Minggu, Februari 2, 2025

Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Bahasa Indonesia

Idha Khusnaeni
Idha Khusnaeni
Seorang Mahasiswi.
- Advertisement -

Mari kita mengulik sedikit sejarah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengalami perjalanan sejarah yang panjang dan mempunyai proses sejarah yang unik yang berawal dari bahasa melayu kontak dengan budaya asing, kemudian menggunakan bahasa Melayu dan menjadi bahasa, yang akhirnya diganti dengan istilah bahasa Indonesia, terbentuknya pada tanggal 28 Oktober 1928 bersamaan dengan momen sumpah pemuda.

Bahasa Indonesia pada dasarnya menyatukan, menjadi identitas, menjadi kebanggan dan diharapkan terus merekatkan pada setiap suku bangsa. Dengan umurnya yang masih belia, bahasa Indonesia terus berproses secara akulturasi mengikuti sifat kedinamisan bahasa secara umum.

Satu di antara proses adaptasi adalah terjadinya penyerapan dari bahasa Asing. Bahkan selanjutnya berkembang bahasa dalam negeri yang sering kita sebut bahasa gaul. Dahulu bahasa ini hanya digunakan dalam sebuah komunitas, seiring berjalannya waktu bahasa gaul sudah bukan lagi bahasa komunitas tertentu, tapi sudah digunakan oleh kalangan umum terutama generasi Z saat ini.

Jadi, apa sih bahasa gaul itu? Bahasa gaul merupakan bahasa yang sering digunakan oleh kalangan remaja atau komunitas tertentu sebagai sarana komunikasi antar sesamanya. Pada mulanya, bahasa gaul sering disebut bahasa sandi yang bertujuan untuk menyampaikan hal-hal yang sifatnya privasi agar orang lain tidak mengetahui apa yang sedang mereka bicarakan. Bahasa gaul berkembang sesuai dengan latar belakang sosial budaya pemakainya.

Bahasa gaul diciptakan oleh sekelompok remaja dalam kesehariannya. Bahasa gaul merupakan salah satu bentuk menyimpang dari bahasa Indonesia sebagai bahasa dalam pergaulan anak-anak remaja. Istilah ini muncul pada akhir tahun 1980-an.

Hartman dan Stork (1972) mengemukakan sebagai satu ujaran yang dicirikan dengan kosa-kata yang baru ditemukan dan cepat berubah, dipakai kawula muda atau kelompok-kelompok sosial dan profesional untuk berkomunikasi di dalam kelompoknya. Jadi, cenderung untuk tidak diketahui oleh pihak lain dalam masyarakat ujaran.

Belakangan ini, bahasa gaul mengalami pergeseran fungsi dari bahasa rahasia menjadi bahasa pergaulan anak-anak remaja. Bahasa gaul yang semestinya hanya sebagian bahasa sebuah komunitas, namun sekarang telah beralih fungsi. Banyak bermunculan bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari masyarakat luas yang dapat menyebabkan dampak negatif terhadap konsistensi bahasa Indonesia bahkan masa depan negara.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang seharusnya kita gunakan dalam kegiatan sehari-hari. Selain itu menggunakan bahasa Indonesia harus dengan baik dan benar, bukan dicampuradukkan dengan bahasa daerah, bahasa asing maupun bahasa gaul. Dalam hal ini, peran media sangat berpengaruh kepada masyarakat dalam berbahasa. Tetapi pada kenyataannya, media justru menampilkan atau menulis berita yang cenderung menggunakan bahasa Indonesia yang dicampur dengan bahasa gaul, bahkan bahasa asing.

Sekarang, bahasa gaul telah umum digunakan sebagai bentuk percakapan sehari-hari dalam pergaulan di lingkungan sosial masyarakat terutama remaja. Dalam media-media populer seperti TV, radio, dunia perfilman nasional tidak ketinggalan memasukkan bahasa-bahasa sandi tersebut yang dapat memengaruhi remaja dalam berbahasa. Seringkali ia digunakan dalam beberapa artikel yang ditujukan untuk kalangan remaja oleh majalah-majalah remaja yang sangat populer untuk menarik minat. Bahasa gaul saat ini memanglah menjadi komunikasi verbal yang utama digunakan oleh remaja dalam kehidupan sehari-harinya.

Kadangkala, dilingkungan sekolah, remaja kesulitan berbicara dengan bahasa Indonesia baku pada saat presentasi tugas, diskusi dan lainnya. Mereka kadang masih menggunakan bahasa gaul tersebut dengan alasan banyaknya bahasa gaul yang telah berkembang membuat mereka kebingungan untuk memilah-milih kata yang tepat dan standar.

- Advertisement -

Beberapa contoh kata-kata dalam bahasa gaul seperti kata aku dan kamu menjadi gue/gua dan loe/elu. Kata astaga menjadi kata anjay atau anjir, kemudian kata norak atau udik diganti dengan kata kamseupay. Kata bapak/ibu menjadi bokap/nyokap, Kata tidak menjadi gak/enggak dan kata-kata lain yang sudah mengalami perubahan menjadi tidak baku.

Ada beberapa dampak positif dari penggunaan bahasa gaul yaitu, Remaja lebih kreatif dalam menyampaikan opini yang disampaikan. Di masa globalisasi saat ini, banyak remaja yang menyampaikan opini menggunakan bahasa gaul sehingga banyak dimengerti oleh kalangan masyarakat. Menimbulkan keakraban dalam berkomunikasi. Dengan penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja ini lebih menimbulkan Rasa akrab dengan teman sebayanya, karena berkomunikasi akan leluasa dan merasa lebih nyaman.

Beberapa dampak negatif adanya bahasa gaul dikalangan remaja sebagai berikut:

1. Kesulitan berbahasa Indonesia dengan benar

Dengan seringnya menggunakan bahasa gaul untuk berkomunikasi maka remaja akan semakin sulit menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar karena sudah menjadi keseharian. Dengan kebiasaan tersebut, remaja akan sulit membedakan mana yang kata baku dan tidak baku, bahkan dalam komunikasi formal akan mengganggu kelancaraan komunikasinya.

2. Eksistensi bahasa Indonesia terancam terpinggirkan

Bahasa Indonesia akan terpinggirkan karena remaja lebih sering menggunakan bahasa gaul untuk berkomunikasi dan menggunakan bahasa Indonesia yang benar hanya pada forum resmi saja. Sesuatu akan menjadi kebiasaan apabila dilakukan dengan berulang-ulang, sedangkan bahasa Indonesia hanya digunakan di forum resmi saja. Bagaimana bahasa Indonesia ini akan tetap eksis apabila penggunaannya tidak diutamakan.

3. Perilaku tidak sopan.

Dari segi norma susila bahasa gaul mempunyai dampak pada perilaku yang tidak baik, contohnya bila digunakan pada orang yang lebih tua akan tidak sopan karena keluar dari tatanan norma dan sopan santun. Bahasa prokem juga memiliki bentuk yang sukar dipahami, akibatnya mungkin dapat menyinggung perasaan orang lain.

Agar Bahasa Indonesia tidak tergeser oleh bahasa Gaul, maka kita sebagai warga Indonesia yang baik hendaknya melakukan langkah-langkah pencegahan  dan penanggulangan sebelum bahasa Indonesia punah. Langkah pertama, menanamkan pemahaman dan kecintaan dalam diri generasi bangsa terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.

Kedua, menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan, mensosialisasikan penggunaan bahasa Indonesia serta perbedaannya dengan bahasa prokem kepada pelajar. Ketiga, pemerintah Indonesia harus menekankan penggunaan bahasa Indonesia dalam film-film produksi Indonesia dan media sejenisnya. Terakhir, membina sikap positif terhadap bahasa Indonesia serta menyiarkan perkembangan bahasa Indonesia yang terjadi.

Maka dari itu, sebagai remaja yang baik serta menjunjung tinggi bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia, sudah seharusnya kita menguatamakannya di atas dari bahasa apapun. Menghargai proses terbentuknya bahasa resmi negara ini merupakan salah satu bentuk jiwa nasionalisme kita terhadap negara. Cara mengahargai bahasa Indonesia yaitu dengan menggunakannya sebaik mungkin tanpa mencampuradukkannya dengan bahasa lain.

Dari fenomena di atas, Apakah perlu dilakukan pembatasan penggunaan bahasa gaul demi penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar?

Tidak perlu. Pembatasan penggunaan bahasa itu akan menghambat penambahan kosakata baru, termasuk dari bahasa daerah. Pemilihan diksi yang dianggap masalah bukanlah hal yang harus diatur dalam percakapan. Cukup dalam penulisan agar tetap ada ruang bagi bahasa untuk berkembang. Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat diartikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang benar. Ungkapan “bahasa Indonesia yang baik dan benar” mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran.

Selain itu, dalam debat sebaiknya penggunaan kata-kata berbahasa daerah atau asing, dan bahasa gaul harus diminimalkan. Hal ini bertujuan agar terhindar dari kesalahpahaman karena antar pihak tidak saling memahami kata yang digunakan.

Idha Khusnaeni
Idha Khusnaeni
Seorang Mahasiswi.
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.