Rabu, Oktober 16, 2024

Hidup dan Bisnis ala Muhammad Assad

Alinda Rimaya

M Assad (Andrey Gromico/Geotimes)
M Assad/THE GEO TIMES/Andrey Gromico

 

Langkah kaki menuruni tangga itu terdengar jelas. Yang turun seorang pria yang langsung menghampiri dan meminta maaf. Dia mempersilahkan duduk. Dengan setelan kemeja batik, celana kain, dan sepatu fantofel, Muhammad Assad tampil sederhana.

“Oke, jadi bagaimana? Kita ingin berbincang tentang apa siang ini?” ujarnya yang langsung menodong pertanyaan kepada saya. Sontak saya kaget dan terdiam sejenak. Mungkin saya grogi karena berhadapan dengan pebisnis muda ini. Sosoknya yang tampan dan disertai dengan sikap yang begitu santun, langsung menyihir.

“Ini mas, kali ini kita akan berbincang mengenai dunia bisnis yang ditekuni mas Assad. Tentang kapan mas mulai berbisnis dan bagaimana pengalaman mas selama ini, ”ujar saya.

Muhammad Assad langsung menanggapi. Dia bercerita bagaimana dan kapan awal mula ia mulai berbisnis. Dia mengatakan awalnya dia berbisnis untuk menambah uang sakunya ketika masih berstatus mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Malaysia.

“Saya bisa ada diposisi saya sekarang tidak mudah. Dulu, saya mulai bisnis pertama kali jualan jaket kampus.  Saat itu umur saya baru 19 tahun. Di kampus, saya melihat ada potensi besar berjualan jaket kampus saat itu. Dengan modal minim, saya beranikan diri untuk impor jaket dari Indonesia dengan kualitas terbaik. Saya desain dan pasarkan. Walaup sempat sulit diawal, karena saya tekuni, jaket saya laku keras,” kata Assad.

“Sejak saat itu saya mulai berani untuk berbisnis hingga sekarang. Saya percaya dengan memulai bisnis sejak dini, akan memberi manfaat kita di masa depan nanti.”

Hal ini nampaknya terbukti. Kini, diusianya yang baru 28 tahun, Assad sudah menjadi direktur sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam pengelolaan dana investasi yakni PT Rayyan Global Investama. Tak hanya itu, anak perusahaannya yakni PT Rayyan Boga Nusantara juga mengelola satu kedai kopi, Signature Coffee, di beberapa lokasi di Jakarta.

“Tidak ada yang mustahil ketika kita mau berusaha keras. Semua hal pasti bisa kita wujudkan dan capai dengan kerja keras dan terus berdoa. Jangan pernah takut untuk berbisnis, mulailah sedini mungkin,” ujar Assad.

Muhammad Assad gemar memotivasi siapa saja untuk berbisnis sejak usia muda. Dia selalu meyakinkan bahwa bisnis itu tidaklah sulit dan selalu membutuhkan biaya yang besar. Bisnis dapat dilakukan dengan modal yang minim sekalipun.

Banyak orang yang tak menyadari bahwa apa yang ada di tubuh mereka seperti keahlian yang mereka miliki itu modal besar untuk mengawali berbisnis. Kita punya otak, mata, dan bagian tubuh lainnya yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan uang.

Sebagai contoh, kita punya keahlian fotografi. Bisa melihat momen dengan mata, dan menangkap momen tersebut dengan tangan kita lewat kamera. Kita bisa menghasilkan foto yang  bagus dan bernilai. Jadi jangan pernah beralasan tidak punya modal. Karena bisnis itu mengenai pola pikir.

M Assad (Andrey Gromico/Geotimes)
Bisnis itu tak selalu harus dimulai dengan modal yang besar kata M Assad/THE GEO TIMES/Andrey Gromico

“Bisnis itu tak selalu harus dimulai dengan modal yang besar. Kita juga bisa mulai dengan menjadi reseller suatu barang, atau berbisnis dengan hal-hal yang kita senangi. Modal itu bukan segalanya. Pola pikir nomor satu,” ujar Assad.

Dia percaya bila manusia mampu memanfaatkan otaknya untuk berpikir dengan baik, akan selalu ada cara menjadi sukses karena seluruh bagian tubuh manusia pasti bermanfaat asal bisa dimaksimalkan dengan baik. Dia juga percaya siapa saja bisa menjadi enteprenuer bila percaya akan hal itu.

Sebaik-baiknya manusia, adalah mereka yang mampu memberi manfaat pada orang lain. Ia selalu berusaha melakukan yang terbaik dalam hidup, di mana dan kapan pun ia berada. Nilai-nilai ini yang selalu dipegang teguh oleh Muhammad Assad dalam segala aspek hidupnya, termasuk dalam berbisnis.

Sebagai seorang pebisnis tentu ada masa pasang surut. Situasi ini juga pernah dialami Muhammad Assad dalam menjalankan bisnisnya. Dia sempat rugi hampir Rp 3 miliar. Hal ini sempat membuatnya drop.

Saya bisnis tidak selalu baik. Dulu pernah waktu awal-awal bisnis ini (Rayyan Capital) berjalan, saya menelan kerugian hampir Rp 3 miliar. Saya hampir satu minggu mengurung diri di kamar. Syok dengan keadaan. Tapi kemudian saya sadar bila hanya berdiam diri, saya tidak akan mendapat solusi. Akhirnya saya bangkit dan menghadapi ujian tersebut. Saya melanjutkan bisnis saya,” ujar Assad.

Ia menambahkan bahwa dengan terus bergerak, tak berdiam diri ketika mengalami musibah seperti kerugian tersebut, kita akan mendapat solusi. Dengan terus maju, kita akan dapat menemukan banyak hal baru yang bisa menjadi solusi permasalahan. Karena ujian itu adalah pelajaran berharga untuk perbaikan diri di masa depan.

Selain kesuksesannya dalam hal bisnis, ada hal menarik dari Muhammad Assad. Bila diperhatikan, dia selalu mengajak atau mengikutsertakan anak muda dalam setiap kegiatannya. Ternyata hal ini ia lakukan karena ia percaya anak-anak muda di Indonesia memiliki potensi besar di masa depan.

“Saya selalu mengajak kawan-kawan usia muda seperti saya, karena saya yakin mereka punya potensi besar. Mereka itu pintar-pintar. Mereka hanya kurang inspirasi dan semangat saja,” ujar Assad.

Selain bisnis dan menulis, Muhammad Assad juga gemar sekali bermain basket dan travelling. Ini dia lakukan untuk menyeimbangkan hidupnya. Secara gagasan dan hidup, ayah dan ibunya menjadi sosok yang paling berpengaruh besar.

Muhammad Assad dikenal pertama kali lewat tulisannya pada buku berjudul “Notes From Qatar 1,2,3”.  Ketiga buku tersebut Buku ini bercerita tentang berbagai pengalamannya selama menekuni pendidikan di Turki. Ketiga buku ini menjadi salah satu buku dengan penjualan terbaik di Indonesia.

Selain Notes From Qatar, Muhammad Assad juga menulis buku berjudul “Sedekah Super Stories”, “Good Morning Qatar (komik)”, dan yang terbaru “99 Hijab Stories”

Kini, selain berbisnis dan menulis, Assad juga menjadi host acara di stasiun televisi TvOne yang berjudul Hijab Stories. Ia juga tengah mempersiapkan perjalanan umrah bersama bertajuk #NFQ Umrah ke Turki, yang akan dilaksanakan mulai 26 Desember hingga 6 Januari 2016 nanti.

Ada target yang ingin diwujudkan Muhammad Assad pada tahun ini. Dia ingin membangun 10 ribu rumah untuk orang-orang yang tidak mampu dan kelas menengah. [*]

Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.