Kamis, April 25, 2024

Upaya Pemerintah dalam Meningkatkan Garam Nasional Ber SNI

Fathi Najmudin
Fathi Najmudin
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Garam merupakan salah satu komoditas yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam berbagai sektor baik sektor rumah tangga maupun industri. Pada sektor rumah tangga, garam dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari, sedangkan sektor industri memanfaatkan garam sebagai bahan baku dalam pembuatan berbagai produk industri, antara lain produksi pipa PVC, sabun, kosmetik, tekstil manufaktur dan hasil industri lainnya.

Untuk kebutuhan dalam negeri, Indonesia masih sangat mengandalkan impor garam serta hal tersebut akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk dan konsumsi garam.

Faktor utama yang dihadapi produsen garam lokal saat ini adalah belum tersedianya refinery garam. Refinery garam digunakan oleh produsen garam untuk melakukan proses pengkristalan dan pemurnian garam dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, sehingga diharapkan dapat menghasilkan produksi garam yang lebih besar dalam waktu yang singkat. Sejauh ini, pengolahan garam masih dilakukan dengan cara konvensional, sehingga membutuhkan waktu dan proses yang cukup panjang untuk menghasilkan garam yang siap pakai.

Selain itu, kondisi geografis wilayah Indonesia juga menjadi salah satu faktor yang berujung pada proses distribusi yang tidak merata. Hal ini sangat berpengaruh terhadap penentuan biaya produksi garam yang dikenakan produsen kepada konsumen garam untuk setiap daerah. Akibatnya, harga garam pada suatu daerah yang sulit dijangkau, sehingga konsumen pada daerah tersebut harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan garamnya.

Upaya Peningkatan Garam Berkualitas 

Dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas garam nasional, maka diperlukan upaya strategis dari pemerintah. Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas garam nasional adalah melakukan pembangunan infrastruktur menuju tambak garam. Selain itu, PT Garam (Persero) sudah berupaya untuk melakukan uji coba menggunakan Salt Refinary yaitu pemurnian garam agar garam nasional memiliki tingkat kualitas dan kuantitas yang lebih bermutu.

Peningkatan produksi garam melalui peningkatan kualitas garam dapat diupayakan melalui pengembangan garam secara lokal. Oleh karena itu, adopsi teknologi produksi garam diharapkan dapat menjadi solusi untuk mendukung ketersediaan garam lokal di tingkat petani garam.

Namun perlu diketahui bahwa keputusan petani garam untuk mengadopsi teknologi dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain personal petani sendiri (personality variabel) dan sosial ekonomi (socioeconomic status) dari petani yang akan mengadopsi suatu teknologi dalam usahataninya Selain hal tersebut, bagaimana persepsi petani terhadap teknologi juga dapat menjadi faktor pendorong ataupun penghambat dalam pengambilan keputusan petani untuk mengadopsi teknologi.

Permasalahan Yang Harus Menjadi Prioritas Pemerintah

Pemerintah seharusnya lebih fokus pada upaya untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas garam nasional dibandingkan harus terus menerus impor. Sebenarnya kegiatan impor itu perlu karena ada perbedaan jumlah antara kebutuhan dan ketersediaan didalam negeri yang tidak terpenuhi. Selain itu, garam nasional juga sulit bersaing dari segi kualitas dan kuantitas dibandingan dengan garam impor yang kualitasnya lebih baik.

permasalahan yang dihadapi petani garam adalah kondisi geografis, kemudian untuk menangani permasalahan tersebut pemerintah telah mencanangkan berbagai program untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah guna menyamaratakan biaya produksi sehingga supply dan demand garam tidak terkendala kondisi geografis.

Kemudian untuk permasalahan lainnya adalah refinery garam, untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemerintah telah berencana untuk membangun sebuah refinery garam di garis pantai Pulau Madura guna meningkatkan produksi garam nasional yang lebih berkualitas dan dalam jumlah yang lebih besar.

Oleh karena itu, kebijakan pemerintah untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah serta rencana pemerintah untuk melakukan pembangunan infrastruktur guna menunjang peningkatan hasil produksi garam, diharapkan dapat meningkatkan produksi garam lokal. Dengan demikian kebutuhan garam nasional dapat terpenuhi dan Indonesia mampu menjadi salah satu negara eksportir garam terbesar di dunia

Fathi Najmudin
Fathi Najmudin
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.