Saya belum begitu mengenal terlalu dalam sosok dan karya Sapardi Djoko Damono. Karya-karya yang ditulisnya pun Saya belum baca secara utuh, hanya melalui postingan Instagram, Facebook dan WA. Saya mengenal sosok dan karya Sapardi ketika menjadi mahasiswa itu pun masih belum lengkap dan utuh.
Dengan latar belakang saya dari kampung yang tentunya sangat minim bacaan dan akses untuk membaca buku-buku sastra seperti karya Sapardi, tentu sosok Sapardi begitu asing ditelinga Saya kala baru awal mahasiswa baru. Tidak heran, ketika sudah menjadi mahasiswa, Saya merasa asing dengan karya-karyanya yang dibaca, diunggah oleh teman-teman di story Whatsap dan musikalisasi di youtube yang sering saya nonton.
Sapardi sejauh yang saya tahu, merupakan seorang penyair ulung yang tidak henti menelurkan banyak karya untuk kemajuan dan peradaban sastra Indonesia, baik ditingkat nasional maupun internasional.
Karya Sapardi benar-benar memikat setiap pembaca, terutama kalangan anak muda. Sehingga membaca karya Sapardi rasa-rasanya tidak akan pernah bosan, bahkan terus dibaca karena terpikat dengan karya yang sangat mengagumkan dan spektakuler bagi kalangan anak muda.
Tentu tidak hanya itu, Sapardi meskipun dengan karya yang mempesona itu, tetap menjadi sosok yang rendah hati. Saya memahami kerendahan hati Sapardi ketika menonton di youtube yang diwawancarai Najwa. Sikap rendah hati inilah yang tidak saja menyenangkan, namun sangat menginspirasi bagi setiap sastrawan dan bagi siapapun.
Tidak setiap orang dengan kualitas diri yang membanggakan akan mampu bersikap rendah hati. Bahkan har-hari ini, sikap rendah hati sulit kita temukan, alih-alih kita berharap setiap orang akan bersikap rendah hati, ternyata amatlah sangat sulit kita temukan. Sapardi telah mematahkan pikiran buruk itu dengan keteladanan yang tidak saja karena sosok dan pribadinya yang membangakan, namun karena rendah hati merupakan sikap yang paling bijak untuk diterapkan.
Dengan itu proses penerimaan diri di masyarakat akan lebih terbuka dan tentunya dengan sikap seperti itu, Sapardi mudah dikenali oleh setiap kalangan masyarakat. Di sinilah Sapardi menjadi lebih bersemangat untuk selalu menginspirasi semua orang.
Keteladanan tidak saja menunjukan sikap positif terhadap orang lain, namun keteladanan juga berarti mengajak setiap orang untuk selalu bersikap positif terhadap yang lain. Dalam kaitannya dengan keteladanan ini, sebenarnya banyak versi yang bisa dilakukan oleh siapapun yang mau benar-benar menjadi teladan yang menginsiparsi setiap orang.
Melalui Sapardi, kita diajak untuk mengenal sikap keteladanan, tidak saja melalui karya yang Dia dedikasikan untuk kemajuan sastra Indonesia, tetapi melalui sikap rendah hati Sapardi telah menunjukan bahwa karya apapun yang kita hasilkan tidak akan berguna jika sikap sombong lebih mendahului daripada sikap rendah hati.
Saya sampai disini melihat semangat Sapardi dalam menghasilkan karya akan selalu menginspirasi orang-orang yang akan tekun dalam menjadi penyair, sekaligus bagi siapapun yang berjuang menyampaikan pikiran melalui tulisan. Dengan semangat menulis, Sapardi secara tidak langsung sebenarnya menurut saya sedang mengajak setiap orang untuk bisa menggunakan waktu untuk terus melatih diri menulis.
Potret kehidupan hari ini akan sangat bermanfaat untuk hari esok dan di masa depan jika kita mulai memotretnya dengan kemauan dan tekad untuk menulis setiap harinya. Saya pikir Sapardi juga akan sepakat dengan saya, bahwa menulis setiap pikiran hari ini akan berguna di masa mendatang.
Sapardi dan Kita Hari Ini
Saya awalnya enggan untuk menulis tentang Sapardi, karena pengetahuan saya akan sosok Sapardi yang belum begitu lengkap serta karya-karyanya yang belum say abaca secara utuh. Namun Saya lebih baik menulis setidaknya sebagai bentuk perhatian Saya kepada Sapardi yang telah banyak mengorbankan banyak waktu untuk menulis banyak karya bagi sastra Indonesia.
Saya juga sadar bahwa meskipun tulisan ini terlalu mengkultuskan sosok Sapardi, tetapi tulisan ini telah menjadi sumber inspirasi yang akan terus menjadi semangat bagi saya untuk selalu menulis dan melahirkan banyak karya. Seperti kata Sapardi, untuk mengenal saya, cukup membaca karya-karya saya. Di sinilah saya mulai sadar bahwa setiap karya yang kita buat hari ini akan menjadi referensi sejarah yang akan berguna bagi siapapun yang akan membaca dan memahami kita di masa depan.
Sapardi telah berpulang, namun karyanya akan selalu menjadi semangat bagi kita. Atau meminjam kalimat Sapardi sendiri, akan selalu abadi, tidak saja bagi mereka yang senang dengan karya sastra, tetapi bagi siapapun yang ingin mengetahui Sapardi dan karya-karyanya.
Sapardi telah mewarisi banyak nilai yang sangat berharga untuk kita teruskan. Meminjam ungkapan Soekarno, warisi apinya, bukan abunya. Ini merupakan kalimat yang sangat bagus untuk kita teruskan api perjuangan Sapardi melalui banyak karya sastra dan karya-karya lain.
Pada akhirnya, Sapardi merupakan sosok yang sangat menginspirasi kita banyak hal. Mulai dari semangat berkarya sampai pada sikap kerendahan hati. Itulah sikap yang bagi saya sangat menginspirasi dan mendorong saya dan mungkin kita semua untuk terus menulis dan melahirkan banyak karya, seperti Sapardi menulis dan melahirkan karya.
Melalui Sapardi kita mengenal bahwa karya apapun tidak akan berguna jika kita tidak bersikap rendah hati. Sosok Sapardi harus menjadi semangat bagi kita untuk melanjutkan api yang telah diwarisinya. Terima kasih Sapardi Djoko Damono untuk setiap karya bagi kemajuan sastra Indonesia. Selamat jalan.