Rabu, Mei 8, 2024

Tips Mengahadapi Toxic Boss Penyebab Burnout

Fathista Vistarani D O
Fathista Vistarani D O
Freelance Writer yang sedang belajar menulis

Burnout atau kelelahan kerja adalah hasil dari stress, kelelahan dan dan ketidakpuasaan di tempat kerja. Lingkungan kerja yang penuh tekanan akan membuat pekerja tidak memiliki kesejahteraan psikologis yang optimal dan tingkat stress yang tinggi dikhawatirkan dapat mempengaruhi kesejahteraan keluarga yang ujung-ujungnya mempengaruhi ketahanan keluarga pekerja. Sebagai tempat dimana banyak individu menghabiskan sebagian besar waktunya, perusahaan/ogranisasi/instansi perlu memperhatikan kondisi lingkungan kerja yang akan mendukung kesejahteraan psikologis seseorang.

Lingkungan kerja yang positif dengan pimpinan yang baik sudah pasti dapat mendukung kinerja dan membantu anda untuk terus berkembang. Namun nyatanya hingga kini masih banyak kita temui bos yang kerap bersikap buruk atau dikenal dengan toxic boss yang akan membuat suasan kerja tidak menyenangkan dan dapat menganggu kesehatan mental dan menyebabkan burnout.

Karakter atasan yang kerap disebut sebagai toxic boss ini memanfaatkan kekuasaan dan wewenangnya sebagai pemimpin untuk menjatuhkan karyawannya, mempermalukan bawahannya ketika melakukan kesalah dan mengintimidasi pegawainya agar bekerja lebih keras, dan bersikap berlebihan ketika mengevaluasi. Toxic boss tentunya berbeda dengan atasan yang tegas, perbedaan itu terletak pada sikap tegas atasan ketika bawahannya melalukan kesalahan tertentu tetapi tidak lupa memberikan apresiasi dan dorongan ketika karyawannya berhasil mencapai target kerja sedangkan toxic bosstidak akan memberikan apresiasi pada karyawannya meskipun karyawan tersebut berhasil mencapai taget kerja.

Salah satu hal yang mempengaruhi kesehatan tempat kerja adalah kepemimpinan yang suportif, dimana pemimpin harus mengerti kebutuhan-kebutuhan karyawan dan menyediakan sebuah lingkungan yang memicu keterlibatan karyawan, pengembangan dan dukungan, selain itu pimpinan juga harus mampu memberikan kejelasa peran sehingga karyawan memiliki “sense of purpose” dan mengetahui apa yang diharapkan oleh perusahaan/organisasi.instansi dari mereka yang dapat membantu karyawan bekerja sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan. Selain itu seorang pemimpin harus memiliki kualitas terkait dengan kasadaran diri, peduli dan aware terhadap lingkungan, memberdayakan orang lain, berorientasi solusi.

Jika anda bertemu dengan toxic boss maka anda sebagai karyawan dapat mengahadapinya untuk menghindari burnout dengan cara sebagai berikut:

  • Ketahui karakter atasan. Bos anda mungkin sering melontarkan perkataan atau hinaan yang menyakitkan ketika berbicara dengan anda. Namun terkadang, apa yang dia lontarkan bisa jadi merupakan feedback positif untuk anda mungkin karena mungkin memang bos anda terbiasa berbicara dengan nada tinggi atau intonasi yang menyakitkan sehingga terdengar negative. Jadi anda dapat mencoba untuk tetap tenang dan menelaah perkataan bos anda dengan kepala jernih dan disinilah peran penting dari pemahaman anda akan karakternya. Selain itu dengan mengetahu karakter atasan anda maka anda dapat mengetahui pulan pencetus di balik bad mood bos anda sehingga anda dapat mencoba menghindari membuat bos anda emosi diwaktu-waktu tersebut.
  • Membuat batasan secara profesional dan fokus pada pekerjaan. Ini sangat penting dilakukan agar anda dapat menjaga memisahkan antara kehidupan pekerjaan dengan kehidupan pribadi anda serta menjaga mental anda tetap stabil dengan mengerjakan pekerjaan anda sesuai dengan waktu dan jobdesk anda.
  • Fokus pada pengembangan diri. Memiliki lingkungan kerja yang toxic biasanya berpengaruh pada kepribadian karyawan seperti emosi yang mudah tersulut dan mulai memiliki karakter yang sama dengan lingkungan kerja yang negative. Karena itulah alihkan fokus anda pada pengembangan diri untuk meningkatkan kemmapuan diri dengan maksimal
  • Luangkan Waktu untuk Refreshing. Anda perlu mengambil waktu untuk refreshing atau healing sejenak dari lingkungan pekerjaan anda yang toxic dan dengan pergi berlibur atau melakukan hobi tertentu yang selama ini ingin anda lakukan akan membuat pikiran anda kembali “Sehat”. Jika tidak memungkinkan untuk cuti maka anda dapat sekedar melakukan me time dengan pergi ke spa atau yoga sepulang kantor untuk menurunkan tingkat burnout.
Fathista Vistarani D O
Fathista Vistarani D O
Freelance Writer yang sedang belajar menulis
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.