Selasa, April 30, 2024

Teori Pengambilan Kebijakan

Muhammad Dudi Hari Saputra
Muhammad Dudi Hari Saputra
Lecturer at Kutai Kartanegara University and Former Industrial Ministry Special Analyze

Proses pengambilan kebijakan pada tiap Negara dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain lokasi geo-strategi/geo-politiknya kemudian kapasitas militer, kekuatan ekonomi dan sistem pemerintahan.

a) Geopolitik: Teori yang mengatakan bahwa proses pembuatan kebijakan suatu Negara ditentukan oleh lokasinya, sumber daya alamnya dan kondisi lingkungannya.

b) Kapabilitas Militer: proposisi kapabilitas internal yang membentuk kebijakan luar negeri kemudian adalah kapabilitas/kekuatan militer sebuah Negara dan sejauh mana Negara tersebut mampu demonstrasikan kekuatan militernya yang kuat dalam kesiapannya berperang jika diperlukan.

c) Karakter Ekonomi: perkembangan level ekonomi dan industry suatu Negara juga turut andil dalam pembuatan kebijakan luar negeri, Negara-negara yang memiliki kekuatan ekonomi yang maju berkecendrungan untuk bermain secara aktif di percaturan ekonomi-politik global dan biasanya Negara-negara tersebut selalu berusaha mencapai tujuan dan kepentingannya sampai melewati batas sebuah Negara.

Level produktifitas dan kesejahteraan yang rendah juga berpengaruh terhadap kebijakan luar negeri Negara-negara miskin yang memposisikannya berada diurutan paling bawah dari Negara-negara berpengaruh di dunia sehingga selalu bergantung pada Negara yang memiliki kekuatan lebih.

d) Sistem pemerintahan: bentuk pemerintahan juga memiliki andil yang besar, terutama antara system demokrasi konstitusional (representative government) dengan sistem autokrasi (otoriterian/totalitarian), Negara-negara yang menganut sistem demokrasi terwaikili cenderung mengakomodir banyak kepentingan didalam negeri dalam pembuatan kebijakan luar negerinya dibanding Negara otoriter yang hanya mewakili kepentingan elit didalam proses pengambilan kebijakan luar negeri.

1) Teori pengambilan kebijakan oleh model rasional:

Para pembuat kebijakan dalam melakukan pilihan atas alternative-alternatif itu menggunakan kriteria “optimalisasi hasil”. Para pembuat keputusan itu digambarkan sebagai selalu siap untuk melakukan perubahan atau penyesuaian dalam kebijaksanaannya. Dan berikut definisi rational choice: “decision making procedures guided by careful definition of situations, weighing of goals, consideration of all alternatives, and selection of the options most likely to achieve the highest goals.

a) Problem recognition and definition : Yaitu kebutuhan dalam awal memutuskan ketika pengambil kebijakan mempersepsikan masalah eksternal dan berusaha untuk mendefinisikan secara objectif karakter-karakter yang berbeda.

b) Goal Selection : Kewajiban para pembuat kebijakan untuk mengambil kebijakan berdasarkan tujuan yang ingin mereka capai sesuai dengan nilai-nilai kepentingan nasional negaranya, Seperti kedaulatan, keamanan, ekonomi dan pemerintahannya.

c) Identification of alternatives : Rasionalitas juga diharuskan untuk mengkompilasikan seluruh alternative-alternative kebijakan yang tersedia dan mengestimasikan biaya atau resiko yang terkait tiap kebijakan yang akan diambil.

d) Choice : Dan akhirnya rationalitas harus memilih hanya satu alternative pilihan yang memiliki peluang yang besar dalam mencapai tujuan-tujuan utama.

Muhammad Dudi Hari Saputra
Muhammad Dudi Hari Saputra
Lecturer at Kutai Kartanegara University and Former Industrial Ministry Special Analyze
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.