Sebelum sholat Jum’at minggu lalu, saya sempat kongkow imajiner dengan Mas Amien Rais dalam acara halal bihalal Idul Fitri 1439 H, di sebuah villa mewah kawasan Mega Mendung, Puncak, Bogor. Waktu itu yang hadir hanya kolega terdekat Mas Amien Rais dan keluarga besarnya saja.
Saat duduk di kursi rotan sambil ngeteh di teras villa dengan view bukit hijau yang luas, Mas Amien Rais ngomong, dia berani nyapres di pilpres 2019 karena terinspirasi oleh kemenangan PM Malaysia, Mahathir Mohamad serta sesuai petunjuk malaikat yang disampaikan ke mbah Suro, petapa sakti lereng Gunung Kidul, Jogjakarta.
Petunjuk itu, lanjutnya, dia konsultasikan dengan Rizieq Shihab saat sowan ke Arab Saudi bersama Prabowo Subianto. Dihadapan Prabowo, secara blak-blakan Mas Amien Rais minta dukungan Rizieq Shihab kalau dia mau nyapres.
Amien Rais dan saya langsung ketawa ngakak, ketika Mas Amien Rais cerita bahwa dia berani nyapres karena mendapat arahan dari mbah Suro sesuai petunjuk malaikat. Hahahaha….(tawa saya dan Mas Amien Rais meledak dahsyat).
“Jokowi itu sudah saya serang dengan berbagai isu, diantaranya soal pengibulan sertifikat tanah, diskriminasi hukum dan diskriminasi ekonomi. Tampaknya ngak mempan. Saya benar-benar buntu. Untung ada mbah Suro yang ngasih petunjuk agar saya jangan cuma nyerang aja, tapi harus berani nyapres dan minta restu Rizieq Shihab di Arab Saudi. Saya tahu, Prabowo kecewa kepada saya. Tapi nanti saya jelaskan kok ke Prabowo,” lanjut Mas Amien kepada saya dengan semangat berapi-api sambil tertawa. Saya juga terus ketawa.
“Memang susah Mas Amien, Jokowi itu kayaknya kuat lho dan didukung rakyat. Sedangkan Mas Amien hanya mendapat arahan dari mbah Suro dan Masih menunggu restu Rizieq Shihab. Jujur saja, mungkin PAN, PKS dan Gerindra pasti kecewa dengan pencapresan Mas Amien, hahaha…” jawab saya sambil tertawa.
“Hahaha… sepertinya Anda ngak yakin yaaa… saya nyapres (melihat saya terus tertawa). Buktinya, Anda bisa lihat sendiri khan… Jokowi dukung saya tuh nyapres, hahaha… Ini satu-satunya jalan memecah suara Jokowi. Saya Masih punya pendukung fanatik lho yaitu Masyarakat era reformasi tahun 1998 lalu. Terus terang saja, saya lihat, PAN tampaknya mendukung Jokowi dan sebagian lagi setengah hati mendukung Prabowo. Pak Zulkifli nggak jelas maunya apa sampai sekarang. Saya juga prihatin dengan elektabilitas Prabowo yang merosot terus. Kalau PKS dan PBB sih, saya ngak pikirin, itu parpol gurem, hahaha…. mau ngak mau yaaa…saya harus nyapres, eh… pak Jokowi malah dukung saya…hahaha…,” jawab Mas Amien tertawa terkekeh-kekeh, saya ikut tertawa juga.
“Maaf Mas Amien, kalau Anda mau nyapres, kenapa akhir-akhir ini selalu buat komentar provokatif. Khan… tadi Mas Amien bilang, Jokowi dukung Anda. Kalau ngomong yaaa… dipikir dulu gitu lho Mas, hahaha…. Jadi, Mas bisa narik simpati rakyat dan parpol. Apa udah ada parpol yang mengusung Mas Amien?” Tanya saya.
“Iya juga, habis sudah terlanjur sih, hahaha… apa boleh buat sudah kepalang basah. Kalau gagal nyapres atau kalah dalam pilpres 2019. Risiko terburuknya yaaa… saya dukung Jokowi, hahaha…. Nyari aman aja gitu lho. Kalau soal diusung parpol, saya mau ngelobi dulu, anggap saja seperti ikutan kuis di TV…hahaha…, mudah-mudahan aja ada yang mengusung,” ucapnya yakin.
“Terus… Mas Amien kenapa minta restu ke Rizieq Shibab dan apakah sudah mendapat restu?” Tanyaku sambil mencicipi pisang goreng hangat yang tersaji di meja kecil.
“Khan Rizieq Shihab punya Massa. Lumayan toh, katanya Massanya ada 7 juta orang. Jadi, kalau saya kalah dengan Jokowi, minimal poin suara saya ngak nol, hahaha…. Soal restu dari Rizieq Shihab, dia bilang ke saya, coba aja dulu dan disuruh rajin berdoa,” tandas Mas Amien.
“Ngomong-ngomong, keluarga Mas Amien mendukung pencapresan Anda?” Tanya saya.
“Keluarga sudah menyerahkan sepenuhnya kepada saya. Mereka berpesan agar saya menjaga kesehatan. Mereka bilang, jangan sampai politik membuat saya sakit. Dan yang lebih penting lagi, mereka mengingatkan agar saya lebih rajin ngemong cucu. Kata mereka, lebih asyik ngemong cucu daripada ngempu politik. Saya senyum-senyum aja,” tukasnya. Saya kembali ketawa ngakak.
Azan sholat Jumat sudah mengudara, Mas Amien Rais minta obrolan ditunda sejenak dan mengajak saya untuk sholat Jumat di Masjid sekitar villa, setelah itu dilanjutkan dengan makan siang bersama keluarga. Terima kasih Mas Amien Rais.