Sabtu, April 27, 2024

Teknologi Dalam Kontestasi Berdemokrasi

Desi Amalia
Desi Amalia
Alumni Jurusan Ilmu Politik Universitas Andalas

Perkembangan demokrasi bangsa tidak luput dari perkembangan teknologi yang semakin canggih, informasi dapat diakses oleh setiap masyarakat di seluruh pelosok negeri. Hiruk pikuk model demokrasi menjujunjung tinggi suara rakyat tidak bisa dipungkiri, seiring dengan perjalanan teknologi semakin maju yang nantinya sejalan dengan perjalanan demokrasi bangsa. Setiap masyarakata dapat berkomentar tentang apa saja terkait politik, ekonomi, hukum dan lain-lain. Dalam kehidupan berdemokrasi rakyat memiliki peran fundamental sebagai “control”. Dengan kemajuan teknologi masyarakat dapat mengawasi kinerja pemerintah, tidak cukup mengawasi namun juga menanggapi dan memberi solusi.

Kehadiran teknologi dalam kehidupan telah memudahkan manusia dalam beraktivitas. Dewasa ini setiap sendi-sendi kehidupan selalu menggunkan teknologi dari hal sederhana samapai pada hal yang tidak mungkin, namun menjadi mungkin dengan teknologi. Pada masa ini teknologilah yang menguasai dunia. Teknologi tak mengenal usia, kecanggihannya dapat memikat orang dewasa, remaja, bahkan anak-anak. Celakanya adalah jika teknologi sudah sampai pada level candu, dan akan lebih berbahaya jika candu ini terjadi pada anak-anak. Kebiasaan orangtua yang salah memanjakan anak dengan mebelikan handpone atau leptop. Pada satu sisi teknologi boleh saja diperkenalkan pada anak namun, pada sisi lain anak juga masih butuh kontrol orangtua untuk membatasi dalam menggunakan teknologi yang berefek negatif terkhusus dalam pertumbuhan anak. Pertumbuhan anak sangat perlu diperhatikan oleh para orangtua menanamnkan nilai-nilai luhur sejak kanak-kanak adalah salah satu taktis dapat digunakan, karena secara tidak langsung ketika sianak lebih sering menggunakan teknologi dibandingkan bergaul dengan lingkungan sekitar maka kecenderungan sianak lebih menggandrungi teknologi.

Belakangan ini perkembangan teknologi semakain pesat dan sudah sewajarnya dalam menggunakannya kita juga harus pintar. Jika digeneralisir setiap orang tergantung pada handpone dalih demi kemudahan. Tidak bisa dipungkiri tuntutan hidup yang semakin modren mengharuskan sesuatu mudah dan cepat. Bagi pelaku bisnis tetentu melirik celah ini dan berlomba-lomba mengembangkan teknologi, sekarang perekmbangan handpone semakin menjadi-jadi saja, setiap bulah pasti ada keluaran hanpone terbaru dan pastinya semakin canggih saja. Dalam pencapaina teknologi tidak ada kata sempurna selalu saja ada kebaruan yang ditemukan, kemajuan teknologi terus berlanjut mengikuti kebutuhan konsumen. Sejatinya perkembangan teknologi juga mempengaruhi pola hidup yang semakin modernisme, jika dulunya handpone sebagai alat komunikasi yang diakibatkan jarak, namun handpone sekarang merubah menjadi tren tersendiri dikalangan masyarakat. Sekarang handpone tidak saja sebagai alat komunikasi namun juga ajang pamer keren-kerenan handpone tuntunan gaya hidup katanya.

Perbincangan politik biasanaya hanya dibicarakan kalangan elit saja namun kini, perbincangan politik juga menjadi pembicaraan setiap elemen masyarakat. Dunia perpolitikan semakin menggairahkan saja, setiap orang berkomentar terkait isu politik di berbagai media sosial mereka. Hal ini dapat dimaknai positif karena setiap orang berhak bersuara. Kemajuan teknologi informasi turut menyumbangkan peranan besar dalam perjalan demokrasi bangsa. Masyarakat Indonesia seolah berubah alih menjadi pengamat yang rajin meng-update berita politik dalam negeri. Sekaligus partisan opini dan kritikus fenomena-fenomena yang terjadi dipanggung politik. Sejatinya kemajuan teknologi harus dapat digunakan sebaik mungkin yang nantinya menjadi sebuah peluang sekaligus sebagai alat yang digunakan untuk kepedulian rakyat terhadap bangsa, berlanjut menjadi sebuah gerakan civil society dalam mengontrol perjalan roda pemerintahan.

Demokrasi Indonesia Pasca-Reformasi semakin terbuka sejalan dengan Perkembangan teknologi semakin maju menjadi sebuah budaya alternatif baru dalam menyampaikan pendapat. Apalagi, di era reformasi ini kebebasan dilindungi dalam oleh undang-undang. Sehingga, masyarakat dapat menyuarakan beragam opini dan aspirasinya selagi memang bukan hal yang melanggar etika perundang-undangan maupun kaidah hukum yang berlaku. Masyarakat Indonesia harus sadar bahwa setiap warga negara memiliki kewajiban yang sama untuk turut aktif berkontribusi untuk negeri.

Suara rakyat menjadi substansial karena bagian fundamental (mendasar) dalam kehidupan berdemokrasi. Sudah seharusnya suaran rakyat tidak hanya sekadar hiasan semata, negara yang berazas demokrasi sudah selayaknya mengimplementasikannya dan mendengarkan suara-suara rakyat dalam setiap perjalanan roda demokrasi negeri. Seharusnya perjalan teknologi sejalan dengan kehidupan demokrasi yang semakin dewasa. Setelah tujuh puluh satu tahun Indonesia merdeka sudah sepatutnya rakyat mengecap rasa kemerdekaan sesungguhnya, seperti telah diamanatkan dalam UUD Tahun 1945 “ untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaina abadi dan keadilan sosial”. Kemudian muncul pertanyan besar dalam benak, Apakah sudah mencerdaskan kehidupan bangsa? Saya yakin belum jika masih ada anak bangsa yang tidak bisa bersekolah. Apakah sudah adil? Saya yakin belum jika masih ada cukong-cukong (koruptor) berkeliaran.

Demokrasi Indonesia mengalami pasang-surut. Indonesia telah memilih demokrasi sebagai aturan main yang disepakati. Dengan memilih demokrasi, dengan segala kekurangannya, Indonesia berkomitmen sebagai bangsa yang serius berubah diri dan berusaha memperbaiki diri. Secara internasional, Indonesia pun sering dipuji dunia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dan negara muslim demokratis terbesar di dunia. Demokrasi dalam banyak hal telah membawa perubahan besar pada bangsa ini. Kebebasan berpolitik, berpendapat, dan berekspresi menjadikan Indonesia lebih maju dan mampu bersaing dengan bangsa lain. Pemilihan presiden dan kepala daerah secara langsung, pemilu legislatif yang kompetitif, pembentukan komisi-komisi independen negara menunjukkan bahwa sistem politik Indonesia berjalan maju dibandingkan sebelumnya. Rakyat memiliki akses yang besar untuk memperoleh informasi publik dan mengkritik kebijakan pemerintah.

Menuju pendewasaan demokrasi bangsa dibutuhkan kritikus yang solutif dalm pembangunan bangsa, tidak hanya celotehan semata, namun juga didampingi solusi. Pada hakikatnya jika masyarakat dapat memainkan perannya dengan baik maka kematang berdemokrasi dapat tercapai seiring dengan perjalanan bangsa. Menjalankan nilai-nilai demokrasi adalah satu hal yang mendasar dan sejatinya harus berdampingan dengn rule of law demi tercapainya keteraturan sosial yang Indonesia cita-citakan.

Desi Amalia
Desi Amalia
Alumni Jurusan Ilmu Politik Universitas Andalas
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.