Rabu, April 24, 2024

Terbukti Lakukan Eksploitasi Anak, Pemerintah Dukung KPAI Bubarkan PB Djarum

Aditia Purnomo
Aditia Purnomo
Ketua Komunitas Kretek

Akhirnya pemerintah republik menyepakati usulan KPAI untuk membubarkan eksploitasi terselubung PB Djarum. Berdasar pengakuan tetangga dari Kementerian Kesehatan, Ibuk Romlah Sukasah, katanya kabar burung Kementerian telah mengajukan tawaran ke KPAI agar mengajukan nota pembubaran ke Kementerian Hukum dan Ham serta Kementerian Perindustrian. 

Seperti yang diberitakan sudah-sudah, KPAI memang sudah memperingatkan Djarum agar tidak lagi mengadakan agenda-agenda yang berbau eksploitasi terhadap anak dan pengambangan bibit muda. 

“Katanya sih Pak Presiden sudah sepakat, pokoknya lanjutkan, bapak mau kerja lagi jangan diganggu hal kayak gini,” ujar ibuk Romlah. 

Agenda pengembangan eksploitasi bibit muda melalui audisi bulutangkis yang dilakukan PB Djarum di Bandung telah dinyatakan menyalahi aturan perundang-undangan, dan ancaman atas kesalahan tersebut adalah pembubaran organisasi. Mengingat pada UU No 12 Tahun 1992 Tentang Budidaya Tanaman tidak diperbolehkan suatu pihak mengembangkan bibit muda yang belum tersertifikasi, apalagi jika bibit yang dimaksud bukanlah tanaman melainkan anak manusia. 

“Untungnya baru mengembangkan bibit, belum diperjual belikan. Coba kalau sudah, bisa-bisa ditangkap seperti yang terjadi pada Kepala Desa di Aceh,” lanjutnya.

Tidak hanya itu, selain melanggar aturan soal pengembangan bibit muda, PB Djarum juga terbukti melakukan eksploitasi terhadap anak dengan melibatkan mereka dalam agenda audisi bulutangkis. Walau PB DJarum tidak jelas ekpsloitasi apa yang dimaksud, jika merujuk pada UU Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Pasal 66 terkait perlindungan khusus bagi anak yang dieksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual. Namun, secara norma dan etika PB Djarum telah melanggarnya. 

Ingat, berdasar norma yang berlaku, tugas anak-anak di dunia ini hanyalah bermain dan belajar. Eh ditambah satu lagi deh, membanggakan dan menjawab semua harapan orangtua. Bukan malah dipaksa mengikuti audisi bulutangkis yang bisa membuat mereka kecewa karena gagal lolos seleksi hingga akhirnya frustasi dan rentang punya keinginan bunuh diri. Melihat dampak tadi, sudah sepantasnya PB Djarum dibubarkan karena eksploitasi mereka terhadap psikoligis anak. 

Jika nantinya PB Djarum benar-benar bisa dibubarkan, hal ini dapat menjadi pembelajaran untuk kita agar bisa menyikat semua lembaga yang melakukan eksploitasi terhadap anak-anak. Nah ketimbang ikut audisi PB Djarum mending para orang tua mengajak anaknya untuk pendidikan minat dan bakat di FX. Berkisar ratusan meter dari Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ada satu lembaga yang punya fokus pengembangan bakat anak-anak, yakni Tim Operasional JKT48 atau lebih sering disebut JOT. 

Sejak berdiri di tahun 2011, JKT48 melakukan audisi dan pembukaan member baru yang melibatkan banyak anak-anak di bawah umur. Nah, daripada ikut perusahaan rokok, kan mending gabung mengembangkan kebudayaan Wibu. Salah seorang anak berkat yang ada seperti Amanina Afiqah Ibrahim (13 tahun) yang kita kenal dari iklan Oreo turut terlibat dalam audisi tersebut. Untung saja lolos, coba nggak ya susah cari bibit member terbaik mereka. Sekadar informasi, ada cukup banyak member di bawah usia yang bekerja di manajemen JKT48 seperti Eve Antoinette Ichwan (15), Adhisty Zara (16 tahun), Aurel Mayori Putri (13 tahun). 

Sebenarnya masih ada banyak audisi atau lomba yang melibatkan anak-anak seperti kontes memasak, menyanyi, bahkan berdakwah. Tapi mari kita fokuskan isu ini pada upaya membangun lembaga JKT48 dan menyelamatkan member-membernya dari agenda eksploitasi terselubung. JKT48 ini kan lembaga pendidikan, bukan sekedar joget-joget menghibur mas-mas kayak saya. Jadi ayo gabung JKT48 dan jangan daftar sekolah bulutangkis.

Ini yang agaknya tidak diperhatikan oleh banyak orang. Mereka kira upaya membubarkan PB Djarum ini karena persoalan rokok, padahal KPAI sudah berpikir lima langkah ke depan, dengan tujuan utama mendaftarkan anak-anak kepada JKT48. Toh audisi PB Djarum tidak menghadirkan promosi rokok. Jadi ngga ada urusan terkait itu.

“Saya salut sama KPAI yang punya jalan pikiran seperti ini, kita memang harus membubarkan JKT48 karena anak saya gagal lolos pas ikut audisi,” tegas ibuk Romlah. 

Aditia Purnomo
Aditia Purnomo
Ketua Komunitas Kretek
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.