan pejalan kaki.
Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Industri Perdagangan dan Transportasi, Sutanto Suhodo, mengatakan, pemerintah merencanakan membongkar pagar gedung di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin. Akan tetapi, rencana itu sangat sulit dilakukan karena pihak pengelola gedung tidak semuanya setuju untuk membongkar.
“Ini sangat sulit dilakukan karena pihak pengelola gedung ada yang setuju dan ada yang tidak setuju membongkar pagarnya untuk akses pejalan kaki,” kata Sutanto di Jakarta, Senin (21/12). “Alasan mereka, salah satunya adalah soal keamanan.”
Dia menambahkan, jika antara satu gedung dan gedung lainnya tidak memiliki pembatas, akses masyarakat sangat mudah. Bahkan untuk pergi ke gedung sebelah hanya membutuhkan waktu sedikit, yakni 3 menit. Negara yang sudah menerapkan gedung tanpa pembatas adalah Jepang dan Amerika Serikat. “Di New York, AS, dan Jepang, gedung-gedung bertingkat tidak bangun tembok seperti di Jakarta,” kata Sutanto.
Selain itu, dia mengatakan, pemerintah DKI Jakarta tidak hanya fokus pada pembatas gedung saja, tapi juga menyoroti pihak swasta yang menggali kabel di jalur pejalan kaki dan ruas jalan kota. Sebab, penggalian berbagai kabel tersebut sangat mengganggu pejalan kaki.
“Banyak perusahaan yang menggali lubang untuk kabel. Sudah dibongkar oleh perusahaan yang satu, terus tidak dipasang baik. Ini sangat merugikan pemprov karena bongkar, terus tutup lagi, kemudian bongkar-tutup lagi,” ujarnya.
Karena itu, pemerintah berencana membuat galian khusus untuk kabel-kabel bawah tanah, baik optik, PLN, pipa, dan sebagainya dalam satu tempat sehingga lubang tidak berkali-kali digali. Tapi pembangunan itu sangat mahal sehingga perlu kerjasama semua pihak, baik eksekutif maupun legislatif.
Seperti diketahui, rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menginginkan trotoar yang lebar di Jalan Sudirman-Thamrin dan gedung-gedung tanpa pagar. Pembongkaran pagar itu dengan kompensasi pembangunan papan iklan light emitting diode (LED).