Jumat, Maret 29, 2024

Syariat dalam Kristen

Ayub Simanjuntak
Ayub Simanjuntak
Pengajar di Unity School Bekasi

Pertanyaan-pertanyaan seperti “Kok kamu enak ya ibadah cuma seminggu sekali, “orang Kristen apa sih makanan yang haram?” dan yang paling sering “nggak ada puasa ya kalau di Kristen?” menjadi pertanyaan yang akrab dengan saya dulu bahkan kadang-kadang sampai sekarang.

Beberapa waktu yang lalu saya bahkan membaca artikel disebuah blog dengan judul “Kristen agama yang bebas syariat” saya menangkap hal menarik dari tulisan yang menyatakan adalah suatu kemustahilan bagi orang kristen Indonesia  membangun sebuah negara di kawasan Indonesia timur, misalnya Papua dan NTT misalnya meskipun banyak penganut Kristennya karena syariat dalam  Injil menurut beliau itu tidak ada.

Penulis di blog tersebut menyatakan Injil tidak punya aturan tertulis misalnya soal hutang-piutang, jual-beli, hukum perang, ahli waris dan lain-lain. Ya, injil mengajarkan etika dan kebaikan tapi itu tidak cukup untuk hidup dan membangun negara yang kuat. Benarkah demikian?

Syariat menurut KBBI adalah hukum agama yang menetapkan peraturan hidup manusia, hubungan manusia dengan Allah Swt., hubungan manusia dengan manusia dan alam sekitar berdasarkan Alquran dan hadis. Pertanyaannya menjadi apakah Yesus itu membawa syariat?

Yesus Kristus,keturunan Daud raja termahsyur, lahir dan besar di Israel. Dia hidup pada periode kelam di mana bangsa itu sedang mengalami penjajahan Romawi. Ketika rakyat dibebani pajak yang berat, Bait Allah dikuasai orangpenjajah dan setiap aspek kehidupan termasuk sosial budaya terhambat karena beratnya penjajahan.

Wajar ketika Yesus memproklamirkan Injil Kerajaan Allah sudah dekat dan memperoleh banyak pengikut dan pengagum fanatik karena ajaran dan mujizat yang Dia tampilkan di depan semua orang, mereka menghendaki sebuah revolusi. Sebab dalam pandangan Yahudi, Mesias akan datang dan membebaskan mereka dari penjajahan.Mereka percaya Yesus anak Maria adalah mesias terjanji itu.

Tetapi setelah tiga tahun berkeliling sambil mengajar dan berkotbah betapa terperanjatnya mereka terutama ketika Yesus mengeluarkan satu pernyataan yang tidak mencerminkan hal tersebut yang berulang-ulang disampaikan-Nya, seperti misalnya yang  tercatat dalam Injil Yohanes 18:36-38. Suatu pernyataan terus terang kalau Dia tidak hendak ke Yerusalem dan menggulingkan kekaisaran Romawi. Hal ini sangat mengecewakan pengikut bahkan Yudas sang murid pun menjual Sang guru demi 30 keping uang perak.

Sejarah mencatat Pontius Pilatus adalah gubernur ke-5 dari Provinsi Iudaea Kekaisaran Romawi, menjabat tahun 26–36 M, pada zaman kaisar Tiberius. Ketika para pemimpin Yahudi menangkap Yesus mereka membawanya kepada Pontius Pilatus gubernur ke-5 dari Provinsi Iudaea Kekaisaran Romawi yang  menjabat tahun 26–36 M, pada zaman kaisar Tiberius.

Percakapan antara Yesus dan Pilatus di gedung pengadilan tercatat dalam Injil Pasal 18:36 TB.

Kata Pilatus “Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat? Jawab Yesus: “Kerajaan-Ku  bukan dari dunia ini ; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi,  akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini.  

 Pernyataan ini menyatakan setidaknya 4 hal :

  • Yesus dengan terus terang berkata tidak mempunyai maksud untuk mendirikan sebuah negara atau pemerintahan bahkan ketika rakyat itu meminta-Nya melakukan sebuah revolusi.
  • Kedatangan-Nya kedalam dunia hanya memiliki satu maksud seperti yang sudah dinubuatkan nabi-nabi yaitu membebaskan umatnya dari dosa.
  • Kerajaan yang Dia maksud bukan secara fisik. Setiap orang yang diundang masuk dalam kerajaan tersebut harus mengalamu penebusan dosa yang  menjadi inti pengajaran Yesus Kristus sementara Ia berada dalam dunia.
  • Kekerasan bukan cara Yesus.

Lalu seperti pertanyaan penulis artikel yang saya singgung di atas yang juga mewakili banyak orang, sesungguhnya apa yang mengatur landasan hidup orang Kristen ketika hidup di masyarakat. Berikut pemaparannya:

  • Orang Kristen percaya, mengakui, mendoakan dan mendukung pemerintahan dimanapun mereka berada dalam status apapun mereka saat ini.
  • Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan  Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian  dari padanya. Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang . Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat. Sebab itu perlu kita menaklukkan diri, bukan saja oleh karena kemurkaan Allah, tetapi juga oleh karena suara hati kita.Itulah juga sebabnya maka kamu membayar pajak.  Karena mereka yang mengurus hal itu adalah pelayan-pelayan Allah.Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima hormat.(Roma 13:7 TB)
  • Adanya pemisahan antara pemerintah sipil dan pemerintahan gereja. Negara mengatur hal-hal yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak seperti pajak, ekonomi, militer dan lain-lain, sementara Pemerintahan gereja seperti pendeta, penatua, diaken atau majelis mengatur hubungan antar umat dan kepada Tuhan dalam hal pertumbuhan rohani.
  •  “Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”( Matius 22:21TB)
Ayub Simanjuntak
Ayub Simanjuntak
Pengajar di Unity School Bekasi
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.