Senin, Oktober 7, 2024

Surga Dunia Metropolitan

Adrian A.W
Adrian A.W
Mahasiswa Hukum Binus Writing artikel

Surga Dunia Metropolitan  

Kehidupan kota metropolitan seperti Jakarta kini kian meresahkan. Banyak sekali masyarakat luar Jakarta yang mengadu nasib di ibu kota sehingga banyak sekali kasus-kasus kriminalitas yang timbul akibat kurangnya lapangan kerja yang ada di ibu kota. Masyarakat luar daerah Jakarta menganggap Jakarta menjadi tempat mengadu nasib sehingga menyebabkan lapangan kerja menjadi sempit. Karena lapangan kerja yang sempit banyak masyarakat yang mencari jalan pintas untuk mendapatkan uang. Banyak sekali pekerjaan-pekerjaan yang menyalahi hukum atau aturan yang di jalankan oleh masyarakat seperti prostitusi. Banyak orang yang menganggap prostitusi adalah pekerjaan yang mudah . Seperti sekarang ini kasus yang lagi hangat-hangatnya prostutisi yang ternama yaitu Hotel Alexis .

Hotel Alexis bukanlah hotel yang dibangun sendiri, tetapi hasil pergantian nama dari hotel Ancol. Hotel Ancol sendiri berganti nama karna banyak sekali kasus  dari jaman dulu Hotel Ancol sudah terkenal sebagai tempat hiburan malam dan banyak kasus-kasus penyalahgunaan narkoba. Alih – alih ingin mengubah citra hotel alexis menjadi baik malah di salah gunakan oleh pihak-pihak tertentu menjadi sarang prostitusi.  

Ijin pendirian sendiri, katanya, Alexis dikeluarkan di masa Gubernur Sutiyoso dan Wakil Gubernur Fauzi Bowo. Alasannya, sebagai kota metropolitan harus ada pusat hiburan bagi warga asing(suara.com/2017). Hotel Alexis sendiri dapat berdiri lama karena kebijakan pemerintah itu berbeda dan setiap pandangan pemimpin berbeda. Pada Gubernur sekarang perizinan dicabut karena melanggar UU No. 44 Tahun 2008 tentang Pornografi. Hotel Alexis teridentifikasi memiliki 3 layanan sex yang pertama adanya suguhan penari sexy yang meliuk-liuk di atas panggung berukuran 4×4 meter di 4play club , kedua adanya suguhan penari telanjang pada hari-hari tertentu dan praktrek prostitusi pelakunya tidak hanya wanita lokal tetapi mancanegara(suarapembaca.com/2017).

Jadi sebagai masyarakat yang berpendidikan dan berpegang teguh pada agama sebaiknya tidak ikut serta mengunjungi tempat-tempat seperti itu. Sebaiknya untuk mengindari hal-hal seperti itu kita sebagai orang tua sebaiknya memberi pengarahan kepada anak-anak agar tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif di ibu kota.

Adrian A.W
Adrian A.W
Mahasiswa Hukum Binus Writing artikel
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.