Minggu, Mei 12, 2024

Peran Agama Islam dalam Pencegahan Bullying di Sekolah

Fajar Mahotra
Fajar Mahotra
Mahasiswa kupu-kupu.

Beberapa hari yang lalu, dunia pendidikan kembali berduka dengan kasus penusukan teman oleh teman. Peristiwa terjadi karena pelaku selalu mendapatkan perundungan sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, dan saat duduk dibangku SMA pelaku merasa muak dan sakit hati yang menjadi-jadi sehingga pelaku menusuk teman sekelasnya dengan empat tusukan.

Beberapa bulan yang lalu, dengan kasus yang sama yaitu Bullying. Lebih parah lagi tidak hanya teman sepermainan melainkan gurunya  pun ikut melakukan bullying sehingga seorang anak yang duduk dibangku SMP di Temanggung nekat membakar sekolah lantaran sakit hati.

Di Sumatera Utara, juga pernah terjadi peristiwa yang sama sampai menimbulkan kematian. Seorang siswa yang masih duduk di kelas 1 Sekolah Dasar mengalami perundungan oleh lima kakak kelasnya. Saat di rumah badan korban sakit dan demam tinggi, beliau bercerita kepada ibunya telah dihajar dan dipukul oleh lima kakak kelasnya, sangat disayangkan nyawa korban tidak tertolong.

Kejadian serupa pernah terjadi di Sulawesi Utara, seorang siswa MTS harus menghembuskan nafasnya karena dikeroyok oleh kakak kelasnya yang berjumlah sembilan orang, beliau di banting dan ditendang bertubi-tubi dibagian perut nya, sehingga tak sanggup menahan sakit yang teramat, sehari setelah dilarikan ke rumah sakit korban menghembuskan nafasnya.

Lebih dari itu, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyebutkan sepanjang bulan Januari hingga Mei 2023, pihaknya menemukan setidaknya 12 kasus tindak bullying atau perundungan di sekolah-sekolah di Indonesia. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena beberapa kejadian sampai menyebabkan kematian.

Peran Agama Islam Dalam Pencegahan Bullying

Agama Islam, sebagai agama yang penuh kasih, cinta damai, dan tinggi toleransi mengajarkan berbagai macam adab atau akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Mencakup aspek sosial, ekonomi bahkan agama itu sendiri. Dalam materi ini, peran Islam dalam pencegahan bullying disekolah, dapat diterapkan dengan nilai-nilai moral dan etika yang diajarkan dalam agama islam. Mencakup beberapa aspek, yaitu:

1. Keadilan dan Kesetaraan

Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamain, mengajarkan kepada pemeluknya untuk berbuat adil dan tidak membeda-bedakan ras, suku, agama, budaya, ekonomi, dan hal lainnya. Karena dalam Islam, diajarkan bahwa semua manusia adalah sama, yang membedakan nya adalah takwa. Hal itu berdasarkan firman Allah yang artinya: “…. Sesungguhnya yang oaling mulia diantara kamu di sisi Allah, adalah yang paling bertakwa” (QS. Al-Hujurat: 13).

Oleh sebab itu, hendaknya seseorang berlaku adil terhadap orang lain walaupun itu orang yang ia benci. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Al-Qur’an: “Dan jangan sekali-kali kebencian kalian terhadap sesuatu kaum mendorong kalian untuk berlaku tidak adil” (QS. Al-Maidah: 8).

Sebuah adagium berbunyi, “Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi”, memiliki makna filosofis yang tajam. Mengajarkan kepada kita bahwa siapapun orang nya, apapun jenis kelaminnya, tetaplah diberikan perlakuan yang sama dan adil, tanpa membeda-bedakan.

2. Kasih Sayang dan Empati

Islam menekankan pentingnya kasih sayang dan empati serta perhatian terhadap sesama. Sehingga dengan itu, seseorang mampu berpikir sebelum berkata dan bertindak, dalam hal perundungan atau bullying. Kita misalkan, ketika seseorang ingin membully orang lain, dengan kasih sayang dan empati, orang tersebut akan mampu menempatkan posisinya sebagai korban, dan akan mengerti bagaimana perasaannya saat di bully, maka saat itu kesadaran atas kasih sayang dan empati akan menghentikannya dari perbuatan yang buruk itu.

Sebuah pelajaran yang dalam, dari Rasulullah shalallahu alaihi wasallam saat ada lelaki datang meminta izin untuk berzina. Rasulullah bertanya, apakah ia rela jika orang lain berzina dengan ibunya, adik perempuannya, atau bibinya. Lelaki tersebut menjawab tidak dan ia tidak jadi untuk berzina. Inilah penanaman kasih sayang, empati dan simpati dalam Islam. Sebelum kita melalukan sesuatu, membully misalnya, hendaknya kita posisikan diri kita sebagai korban, sehingga kita tahu bagaimana rasanya dan saat itu kita tersadar dan tidak akan melakukannya.

3. Berbuat Baik dan Menghindari Perbuatan Jahat

Agama islam juga menekankan untuk selalu berbuat baik serta meninggalkan perbuatan yang jahat dan perilaku buruk lainnya terhadap orang lain baik secara fisik maupun psikis. Islam mengajarkan, bahwa perbuatan baik akan berbuah pahala dan akan mendapatkan balasan yang baik. Perbuatan buruk akan berbuah dosa dan akan mendapatkan keburukan yang sama.

Karena dalam Islam, saat kita melakukan sebuah perbuatan atau amalan baik atau buruk, sejatinya kita sedang berbuat untuk diri kita sendiri. Terkenal sebuah perkataan, “Al-Jazaa’u min Jinsil ‘Amal” yang artinya balasan itu sesuai dengan perbuatan. Sejalan dengan itu,  Allah Ta’ala berfirman: “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri” (QS. Al-Isra’: 7).

4. Menjunjung Tinggi Nilai Kebaikan dan Kedamaian

Agama islam, sangat menekankan kepada pemeluknya untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan dan kedamaian untuk keberlangsungan sosial yang tentram. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut, lingkungan sosial di sekolah akan lebih baik dan bullying akan berkurang serta kehidupan sekolah akan lebih harmonis. Sebab, islam sendiri adalah agama yang damai dan cinta akan kedamaian.

5. Tanggung Jawab Individu

Islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan, baik itu perbuatan ataupun perkataan. Ketika seseorang mampu menyadari tanggung jawab atau konsekuensi atas apa yang ia katakan dan yang ia perbuat, maka seseorang mampu menjaga perbuatan dan perkataannya. Mereka akan lebih mampu untuk berhati-hati dalam berkata dan berbuat.

Allah Jalla wa ‘Ala berfirman dalam Al-Qur’an: “Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya” (QS. Al-Muddassir: 38). Dan firman-Nya yang lain: “Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya” (QS. Al-Isra’: 36).

6. Edukasi dan Kesadaran

Islam mewajibkan setiap pemeluknya untuk menuntut ilmu, mencari ilmu pengetahuan baik yang bersifat untuk individu sendiri ataupun untuk kemaslahatan umat. Dalam hal ini, ilmu pengetahuan tentang masyarakat sosial, karena dalam islam diajarkan terdapat hubungan antara manusia dengan Allah (hablumminallah) dan hubungan dengan manusia (hablumminannas).

Ilmu pengetahuan atau edukasi tentang sosial masyarakat, bagaimana bermuamalah dengan masyarakat yang berbeda mampu memberikan kesadaran akan pentingnya menghormati orang lain sehingga mampu mencegah terjadinya bullying.

Pada akhirnya, dapatlah kita tarik benang merah bahwa peran orang tua sangat penting, karena dalam penanaman nilai dan etika pertama kali dilakukan adalah dalam keluarga. Karena pendidikan seorang anak pertama kali adalah dalam lingkungan keluarga. Sebagaimana perkataan “Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya, dan ayah adalah kepala sekolahnya.” Semoga bermanfaat.

Fajar Mahotra
Fajar Mahotra
Mahasiswa kupu-kupu.
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.