Selasa, April 30, 2024

Arti Sahabat Menurut Marcus Tullius Cicero, Orator Era Romawi

Muh Andi Riansyah
Muh Andi Riansyah
Je pense, donc je suis

Ketika saya membaca buku How To Be A Friend karya Marcus Tullius Cicero, mata ini dibuat kagum Akan kalimat yang baru saja saya lihat. Kalimat itu adalah “Tanpa teman, hidup tidak layak dijalani”. Kalimat itu menjadi alasan saya untuk melahap buku itu sampai lembar terakhir.

Marcus Tullius Cicero adalah seorang orator, penulis, filsuf, dan politikus asal Romawi sekitar tahun (106-43 SM). Atticus adalah teman terbaik Cicero. Teman merupakan penyelamat rasa kesepian seseorang. Selain itu teman dapat menjadi sahabat seiring berjalannya waktu. Menurut Baron Bryne (2006) sahabat adalah hubungan antara dua manusia yang saling berinteraksi, meluangkan waktu bersama, dan memberikan dukungan emosional.

Pentingnya Sahabat

Sahabat menjadikan diri kita lebih baik dengan segudang saran dan nasihat yang tulus dari bibirnya. Sejatinya sahabat Akan melihat potensi dalam diri kita dan memberikan dukungan untuk mencapai tujuan kehidupan yang lebih baik. Sungguh tidak ada seorang pun yang mampu berkembang dalam ruang isolasi. Manusia butuh orang lain untuk mengembangkan potensi dirinya.

Tanpa teman hidup tidak layak dijalani “misalnya ketika seseorang dikirim oleh malaikat menuju sebuah dataran yang indah namun tidak ada satu orang pun manusia selain kamu, maka apakah kamu tetap menikmati keindahan itu? Apakah kamu cukup kuat bertahan dengan kesendirian itu?

Selain itu ketika anda kekurangan kebutuhan hidup, dengan “teman” anda memiliki kecukupan kebutuhan hidup. Coba perhatikan ketika anda sedang menghabiskan waktu bersama dengan sahabat atau teman, pasti salah satu dari mereka ada yang menawarkan kebaikan seperti menawarkan minuman atau makanan. Tidak-kah kebutuhan anda sedikit terpenuhi? apalagi jika keadaan anda sedang kesulitan ekonomi.

Tips Memilih Sahabat

Memilih sahabat memerlukan ketelitian seperti hal nya memilih pasangan hidup. Jangan sampai kita salah memilih sahabat karena ternyata orang yang terlihat baik belum tentu baik beneran, bisa saja itu hanyalah sebuah topeng untuk menutupi rupa aslinya. Dan akhirnya kamu akan kecewa karena tidak menyangka sahabat yang kamu kira baik ternyata jahat. Supaya kamu gak kecewa karena salah memilih sahabat, ada beberapa tips dari Cicero yang saya olah berdasarkan pemahaman pribadi saya yaitu:

1). Mengenal

Memulai berteman adalah langkah awal untuk memilih sahabat. Cara mudah berteman adalah dengan memunculkan rasa “penasaran” dalam diri kita terhadap orang lain. Bagaimana anda dapat berkenalan dengan orang lain sementara anda tidak tertarik untuk berbicara dengannya? Mulailah berbicara dan ajukan pertanyaan!

2). Menilai

Sebelum anda menyesal karena salah memilih sahabat, maka penilaian menjadi hal yang menyenangkan untuk dilakukan untuk mengantisipasi kekeliruan dalam memutuskan calon sahabat. Penilaian terbesar ada pada sikap baik seseorang. Karena hanya orang baik yang memiliki teman sejati, dan hanya orang baik yang layak dijadikan sahabat sejati. Lantas apakah orang yang sombong atau jahat tidak dapat memilik teman sejati? Jawaban nya “iya” meskipun dia punya “teman” maka percayalah itu adalah hubungan bisnis atau hubungan yang saling memanfaatkan.

Sementara itu hubungan sahabat sejati tidak mengharapkan suatu imbalan. Berbuat baik adalah hal yang benar dan wajar dilakukan dalam persahabatan. Karena pahala persahabatan adalah persahabatan itu sendiri. Urungkan hasrat menggebu-gebu dalam menentukan calon sahabat. Alangkah bijaksana nya seseorang menguji laptop nya 30 menit sebelum ujian, demikian pula kita harus menguji karakter calon sahabat.

3). Meluangkan

Waktu memiliki peran utama dalam menentukan kelayakan calon sahabat. Semakin banyak waktu yang anda luangkan untuk calon sahabat, maka semakin banyak anda tahu karakter dia. Jika di pertengahan jalan calon sahabat menyuruh anda berbuat keburukan maka pertimbangkan kembali apakah dia layak dijadikan sahabat sejati. Karena persahabatan didasarkan pada kebaikan bukan keburukan.

Keputusan

Sekarang waktunya kamu memutuskan apakah dia layak menjadi sahabat kamu? Jika iya maka pertahankan persahabatan itu. Tidak perlu memaksa untuk bersahabat jika tidak ada kesamaan, kenyamanan, dan keramahan sikap saling respect diantara kamu. Sulit dilakukan bagi seseorang untuk tetap berteman sampai akhir hidup mereka. Ketika manusia mencapai puncak karir kehidupan nya, di sinilah persahabatan mulai terguncang.

Sering kita melihat fenomena dimana dua orang yang dulu bersahabat tapi sekarang malah bermusuhan. Perbedaan status, kepentingan, minat yang tak lagi sama menjadi alasan untuk melupakan sahabat lama karena menemukan sahabat baru yang sesuai dengan value dirinya saat ini. Lantas apakah kita tidak boleh memiliki sahabat baru? Mana yang harus kita pilih sahabat baru atau sahabat lama?

Ini adalah pertanyaan lucu bagi manusia, seperti layaknya “anggur”, semakin lama disimpan semakin nikmat bukan? Begitupun dengan sahabat lama, semakin lama seharusnya semakin menyenangkan seiring berjalannya waktu. Pertahankan sahabat lama tapi juga terbuka untuk memiliki sahabat baru. Mereka yang layak menjadi sahabatmu adalah mereka yang memiliki alasan untuk dicintai. Jadi Apa alasan kamu mencintai sahabat kamu?

Referensi:

Cicero, M. T., & Freeman, P. (2018). HOW TO BE A FRIEND. Princeton University.

Muh Andi Riansyah
Muh Andi Riansyah
Je pense, donc je suis
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.