Jumat, April 19, 2024

Persatuan Sebagai Manifestasi Sumpah Pemuda

Didi Manarul Hadi
Didi Manarul Hadi
Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab Fak. Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, aktifis muda NU. Pecinta Islam Nusantara

Semangat persatuan pemuda menjadi kekuatan untuk kemerdekaan bangsa Indonesia. Delapan puluh sembilan tahun yang lalu menjadi peristiwa yang perlu direfleksikan bersama oleh para pemuda saat ini, yaitu peristiwa sumpah pemuda yang bertepatan pada tanggal 28 Oktober 1928. Lahirnya sumpah pemuda bukan hanya semata-mata dari kepentingan suatu kelompok atau golongan, akan tetapi murni dari semangat persatuan, nasionalisme, dan semangat juang untuk meraih kemerdekaan Indonesia.

Yang menjadi latar belakang sumpah pemuda adalah semangat juang dari organisasi-organisasi kepemudaan yang telah lahir pada waktu itu. Karena pada waktu itu sudah lahir beberapa organisasi kepemudaan di berbagai wilayah di Indonesia sepertihalnya; Jong Java, Jong Sumatra Bon, Jong Ambon, Jong Betawi, Jong Minahasa dan lain sebagainya. Akan tetapi, organisasi tersebut masih mementingkan daerah-daerahnya sendiri. Diluar hal itu, mereka juga memiliki cita-cita tinggi untuk menjalin persatuan dan bersama-sama memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Terutama organisasi Perhimpunan Indoneia (PI),  yaitu organisasi perkumpulan pemuda yang ada di Belanda, dan mereka berkumpul menjadi satu tanpa melihat latar belakang kedaerahaan lagi. Lalu pada tahun 1920, diadakanlah pertemuan organisasi pemuda itu untuk merumuskan persatuan. Akan tetapi, belum ada kesepakatan yang jelas karena masih banyak perbedaan pendapat diantara mereka. Lalu pada tanggal 15 November 1925, diadakan kembali perkumpulan organisasi pemuda se- Indonesia untuk membahas panitia kesepakatan bersama. Pada tanggal 30 Juli 1926 diadakan Kongres Pemuda I. Namun, tidak berhenti disitu saja, para pemuda terus meneriakan persatuan untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, dan pada akhirnya tanggal 26-28 Oktober 1928 diadakan Kongres Pemuda II. Oleh karena itulah Sumpah Pemuda dilahirkan. Intisarinya dibuat oleh Muhammad Yamin, yaitu teks Sumpah Pemuda yang sering kita hafal pada saat ini. Hingga sampai saat ini selalu kita peringati tanggal 28 Oktober sebagai hari Sumpah Pemuda.

Hari Sumpah Pemuda tahun ini, juga tahun-tahun sebelumnya selalu dirayakan oleh berbagai kalangan di Indonesia, dari mulai para elit politik, birokrasi, organisasi masyarakat, organisasi kepemudaan, para pelajar, tenaga pendidik dan lain sebagainya. Semua itu merupakan wujud kepedulian masyarakat Indonesia terhadap sejarah para pendahulu yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Akan tetapi, banyak pula orang-orang yang merayakan hari Sumpah Pemuda ini dengan hanya sebatas seremonial atau bahkan ingin menunjukan eksistensi dirinya atau kelompoknya supaya ikut trend yang ada, tidak faham akan sejarah dan arti dari Sumpah Pemuda itu sendiri. Sebenarnya yang paling penting bagi kita hususnya kalangan muda adalah merefleksikan dan menggali kembali sejarah dan mengambil berbagai pelajaran yang harus dilakukan oleh kita hususnya kalangan muda di zaman sekarang ini. Sehingga pemuda saat bisa berperan besar bagi bangsa Indonesia sebagaimana pemuda pada waktu itu.

Semangat yang perlu kita ambil dari peristiwa Sumpah Pemuda diantaranya adalah semangat persatuan untuk bangsa Indonesia. Sebagaimana semboyan negara kita yaitu “Bhineka Tunggal Ika” berbeda-beda tetapi tetap satu tujuan. Artinya perbedaan yang ada di negara kita harus dijadikan sebuah keharmonisan. Jangan jadikan perbedaan itu sebagai penghalang untuk majunya bangsa ini, baik perbedaan agama, bahasa, ras dan suku bangsa. Dengan mencari persamaan bukan perbedaan yang akan membuat kita bersatu. Karena peristiwa sumpah pemuda juga dilandasi oleh persamaan tujuan yaitu sama-sama memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Sehingga mereka tidak mementingkan lagi latar belakang yang mereka bawa, baik latar belakang bahasa, suku bangsa, agama dan lain sebagainya. Yang terpenting adalah pemuda bisa bersatu meraih apa yang dicita-citakan yaitu kemerdekaan bangsa Indonesia. Disamping itu pula, pelajaran yang dapat kita ambil yaitu pentingnya kesepakatan bersama sepertihalnya tumpah darah satu, tanah air Indonesia, berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan bahasa yang satu, bahasa Indonesia. Itu menjadi kesepakan bersama dan tidak boleh mengingkarinya. Kesetiaan kepada Indonesia ini yang harus kita laksanakan di zaman sekarang ini. Sehingga yang tidak setia kepada bangsa Indonesia dia sudah ingkar terhadap kesepakatan dan menjadi penghianat bangsa Indonesia.

Lalu bagaimana keadaan pemuda saat ini, apakah lebih baik atau malah lebih buruk dari pemuda waktu itu. Kalau pemuda saat ini tidak lebih baik dari pemuda zaman dulu, maka perayaan hari Sumpah Pemuda ini tidaklah ada artinya. Melainkan perayaan sumpah pemuda hanya sebatas seremonial belaka, karena tidak mengambil inti dari makna peristiwa sumpah pemuda yang sebenarnya. Melihat pada realita yang ada, pemuda saat ini sangat jauh dari nilai-nilai semangat pemuda terdahulu. Mungkin karena terlena menikmati modernisasi dan westernisasi yang merajalela di era sekarang ini. Pemuda lebih mementingkan dirinya sendiri, dan tidak mempedulikan sosial. Lebih banyak bermain gadget daripada membantu orang disekitarnya, bagaimana mau memberikan sumbangsi bagi bangsa ini. Disamping itu juga semangat persatuan pemuda yang mulai terkikis, mereka saling menjatuhkan satu sama lain, selalu merasa paling benar sendiri, mengaku kelompoknya lebih unggul daripada yang lain. Sehingga yang terjadi bukan memperjuangkan tujuan bersama, melainkan memperjuangkan kepentingannya sendiri. Akhir-akhir ini banyak isu-isu perpecahan antar berbagai kelompok dikalangan pemuda Indonesia, seperti ujaran kebencian yang didasari oleh latar belakang kelompok, agama, suku bangsa dan lain sebagainya. Akan tetapi, tidak semua pemuda pada saat ini seperti itu, masih ada sebagian pemuda yang peduli terhadap bangsanya. Mereka adalah pemuda yang senantiasa bergerak melakukan perubahan baik pada dirinya, atau terhadap orang yang ada disekelilingnya. Banhkan mereka selalu berusaha untuk memperjuangkan masyarakat, memperjuangkan keadilan bangsa demi menjadikan bangsa yang maju, bangsa yang sejahtera. Pemuda seperti inilah pemuda yang diharapkan oleh bangsa ini.

Oleh karenanya, dengan adanya hari sumpah pemuda ini, kita jadikan sebagai momentum untuk memunculkan kembali semangat persatuan pemuda Indonesia dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera. Tidak saling mementingka kepentingan pibadinya atau kelompoknya. Menjadikan keharmonisan dari sebuah perbedaan, bukan sebagai alat permusuhan. Buktikan persatuan itu dengan rasa kepedulian antar sesama, bergotong royong, dan saling menguatkan satu sama lain.

Didi Manarul Hadi
Didi Manarul Hadi
Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab Fak. Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, aktifis muda NU. Pecinta Islam Nusantara
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.