Manusia tidak pernah lepas dari istilah Pendidikan. Sejak terlahir di muka bumi pun mereka sudah mendapat pendidikan hingga mereka kembali kepada Tuhannya. Istilah pendidikan dalam Bahasa Inggris yakni education, dan dalam Bahasa arab yakni Tarbiyah yang memiliki makna bahwa pendidikan adalah suatu kegiatan pengarahan, bimbingan, dan pengajaran untuk membentuk potensi dan keahlian seseorang bagi peranan di masa depan.
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam QS. Al-‘Alaq (96) : 1-5 yang memiliki arti “(1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, (2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, (3) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia, (4) Yang mengajar (manusia) dengan pena, (5) Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Dengan jelas Allah memerintahkan untuk membaca dan mengajar atau belajar dimana kedua hal itu termasuk ke dalam unsur pendidikan. Pendidikan atau ilmu bisa didapatkan dari mana saja tidak hanya di sekolah umum, tetapi bisa juga didapatkan di pondok pesantren untuk pendidikan nonformal agama Islam. Bahwasanya kita sebagai manusia diperintahkan menuntut ilmu dari buaian sampai masuk ke liang lahat, saking pentingnya menuntut ilmu.
Bahkan pendidikan pondok pesantren telah diatur dalam UU Nomor 18 Tahun 2019 Tentang Pesantren untuk mengatur pendidikan pondok pesantren mulai dari asas, tujuan, penyelenggaraan, dan sebagainya. Adapun pendidikan pondok pesantren terdiri atas:
1. Pesantren yang menyelenggarakan pendidikan dalam bentuk kajian kitab kuning;
2. Pesantren yang menyelenggarakan pendidikan dalam bentuk Dirasah Islamiyah;
3. Pesantren yang menyelenggarakan pendidikan yang terintegrasi dengan pendidikan umum.
Pondok pesantren pun ada yang memfokuskan pendidikannya pada kajian kitab kuning dan ada juga yang memfokuskan kepada kajian Al-Qur’an atau program menghafal Al-Qur’an.
Mondok itu penting karena selain kita mendapat pendidikan formal di sekolah, kita pun mendapat pendidikan nonformal mengenai ajaran agama Islam seperti tata cara salat, puasa, dan zakat yang dapat dipelajari dalam ilmu Fiqih yang hanya bisa didapatkan di pondok pesantren bersumber langsung dari kitabnya. Selain itu, pendidikan pesantren juga membentuk kepribadian dan karakter yang beradab dan mandiri.
Hampir setiap daerah di Indonesia terdapat pondok pesantren yang didirikan. Salah satunya yakni Pondok Pesantren Nurul Huda Yaspin yang berdiri pada 17 Oktober 1983 di daerah Cibolang, Kabupaten Sukabumi. Pendirinya yakni Alm. KH. Asep Saepul Alam. Setelah beliau wafat, pondok pesantren pun dipimpin oleh anak pertama Almarhum yakni oleh Dr. KH. Abdul Aziz. Pondok pesantren ini terdiri dari ponpes salafi atau kitab kuning dan ponpes tahfidz, juga dari jenjang TK hingga jenjang Madrasah Aliyah.
Ponpes Nurul Huda ini berlandaskan ahlu sunnah waljama’ah. Kegiatannya pun tidak lepas dari yang diperintahkan oleh Allah dan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Santrinya pun melek akan teknologi yang sedang berkembang meskipun mereka tinggal di pondok dan pesantren ini telah berdiri selama 40 tahun dengan perkembangan di setiap tahunnya.
Walaupun Pesantren Nurul Huda bukanlah Pesantren dengan kategori Modern, tetapi ia mampu menciptakan santri-santri yang berakhlakul karimah, berintegrasi, dan berintelektual. Setiap tahun ajaran baru, pimpinan pondok selalu menyampaikan perkataan mengenai “Apa yang kamu cari di Nurul Huda?”
Hal ini bertujuan agar para santri tidak salah niat atau tidak salah tujuan dengan masuk ke pesantren. Bahwasanya tujuan utama menimba ilmu di pesantren guna mendapatkan pengajaran agama Islam dan ilmu yang berkah., sebab jika orang banyak ilmu tapi tidak berkah itu tidak manfaat dan sebaliknya meskipun ilmunya sedikit tetapi berkah itu lebih bermanfaat.
Peserta didik atau santri di Pesantren Nurul Huda dari pelbagai daerah datang untuk mendapatkan ilmu dan memperluas wawasan, walaupun kebanyakan dari mereka masih seusia anak SMP atau MTS tetapi mereka tegar dan sabar hidup di pondok dengan segala kesederhanaanya seorang santri. Guru-guru ataupun ustadz dan ustadzah di Pondok Pesantren Nurul Huda yakni putra dan putri beserta cucu dan keluarga besar dari Alm. KH. Asep Saeful Alam beserta istrinya yakni Hj. Khoeriyah. Mereka dengan ikhlas dan sabar mengajar santri-santrinya tanpa digaji sedikit pun hanya mengharap keberkahan dari apa yang mereka ajarkan.
Banyak hal yang dipelajari di Pesantren ini mulai dari menghafal kitab-kitab dasar seperti kitab Sapinah, Jurumiyah, Tijan hingga kitab Alfiyah, lalu ada ujian atau perlombaan seperti Qiroatul Kutub, MHQ, MMQ, Bastul Kutub, Pidato, dan lainnya. Dimana hal itu sangat penting dipelajari dari pendidikan nonformal di pondok pesantren. Banyak alumni yang telah menjadi orang-orang yang sukses dan hebat hal itu tidak terlepas dari didikan guru-guru yang sangat ikhlas mengajar santrinya tanpa balas jasa.
Mungkin masih ada sebagian orang tua yang ragu memasukkan anaknya ke pondok pesantren, tetapi ketahuilah bahwa di Pondok pesantren lah akan mendapatkan ilmu agama dan pengalaman belajar yang tidak akan didapatkan dari tempat lainnya. Oleh karena itu, Ayo mondok! Khususnya di daerah Sukabumi jangan ragu untuk masuk pondok pesantren salah satunya yakni mondok di Nurul Huda Yaspin.