Minggu, November 24, 2024

Revolusi Industri 4.0 Selama Pandemi

Hastra Laia Hastra Laia
Hastra Laia Hastra Laia
Penulis merupakan Alumni Fisip UDA, Medan
- Advertisement -

Hadirnya pandemi Covid-19 telah merubah hampir semua sektor yang ada. Semua aktivitas pada segala bidang menjadi berubah dan harus menyesuaikan agar agar tetap bisa berjalan dengan lancar.Semua orang dianjurkan untuk menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker untuk mengurangi penyebaran virus yang dapat menelan korban sampai jutaan jiwa di seluruh dunia.

Dampak covid-19 terlihat sangat negatif namun tanpa kita sadari jika dampaknya tersebut berefek pada percepatan adaptasi Revolusi Industri 4.0.

Saat ini perubahan zaman tumbuh semakin pesat, semua orang tidak dapat menolak perubahan ini. Terlebih saat ini kita sudah memasuki era Revolusi Industri 4.0. Zaman yang dimana semua tugas dikerjakan oleh teknologi mesin, manusia hanya sebagai operator penggerak saja.

Menanggapi hal itu, baru-baru ini Presiden Joko Widodo mengatakan revolusi industri 4.0 telah mengubah banyak hal. Ini di sapaikan pada acara Dies Natalis ke-45 Universitas Sebelas Maret.

“Revolusi industri jilid ke-4 telah berbuat banyak, ilmu pengetahuan dan teknologi lama menjadi usang. Teori manajemen, organisasi, dan model bisnis juga banyak berubah,” Jelas Presiden Jokowi saat membuka Dies Natalis ke-45 Universitas Sebelas Maret (UNS) secara daring, Jumat (12/3/2021).

Kondisi Revolusi Industri 4.0 di indonesia saat ini sangat terlihat. Dimana perubahan yang terjadi saat ini adalah zaman yang super canggih dari zaman sebelumnya yang tidak terlalu canggih.

Pengaruh Revolusi Industri 4.0 jika kita lihat selama berlangsungnya Covid-19 sangatlah berpengaruh pada kehidupan sehari-hari. Masyarakat yang terkena dampak perubahan yang cukup pesat ini di harapkan mampu beradaptasi dengan Revolusi Industri 4.0.

Perubahan tersebut bisa di lihat dari gaya hidup digital. Perubahan gaya hidup di lingkungan masyarakat tampak terlihat bahwa gaya tradisional atau kebiasaan lama berubah seketika, ini diakibatkan oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat. Gaya hidup digital telah memberikan dampak yang signifikan bagi kehidupan sosial masyarakat di masa pandemi covid-19. Selain itu berefek pada pola komunikasi dengan orang-orang terdekat menjadi kurang. Hal, ini dikarekan masyarakat terbiasa komunikasi melalui dunia maya.

Fakta tersebut dapat di buktikan melalui perilaku modernisasi masyarakat. Karena masyarakat saat ini terlihat sangat antusiasmenggunakan berbagai platform aplikasi digital seperti Facebook, Twitter, Youtube, WhatsApp dan lain   sebagainya. Sebagai sarana yang efektif menyampaikan segala aktivitas di masa pademi.

Namun tak salah jika Wilbert E. Moore yang merupakan seorang sosiolog Amerika yang mengatakan proses modernisasi diartikan sebagai transformasi total koeksistensi tradisional atau pramodern dalam hal teknologi. Jika kita melihat kehidupan zaman sekarang tentu saja hal ini sudah terjadi di kehidupan masyarakat.

- Advertisement -

Selanjutnya, sistim WFH yang mengefektifkan  segala pekerjaan. Revolusi Industri 4.0 juga berdampak pada dunia kerja yang menerapkan Work From Home (WFH) atau yang sering di sebut dengan istilah bekerja dari jarak jauh, atau bekerja dari rumah. Di masa pademi covid-19 para pekerja  tidak perlu lagi datang ke kantor melakukan aktivitasnya dan melakukan tatap muka dengan para pekerja lainnya.

Untuk memudahkan aktivitas ASN pemerintah sendiri pernah mengatakan kebijakan tersebut berlaku di pemerintahan pusat hingga pemerintah daerah. Hal ini di sampaikan Kementerian PAN-RB pada Senin (16/3/2020) lalu.

“Berkaitan dengan ketentuan penyesuaian sistem kerja di mana ASN di lingkungan instansi pemerintah dapat menjalankan tugas kedinasan di rumah atau di tempat tinggalnya,” kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tjahjo Kumolo dalam telekonferensi dikutip detikcom dari akun YouTube resmi Kemenpan-RB.

Selain gaya hidup digital dan sistim WFH pendidikan juga mengalami perubahan. Rovolusi Industri 4.0 dimasa pandemi Covid-19 terlihat pada dunia pendidikan, ini di buktikan dengan sistem belajar secara daring dimana sistim pembelajaran ini di lakukan dengan menggunakan aplikasi dan di laksanakan di rumah masing-masing saat ini kegiatan tersebut masih berlangsung. Untuk merespon perubahan itu dalam hal ini pendidikan di wajibkan harus mampu beradaptasi dengan teknologi dan digital.

Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Sri Wahyuningsih pernah mengatakan,”Dampak positifnya, semua akan belajar pentingnya teknologi, transformasi data. Ya ini akhirnya membuat guru-guru di daerah tertinggal memahami pentingnya literasi teknologi dan digital. Dulu bawa tas, sekarang bawa laptop.” Seperti yang di kutip dari berita detik.com.

Tak hanya itu e-commerce juga mengalami peningkatan yang pesat. Perubahan nyata juga terlihat pada transaksi perdagangan online. Pola belanja dan transaksi pun berubah seketika dengan menggunakan transaksi secara digital. Perubahan besar inipun menjadi tak terhindarkan lagi ketika dunia harus beradaptasi dengan transaksi e-commerce mengikuti perubahan secara global.

Startup solusie-commerce, Sirclo, pernah melakukan riset menunjukkan bahwa terdapat 12 juta pengguna baru e-commerce selama pandemi COVID-19, “Kita lihat ada 12 juta pengguna e-commerce baru selama COVID-19 yang hampir berjalan selama 9 bulan ini, dan dari survei yang kami lakukan juga, setidaknya 40 persen yang akan menjadikan belanja online sebagai kebiasaan,” kata pendiri sekaligus CEO Sirclo Brian Marshal, dalam temu media secara virtual, Rabu, 4 November 2020 Lalu seperti yang di kutip dari Antaranews.com.

Dengan perkembangan zaman yang sangat pesat di harapkan masyarakat mampu beradaptasi. Karena terkesan memudahkan segala aktivitas dengan mengandalkan digitalisasi. Ditengah pandemi Indonesia sendiri sedang menjalankan era itu. Namun sejauh ini perubahan sedang di rasakan oleh semua orang tanpa terkecuali, yang menjadi pertanyaan bagi kita mungkinkah adaptasi Revolusi Industri 4.0 tetap berlangsung atau hanya berlaku di masa pandemi Covid-19?

Hastra Laia Hastra Laia
Hastra Laia Hastra Laia
Penulis merupakan Alumni Fisip UDA, Medan
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.