Tahukah kamu? bahwa bawang merah yang memiliki nama latin Allium Ascalonicum merupakan tanaman tertua dari silsilah tanaman yang dibudidayakan oleh manusia loh. Hal ini diketahui dari sejarah bangsa Mesir pada masa dinasti pertama dan kedua (3200 – 2700 SM). Bawang merah diperkirakan berasal dari kawasan Asia, lalu menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, daerah penghasil bawang merah terbanyak berada di Cirebon, Brebes, Tegal, Pekalongan, Solo, dan Wates.
Saat ini, masyarakat memanfaatkan bawang merah sebagai salah satu penyedap alami pada masakan untuk menambah aroma dan cipta rasa. Meskipun bawang merah bukanlah bahan utama dalam masakan, namun bawang merah memiliki kandungan gizi yang dapat memberi nilai tambah dan melengkapi gizi menu utama yang dihidangkan pada makanan. Lalu apa saja kandungan gizi yang terdapat pada bawang merah?
Bawang merah memiliki kandungan mineral kalium yang cukup tinggi. Kalium berperan penting dalam proses metabolisme. Mineral juga penting dalam menjaga keseimbangan tekanan darah, mencegah pengerasan pembuluh darah dari endapan kolesterol jahat, serta membantu mengatur kontraksi otot rangka dan otot halus, dan juga berperan penting dalam fungsi kerja saraf dan otak. Mineral kalsium dan fosfor yang terkandung dalam bawang merah juga penting untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi.
Bawang merah juga kaya akan kandungan senyawa kimia aktif (senyawa sulfur). Senyawa tersebut berperan dalam pembentukan aroma dan memberikan efek farmakologis yang positif bagi kesehatan. Senyawa kimia aktif dalam bawang merah sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, seperti meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, mencegah dan mengobati berbagai jenis penyakit mulai dari yang ringan, seperti demam, sakit kepala, sariawan, pilek, masuk angin, dan lain sebagainya, sampai dengan penyakit yang berat.
Namun, saat ini bawang merah juga kerap digunakan sebagai obat tradisional pada sebagian masyarakat. Frances Sheridan Goulart mengatakan dalam bukunya yang berjudul “Super Healing Foods” bahwa banyak masyarakat yang mengkonsumsi bawang merah mentah dalam rangka menjalani pengobatan, terutama dikonsumsi oleh para penderita penyakit degeneratif, seperti : penyakit akibat adanya gangguan kardiovaskuler, hipertensi, stroke, gangguan fungsi ginjal, diabetes mellitus, kanker, dan obesitas. Terkait dengan makanan yang digunakan sebagai obat, Hippocrates (Bapak Ilmu Kedokteran) mengatakan kata-kata yang cukup terkenal ”Lets food be yourmedicine”
Kandungan zat gizi dalam bawang merah dapat membantu melancarkan sistem peredaran darah dan sistem pencernaan tubuh manusia. Hal ini dapat memungkinkan organ-organ serta jaringan tubuh dapat berfungsi dengan baik.
Senyawa aktif yang terdapat pada bawang merah juga berperan dalam menetralkan zat-zat toksik yang berbahaya dan membantu mengeluarkannya dari dalam tubuh. Dalam hal ini, manfaat yang cukup penting dari bawang merah adalah peranannya sebagai antioksidan alami yang mampu menekankan efek karsinogenik dari senyawa radikal bebas.
Sebagai bahan obat tradisional, bawang merah sering digunakan secara tunggal ataupun dipadukan dengan bahan obat herbal lainnya hal ini cukup efektif untuk mencegah atau mengobati berbagai penyakit, dan sudah dibuktikan pada beberapa penelitian yang telah didokumentasikan pada buku karya Frances Sheridan Goulart.
Penyakit-penyakit yang telah berhasil diterapi dengan bawang merah sebagai ramuan herbal antara lain: ambeien, asma, batuk, bisul, cacingan, demam, diabetes mellitus, masuk angin, sakit kepala, gangguan pada jantung, dan masih banyak lagi.
Referensi :
Goulart, F. S. 1995. Super Healing Foods. Reward Books a member of Penguin Putnam Inc., New York.
Jaelani.2007. Khasiat Bawang Merah. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Kuswardhani, D. S. 2016. Sehat Tanpa Obat dengan Bawang Merah-Bawang Putih. Penerbit Rapha Publishing. Yogyakarta
Santoso, H. B. 2008. Ragam & Khasiat Tanaman Obat.Penerbit PT Agromedia Pustaka.Jakarta.