Peningkatan inovasi yang begitu pesat di zaman sekarang yang telah meningkatkan kemajuan dan elemen di masa globalisasi telah mempengaruhi pola pertukaran informasi. Sebagaimana yang dikatakan oleh Robert Keohane dan Joseph Nye (2000) bahwa, pola pertukaran informasi, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya berjalan dengan faster, cheaper, dan deeper. Pada tahapan ini manusia telah menciptakan perubahan besar bagi komunikasi itu sendiri, yaitu new media. New media sendiri adalah sebuah istilah untuk menggambarkan bentuk baru dalam komunikasi atau berinteraksi, komputer, jaringan informasi dan komunikasi
Salah satu contoh new media yang bisa kita temui adalah youtube. Youtube yang awal mulanya adalah sebuah platform gambar bergerak atau video yang bertujuan untuk menuangkan kreativitas para creator atau pembuat kontennya. Mulai dari konten gaming, daily vlog, atau konten tutorial seperti make up tutorial kini semakin berkembangnya pemikiran manusia youtube sendiri telah menjadi sebuah platform yang beraneka ragam isinya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa masyarakat lebih suka menonton youtube daripada Televisi. Sebuah survei oleh Comscore tahun 2016, misalnya, menunjukkan bahwa kaum Millenial usia 18-35 tahun lebih menyukai YouTube ketimbang Televisi sebagai penyedia konten video.
Penelitian yang sama terjadi juga di Indonesia sejak 2015, di mana sebuah studi Millward Brown menunjukkan para pengguna smartphone Tanah Air -yang berjumlah sekitar 30 persen dari populasi- lebih banyak menonton video dari perangkat internet (ponsel, tablet, atau komputer) disbanding Televisi.
Pada waktu kecil kita disuguhkan oleh penyiaran berbasis Televisi yang dimana pada waktu itu kita tidak diberi kebebasan dalam menjelajahi lebih dalam media itu. Kita yang selalu disuguhkan oleh Televisi seakan-akan terpaksa menikmati semua apa yang mereka putarkan.
Dengan hadirnya youtube yang memberi kebebasan baik itu penonton atau kreatornya dapat dibilang sebuah inovasi yang sangat diperlukan di zaman sekarang. Youtube sendiri hadir dengan menghilangkan barrier of entry atau penghalang untuk memulai di bidang kreatif. Yang dimana maksudnya ialah semua orang bisa dan boleh menjadi bintang dengan cara mempublikasikan kreativitasnya masing masing.
Sama seperti Televisi, youtube mempunyai banyak tema tayang yang dimana kita bebas memilih tayangan apa yang ingin kita tonton. Ada tayangan hiburan dan edukasi, hiburan seperti musik, komedi, dan lain-lain. Edukasi seperti tutorial-tutorial di youtube, bahkan ada beberapa kreator yang membahas pendidikan seperti Jerome Polin yang suka membahas matematika. Bahkan di youtube pun ada kreator yang membahas atau mereview entah itu kendaraan ataupun gadget, ini cukup membantu kita untuk menentukan atau membuat gambaran jika ingin membelinya.
Youtube juga menghadirkan interaksi yang sebelumnya Televisi tidak punya. Penonton bisa memberikan interaksi berupa like dan komentar, dan juga kreator bisa membalas komentar yang diberikan. Ini membuat sebuah interaksi antara kreator dan penontonnya yang bisa menimbulkan kritik dan saran pada kreator untuk kedepannya.
Bagaimana dengan masa depan Televisi ?
Televisi akan terus ada dan mulai melakukan imigrasi ke youtube. Beberapa artis seperti Raffi Ahmad, Sule, dan Baim Wong pun sudah jarang tampil di Televisi, mereka lebih sering tampil di youtube. Bahkan mereka semua mendirikan tim kreatif sendiri. Yang kebanyakan mereka tarik dari tim kreatif Televisi yang pernah bekerja sama dengan mereka. Tak sedikit juga stasiun Televisi yang menayangkan acaranya di youtube dengan harapan bisa ditonton ulang oleh para penggemar acaranya.
Youtube menjadi media penyiaran baru di zaman modern ini, dan juga jumlah penonton youtube semakin meningkat tiap tahunnya. Dengan fitur-fitur yang dimiliki dan akan terus berkembang youtube bisa menggantikan fungsi utama Televisi sebagai Media Penyiaran yang sangat dibutuhkan ini, bahkan youtube pun bisa menarik pasar, penonton, dan juga orang-orang yang berkegiatan di balik Televisi.