Setiap individu mahasiswa memiliki hard skill dan soft skill yang berpotensi untuk menunjang masa depannya. Namun, tidak semua individu tersebut memiliki kemauan dan kemampuan untuk menggali potensi yang dimilikinya.
Di era persaingan bebas, dibutuhkan lulusan yang memiliki kemampuan hard skill dan soft skill yang seimbang, sehingga mahasiswa dituntut untuk aktif dan memiliki prestasi dalam bidang akademik dan nonakademik, ekstra dan intrakurikuler.
Oleh karena itu, setiap perguruan tinggi perlu mengidentifikasi mahasiswa yang dapat melakukan keduanya dan diberikan penghargaan sebagai mahasiswa berprestasi, yaitu dengan menyeleksi mahasiswa berprestasi di tingkat perguruan tinggi.
Proses seleksi siswa berprestasi yang dilakukan selama ini masih memiliki beberapa kelemahan sehingga menimbulkan beberapa permasalahan, antara lain: (1) Proses pengolahan data pemilu yang memakan waktu lama; (2) Memungkinkan terjadinya human error dalam pengolahannya. Dari data yang digunakan dalam proses seleksi; (3) Memungkinkan eksplorasi informasi yang minimal.
Saat ini, dukungan komputerisasi telah merambah ke segala bidang, termasuk proses pengambilan keputusan. Sistem pendukung keputusan berbasis komputer dianggap interaktif. Sehingga dalam proses pemilihan siswa berprestasi yang melibatkan banyak komponen atau kriteria yang dinilai (multi kriteria), diperlukan sistem pendukung keputusan berbasis komputer sehingga dapat membantu kita dalam menentukan alternatif pemilihan siswa berprestasi.
Metode
1. Analisis dan definisi kebutuhan. Pada tahap ini akan dilakukan pengumpulan data, analisis kebutuhan, batasan masalah, dan tujuan pembuatan sistem dengan melakukan wawancara langsung dan pendataan di Bidang Kemahasiswaan terkait dengan pemilihan siswa berprestasi seperti prestasi siswa data dan kriteria yang digunakan dalam seleksi siswa. berprestasi.
2. Desain sistem dan perangkat lunak. Pada proses ini akan dirancang desain menu sistem, modul dan arsitektur sistem secara keseluruhan. Sehingga rancangan sistem yang dihasilkan akan digunakan sebagai dasar pembuatan sistem pada tahap implementasi.
3. Implementasi dan pengujian unit. Pada tahap ini akan dilakukan pemrograman perangkat lunak (coding) dan pengujian perangkat lunak dengan memasukkan beberapa data sampel.
4. Integrasi dan pengujian unit. Perangkat lunak akan diintegrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk memastikan bahwa persyaratan sistem terpenuhi dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
5. Pengoperasian dan pemeliharaan. Melakukan koreksi terhadap berbagai kesalahan yang tidak ditemukan pada tahapan sebelumnya agar dapat perbaikan yang dilakukan, guna menghasilkan sistem yang lebih baik dari sebelumnya.
Pembahasan
Gambar dari : https://unjkita.com/8-tips-menjadi-mahasiswa-berprestasi/
Dalam merancang sistem pendukung keputusan pemilihan mahasiswa berprestasi menggunakan metode profile matching, dimulai dari pengumpulan data-data yang dibutuhkan.
Kemudian dilanjutkan dengan perancangan modul sistem yang dimulai dengan mengidentifikasi data internal dan data eksternal yang akan digunakan. Lalu keduanya data diekstraksi ke dalam database yang nantinya akan dikelola oleh DBMS (database management system), serta dengan metode profile matching, dibuatlah database DSS yang nantinya akan dikelola oleh model base management system.
Selanjutnya, kedua sistem manajemen tersebut dikemas dalam sebuah antarmuka, yang nantinya akan menjembatani antar pengguna dengan sistem pendukung keputusan untuk menyeleksi siswa berprestasi.
Kesimpulan
Sistem Pendukung Keputusan ini menampilkan peringkat calon mahasiswa berprestasi sebagai bahan pertimbangan dan alat pengambilan keputusan untuk menentukan mahasiswa berprestasi.
Proses penentuan rangking seleksi siswa berprestasi dilakukan dengan menggunakan metode profile matching, dimulai dengan pembobotan kriteria kemudian menghitung dan mengelompokkan faktor inti dan sekunder, menghitung nilai total kemudian menghitung penentuan rangking. Dengan proses diatas maka dengan penelitian ini penulis membangun sebuah aplikasi sistem pendukung keputusan dengan mengimplementasikan aplikasi sistem pendukung keputusan menggunakan metode profile matching
Untuk mempermudah pengambil keputusan dalam menyeleksi mahasiswa berprestasi dan dapat memilih mahasiswa berprestasi sesuai dengan waktu yang ditentukan. Sistem ini hanya alat bagi pengambil keputusan, keputusan akhir tetap di tangan pengambil keputusan. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan, maka peneliti memberikan saran yaitu pengembangan sistem lebih lanjut adalah membangun sistem yang lebih user-friendly dengan memperhatikan aspek interaksi manusia dan computer.
Jumadi, (2011). Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Penerima Beasiswa.
Kusrini, (2007). Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta : Andi
Luzaenah, Lusi. (2009). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Bandung: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia.
Note: Penulis Bertangung Jawab Atas Semua Tulisannya
NO. Wa Penulis : 087877996005