Selasa, Oktober 8, 2024

Revolusi Mental Saat Pandemi

Al Fatah Hidayat
Al Fatah Hidayat
Penulis lepas

Vaksin Sinovac memang belum banyak terbukti secara klinis efektifitas dan efek sampingnya. Tercatat baru dua negara yang telah melakukan uji klinis vaksin ini, yakni China dan Brazil. Meskipun uji klinis belum selesai, pemerintah tetap membeli sejumlah vaksin buatan china tersebut.

Sikap “Khusnuzhon” atau baik sangka yang di tunjukkan oleh pemerintah ini memang menjadi contoh yang baik bagi masyarakat.  Hal ini tentu menjadi bukti bahwa revolusi mental yang digagas pemerintah tidak hanya isapan jempol semata.

Keseriusan pemerintah dalam revolusi mental terlihat jelas dalam pembelian vaksin ini. Rakyat Indonesia di tuntut untuk harus “positif thinking” dan berprasangka baik kepada kebijakan pemerintah meskipun kita tidak bisa memungkiri bahwa keraguan masih tetap ada.

Selain sebagai salah satu cara untuk meredam penyebaran pandemi Covid-19, vaksin ini juga menjadi cara pemerintah untuk mewujudkan keamanan dan stabilitas masyarakat. Meskipun vaksin ini belum teruji secara penuh akan tetapi masyarakat harus siap untuk menerima vaksin dengan alasan kemaslahatan bersama.

Revolusi mental harus tetap bergulir meskipun dalam keadaan pandemi seperti sekarang. Kasus korupsi menteri sosial yang menyunat dana Bansos Covid-19 menjadi contoh buruknya mentalitas di jajaran pemerintahan.

Kinerja beberapa menteri di era pandemi juga tidak optimal dan terkesan lamban. Contohnya menteri kesehatan republik Indonesia Terawan Hadi yang arah kebijakannya tidak jelas dalam penanggulangan Covid-19.

Pada akhir 2020 lalu sempat viral di media seorang pembawa acara di salah satu program di stasiun televisi nasional sedang mewawancarai kursi yang seharusnya diduduki menteri kesehatan yang telah di ganti beberapa waktu lalu.  Hal ini tentu menjadi bukti lemahnya mentalitas pejabat pemerintahan. Tentu saja ini menjadi hal yang cukup lucu, mengingat revolusi mental yang di gagas rezim ini.

Revolusi mental adalah sebuah cita yang harus diwujudkan di tengah bangsa ini. Sasaran revolusi mental juga bukan hanya tertuju pada rakyat Indonesia semata melainkan juga pemerintah sebagai contoh bagi rakyat dibawahnya.

Budaya mencontoh orang-orang yang memiliki jabatan lebih tinggi atau biasa kita kenal dengan budaya penokohan di Indonesia adalah hal yang telah mengakar di dalam masyarakat. Karenanya perlu di fahami bahwa revolusi mental harus di mulai dari pemerintah sebagai pemimpin-pemimpin dan wakil-wakil rakyat.

Al Fatah Hidayat
Al Fatah Hidayat
Penulis lepas
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.