Senin, Mei 6, 2024

Solusi Pencemaran Air Sungai

Fatiya Qur'aniya
Fatiya Qur'aniya
seorang mahasiswi

Sejak dahulu, sungai merupakan salah satu sumber daya alam yang penting untuk kehidupan manusia. Bahkan di masa lalu daerah sekitar sungai menjadi daerah paling maju kehidupannya, baik untuk pertanian dan perdagangan. Namun, ketika zaman industri, kondisi sebagian sungai banyak negeri mengalami pencemaran, termasuk di Indonesia.

Saat ini tercemar sungai sangat memprihatinkan. Pencemaran air merupakan suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.

Dalam PP No 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air di definisikan sebagai: “Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas dari air tersebut turun hingga batas tertentu yang menyebabkan air tidak berguna lagi sesuai dengan peruntukannya. (Pasal 1, angka 2).

Pencemaran air juga dapat diartikan sebagai suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Perubahan ini mengakibatkan menurunnya kualitas air di banyak wadah -termasuk sungai- hingga ke tingkat yang membahayakan sehingga air tidak bisa digunakan sesuai kegunaannya. Salah satu badan air di Indonesia yang mengalami pencemaran air yaitu Sungai Cakung di Jakarta.

Sungai Cakung merupakan salah satu sungai dari tiga belas sungai yang mengalir di Provinsi DKI Jakarta yang memiliki panjang sungai sekitar ± 39,59 km. Sungai Cakung mengalir di Kota Bekasi, Jawa Barat, dan bagian timur Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia. Bagian hilir sungai ditampung di Banjir Kanal Timur yang meneruskan hingga bermuara di kawasan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

Sungai Cakung merupakan salah satu sungai yang menjadi perhatian Pemerintah DKI Jakarta untuk melakukan perbaikan kualitas air sungai. Sungai ini terindikasi mengalami penurunan kualitas air ditinjau dari sifat fisik, kimia dan biologi sungai tersebut.

Penggunaan lahan di sepanjang sungai Cakung didominasi oleh pemukiman, jasa, perdagangan, perkantoran serta industri dengan rataan 90%. Beberapa penelitian yang berkaitan dengan efek dari perubahan penggunaan lahan terhadap kualitas air menunjukkan bahwa ada banyak dampak negatif yang disebabkan oleh perubahan penggunaan lahan seperti perumahan, industri terhadap kualitas air sungai.

Jika kita lihat kondisi alam sekitar sunga Cakung, ternyata banyak berdiri pabrik-pabrik yang sangat mungkin menjadi  sebab terjadinya pencemaran.  Selain itu, padatnya pemukiman penduduk juga menjadi sebab pencemaran yang berupa limbah rumah tangga. Tentunya hal ini sangat beralasan munculnya perubahan kualitas air sungai Cakung. Bahkan sampai mengubah warna air sungai menjadi hitam, sebagaimana yang diberitakan oleh detik.com (https://pasangmata.detik.com/contribution/87577). Dengan permukiman yang semakin padat seperti sekarang maka semakin banyak pula limbah yang dibuang

Masalah ini merupakan tanggung jawab kita bersama. Bukan hanya individu, tapi pemerintah, masyarakat, dan LSM lingkungan hidup juga perlu terlibat dalam hal ini, mengingat dampak pencemaran air dapat menyebar dan bisa dirasakan oleh siapa saja. Ada pun pemerintah daerah mensosialisasikan perda yang terkait tentang penjagaan lingkungan sungai dan mengambil Tindakan tegas kepada yang melakukan pelangaaran baik yang dilakukan perorangan, industri rumah tangga, dan pabrik. Tindakan lain yang dapt dilakukan oleh pihak pemerintah yaitu melakukan pengerukan sampah dari sungai.

Sedangkan untuk pabrik, pembersihan air dapat dilakukan dengan penyaringan dari besar ke kecil. Awalnya lewat pembersihan mekanis, benda berukuran besar dipisahkan dari air. Saringan halus kemudian memisahkan mineral, seperti pasir, dari air. Setelah lewat tempat pengendapan akhirnya hanya unsur yang bisa diurai yang berada di air. Yang terakhir bakteri digunakan untuk terutama mengurai karbon. Adapun standar untuk membersihkan air yaitu memisahkan Nitrogen dari air dan secara terarah mencegah masuknya Fosfor. (“Ich lerne Deutsch: Makalah budaya Jerman Um Welt – Blogger”)

Masalah pencemaran air pada sunagi termasuk sunagi cakung bukanlah permasalahan yang sederhana. Diperlukan penanganan khusus dan intensif dari berbagai macam pihak. Penjagaan terhadap lingkungan sungai agar tetap bersih dan bisa dimanfaatkan untuk kehidupan manusia bukan hanya untuk kepentingan manusia saat ini tapi juga untuk manusia yang akan dating, generasi anak cucu kita.

Fatiya Qur'aniya
Fatiya Qur'aniya
seorang mahasiswi
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.