Kamis, Maret 28, 2024

Asesmen dan Metode Wawancara dalam Psikologi Klinis

Randi Pratama Afra
Randi Pratama Afra
Taruna Madya Politeknik Ilmu Pemasyarakatan

Seperti yang kita tahu, bahwa psikologi merupakan sesuatu yang sangat identik dengan kehidupan manusia, karena psikologi berpengaruh terhadap kehidupan seseorang. Psikologi yang kurang baik atau tidak normal tentu saja akan membawa pengaruh buruk terhadap diri dan orang disekitar.

Maka disini akan dibahas mengenai ilmu psikologi klinis yaitu sebuah ilmu yang membatu dalam pengobatan ataupun pemberian treatmen kepada orang yang mengalami tekanan mental secara psikologi.Treatmen yang akan diberikan diawali dengan adanya asesmen dan wawancara.

A. Pengertian Asesmen

Asesmen merupakan suatu bentuk aktivitas di dalam psikologi klinis. Psikologi sendiri adalah suatu ilmu di bidang non medis yang membahas dan mempelajari tentang perilaku seseorang, perasaan seseorang, mulai dari cara dia berpikir, aksi ,dan reaksi, maupun interaksi.

Asesmen di dalam psikologi klinis berupa interview yang dilakukan pada saat pertama kali bertemu dengan klien yang tujuannya untuk mengetahui permasalahan klinis yang dialami klien sehingga dapat dilakukan treatmen selanjutnya yang berhubungan dengan permasalahan klien.

Asesmen dapat juga diartikan sebagai bentuk kegiatan klinis yang bertujuan untuk mendapatkan data atau informasi tentang diri klien sehingga klinis tahu dan mengerti kapasitas, kepribadian dan status mental klien sehingga dapat memberikan diagnosa dan intervensi berdasarkan data dan informasi tersebut. Asesmen dapat dilakukan kepada individu, kelompok, maupun komunitas.

Terdapat 4 komponen dalam proses asesmen psikologi klinis yaitu :

1. Perencanaan dalam prosedur pengumpulan data

2. Pengumpulan data untuk assessment

3. Pengolahan data dan pembentukan hipotesis

4. Mengkonsumsi data assessmen

Beberapa metode asesmen yang dapat dilakukan terhadap klien yaitu berupa ;

1. Wawancara atau interview

Metode ini dapat dilakukan dengan cara memberi sejumlah pertanyaan ataupun hanay mendengarkan secara langsung permaslahan atau keluhan yang disampaikan klien dan setelahnya dapat menentukan beberapa diagnosa terhadap permasalahan yang dialami oleh klien.

2. Observasi

Metode ini dapat dilakukan dengan cara mengamati atau melakukan pengamatan langsung di lapangan tentang bagaimana sikap dan tindakan yang dilakukan oleh klien dan bagaimana kondisi klien dalam kesehariannya sehingga dapat memberi diagnosa berdasarkan pengamatan tersebut

Assesmen merupakan sarana bagi klien untuk menceritakan masalah yang dialamninya, assesmen juga merupakan sarana bagi pelaku asessmen untuk mengumpulkan data dan informasi sebanyak-banyaknya guna menentukan diagnosa dari permasalahan klien.

B. Metode wawancara

Wawancara adalah bentuk percakapan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang bertujuan untuk mendapatkan informasi ataupun data yang diperlukan. Dalam psikologi klinis wawancara adalah salah satu cara yang dapat dilakukan di dalam Melakukan asesmen. Wawancara klinis adalah bentuk wawancara yang bertujuan untuk memperoleh informasi data yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi oleh klien.

Terdapat dua bentuk wawancara dalam praktek klinis yaitu :

1. Asesmen oriented interview

Wawancara ini dilakukan pada awal pertemuan dengan klien, yang bertujuan untuk memperjelas pemahaman sehingga dapat diketahui permasalahan yang dihadapi oleh klien.

2. Theraupetic interview

Wawancara ini dilakukan untuk memfasilitasi klien terhadap permasalahan yang dialaminya sehingga dapat mempengaruhi klien agar dapat berubah, baik perasaan maupun perilakunya.

Dari dua bentuk wawancara tersebut memiliki perbedaan namun mempunyai satu tujuan yang sama yaitu berfokus pada masalah dan kebutuhan klien.

Sumber data dan Wawancara adalah pernyataan klien yang mendeskripsikan perasaan dan masalalunya serta permasalahan yang dialaminya. Sumber data dapat diperoleh melalui perilaku yang disertainya berupa tindakan yang tidak disengaja atau tidak disadari oleh klien.

Jenis jenis wawancara:

1. Diagnostic Interview

Jenis wawancara ini lebih relevan di dunia medis biasanya digunakan pada pasien atau pelayan psikiatri dan berfokus pada simtom-simtom untuk mendeskripsikan berbagai kemungkinan yang dialami oleh klien. Jenis wawancara ini menggunakan mental status examination yang meliputi proses pikir dan intelektual, gangguan persepsi, atensi dan orientasi, ekspresi emosi, insight dan konsep diri, perilaku dan penampilan. Status mental pada jenis wawancara ini biasanya disertai dengan pemberian tes sederhana yang dilakukan oleh klinis kepada klien.

2. Intake Interview

Jenis wawancara ini ini dirancang agar klien dapat mengenal kondisi klinis yang dialaminya dan pada jenis wawancara ini berfokus pada keinginan klien, motivasi untuk treatment, harapan terhadap klinis dan Kegiatan apa yang akan dilakukan selama proses klinis.

3. Social History / Case History Interview

Wawancara ini dilakukan terhadap pekerja sosial yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang perjalanan hidup, baik pribadi maupun sosial dari masa kanak-kanak, kehidupan keluarga, pendidikan, pekerjaan dan kehidupan sosial. Wawancara ini dilakukan bertujuan untuk melihat struktur dan fungsi kepribadiannya dalam kenyataan hidupnya.

4. Interview dengan Informan

Wawancara ini dilakukan secara signifikan others seperti dengan orang tua, saudara kandung ,atau orang terdekat klien.

5. Research Interview

Wawancara ini dirancang untuk mendapatkan data riset yang bentuknya terstruktur dan terfokus serta pelaksanaan wawancara ini harus sesuai dengan etika riset persetujuan dan pemahaman klien.

Randi Pratama Afra
Randi Pratama Afra
Taruna Madya Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.