Sabtu, April 27, 2024

Pertahankan Batik sebagai Jati Diri Bangsa Indonesia

Nuril Fathiyah
Nuril Fathiyah
Penulis adalah Mahasiswa aktif S1 Universitas Muhamammadiyah Malang

Batik adalah salah dari satu ragam budaya yang dimiliki Indonesia. Batik sangat perlu dijaga dan dilestarikan. “Pakai batik terlihat kuno, pakai batik hanya untuk orang-orang yang sudah tua, pakai batik tergantung orangnya, kalo orangnya gak cocok pasti terlihat norak.” Ujaran ini penulis dapatkan dari observasi lingkungan sekitar yang dominan anak muda jaman sekarang.

Seiring zaman, memang batik itu perlu untuk terus dikembangkan dan diperkenalkan di kancah Internasional. Bicara tentang Identitas Nasional, apakah batik termasuk Identitas Nasional Indonesia? Tentu iya, Identitas Nasional merupakan ciri khas, karakterisitk yang dimiliki oleh sebuah negara, sehingga menjadikannya berbeda dengan negara lain. Dan Batik adalah ciri khas negara Indonesia.

Untuk dapat mempertahankan identitas yang melekat ini, maka perlu menanamkan cinta tanah air yang diwujudkan melalui ketaatan dan kepatuhan akan aturan-aturan serta mengamalkan nilai-nilai yang telah tertera didalam pancasila sebagai falsafah dan pedoman hidup bangsa.

Perjalanan batik sampai pada titik ini melalui beberapa problematik. Di tahun 2008 batik pernah diklaim sebagai budaya negeri Jiran, Pemerintah Indonesia kemudian mendaftarkan budaya batik sebagai warisan budaya kepada UNESCO atau Representative List of Intangible Cultural Heritage-UNESCO. Untuk mendapat pengakuan inipun memakan progress waktu yang cukup panjang.

Berawal dari proses nominasi batik pada UNESCO, 3 September 2008 yang mana kemudian diterima secara resmi dan diproses lebih lanjut oleh UNESCO pada tanggal 9 Januari 2009. Dan puncaknya di tanggal 2 Oktober 2009. Pengukuhan Batik Indonesia kedalam daftar representative budaya tak benda warisan manusia yang dilaksanakan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Hal ini dilakukan tak lain semata hanya untu mendapat pengakuan bahwasannya batik adalah budaya murni Indonesia, dan negara lain tidak berhak merebut atau mengakuinya secara sepihak.

Kemudian pada Oktober 2021, Publik digencarkan dengan postingan Instagram Lavanya Sivaji, Miss World Malaysia 2021 yang dianggap mengklaim batik secara sepihak sebagai kekayaan budaya asal negaranya. Postingan tersebut di unggah pada Minggu 17 Oktober 2021. Pasalnya dalam postingan tersebut ia mencantumkan caption yang terbilang kontroversial sehingga memicu kemarahan publik, terutama netizen Indonesia.

“Bagi saya kain batik melambangkan keanekaragaman di antara orang Malaysia, dengan berbagai warna, cetakan dan desainnya. Oleh karena itu saya mempersembahkan gaun malam saya untuk Miss World Malaysia 2021 yang terbuat dari kain batik Malaysia”, demikian caption dalam postingan tersebut.

Kemudian caption tersebut diedit (diubah) menjadi lebih general, tetapi tetap saja netizen menganggap postingan tersebut sebagai bentuk pengeklaiman batik sebagai salah satu kebudayaan mereka. Padahal, di tahun 2009, Indonesia telah mendeklarasikan batik sebagai warisan budayanya. Insiden ini berakhir dengan diunggahnya postingan permintaan maaf Lavanya di akun instragam miliknya pada 22 Oktober 2021.

Pencapaian batik saat ini memang perlu diapresiasi. Permasalahan mengenai budaya batik yang berkaitan dengan Malaysia memang tidak hanya sekali, karena memang faktanya, Malaysia juga memiliki budaya batik yang tentunya bebeda dengan batik Indonesia. Dilihat dari sejarahnya Batik Malaysia berasal dari karya seni Tekstil yang muncul diwilayah Kelantan, Pahang dan juga Terengganu, sedangkan sejarah Batik Indonesia cukup erat kaitannya dengan kebiasaan orang-orang keraton Majapahit yang menggunakan batik sebagai pakaian.

Kemudian jika dilihat dari teknik pembuatannya Batik Malaysia dibuat dengan teknik melukis pada sebuah kain dengan alat berupa kuas, sedangkan Batik Indonesia menggunakan teknik cap dan tulis dengan menggunakan canting dan lilin. Sehingga perbedaannya pun nampak dari corak motif yang dihasilkan Corak Batik Malaysia cenderung berbentuk bunga dan berwana kontras dan cerah seperti merah muda, ungu, dan hijau, sedangkan corak dan motif Batik Indonesia lebih bervariasi dan memiliki filosofi yang berbeda-beda disetiap gambarnya serta cenderung menggunakan warna emas, hitam dan cokelat.

Mengingat budaya fashion yang berkembang saat ini adalah budaya kebarat-baratan, menjadikan hal ini sebagai sebuah alasan mengapa batik dinilai kuno padahal batik itu mangandung makna filosofis yang besar dari para leluhur, dan kita sebagai anak muda seharusnya tidak menormalisasi pandangan itu.

Maka dari itu seharusnya seluruh warga negara Indonesia khususnya kita, barisan muda penerus bangsa, untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya identitas negara kita, pengaruh identitas tersebut terhadap intensitas dan citra negara kita, serta arti identitas tersebut terhadap kesatuan dan persatuan bangsa kita.

Sebagai warga negara yang bertanggung jawab maka setidaknya kita harus bisa mencerminkan sikap yang selaras. Menurut pandangan penulis, hal ini bisa kita mulai dengan lebih meningkatkan kesadaran akan pentingnya batik sebagai identitas negara, menjaga dan melestarikannya dengan memakainya pada sebagian aktivitas sehari-hari, dan mengenalkannya dimata internasional.

Terlebih sekarang zaman sudah maju, kita bisa memulainya dari mana saja contohnya memulai dengan mengunggah foto ketika kita memakai batik di akun sosial media dengan hati yang bangga, atau dengan kita menulis sebuah artikel atau karya lain yang berisikan membanggakan batik yang kemudian di unggah di media sosial atau platfrom digital agar dapat dibaca banyak orang.

Jangan hanya ikut-ikutan trend yang berkembang, tidak usah menunggu trend memakai batik untuk memperkenalkannya, setidaknya kita harus mengubah olah berfikir, kenapa bukan dimulai dari kita? Mengapa menunggu orang lain? Dan kalo bukan kita siapa lagi?

Nuril Fathiyah
Nuril Fathiyah
Penulis adalah Mahasiswa aktif S1 Universitas Muhamammadiyah Malang
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.