Sabtu, April 20, 2024

Pemberdayaan Perempuan dari Hal-hal Sederhana

Dr. Dea Tunggaesti, SH, MM.
Dr. Dea Tunggaesti, SH, MM.
Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI)

Persoalan pemberdayaan perempuan jangan hanya dijadikan isu musiman pada hari-hari peringatan terkait perempuan saja. Sebab, pemberdayaan perempuan sesungguhnya merupakan persoalan kemanusiaan yang tak lekang oleh zaman dan musim.

Pada peringatan Hari Perempuan Sedunia kemarin lalu, begitu banyak kita jumpai kampanye yang digerakkan di media sosial. Ini menandakan bahwa memberi inspirasi demi meningkatkan spirit pemberdayaan perempuan dapat dilakukan mulai dari hal-hal yang sederhana.

Salah satu yang menarik perhatian saya ialah Ellen Pranata, CEO KLAR Smile, perusahaan berbasis teknologi di bidang perawatan gigi dan kosmetik. Mereka membuat kampanye Smile to Empower, dengan sesederhana menyebarkan senyuman agar lebih percaya diri.

Kampanye Smile to Empower tadi mungkin terkesan sepele. Namun akan menjadi luar biasa, jika kita melihat konteks bagaimana kesehatan mental menjadi krusial di hari-hari ini.

Perwujudan Riil

Selain kampanye pada media sosial, pemberdayaan perempuan dapat dilakukan dengan hal-hal yang lebih konkret dan riil. Mulai dari membentuk sebuah support system, saling peduli, hingga membuat lapangan kerja mandiri.

Support system dapat berupa wadah penampungan aspirasi ataupun pusat pengaduan bagi kasus-kasus kekerasan pada perempuan.

Lebih jauh dan mengakar lagi, support system dapat diwujudkan dengan Bantuan Hukum atau bahkan perjuangan representatif di Parlemen seperti yang telah kami PSI perjuangkan sejauh ini. Tak tanggung-tanggung, kami PSI bahkan pernah mendaulat diri sebagai Partai Perempuan, dengan menghadirkan sosok pemimpin Grace Natalie bersama beberapa pengurus perempuan lainnya.

Kami PSI berusaha menegakkan keadilan bagi perempuan melalui jalur politik, sebab kami teringat akan pesan dari Presiden ketiga kita K.H. Abdurrahman Wahid: Demokrasi dan kebebasan berekspresi tanpa keadilan adalah ilusi.

Konsistensi Perjuangan

Konsistensi perjuangan dapat dimulai dari komitmen dalam lingkup terkecil, yaitu diri sendiri. Self awareness menjadi kunci dalam hal ini.

Self awareness atau kesadaran diri, membuat kita mampu terus bersikap ajeg dan konsisten tanpa terpengaruh oleh pengaruh negatif lingkungan. Apabila ada dari beberapa oknum terdekat kita yang tak mengindahkan kesetaraan dengan pandangan dan tindakannya, kita dapat secara spontan merespons.

Jangan takut, untuk dilabeli secara negatif. Selama teguran atau perjuangan yang kita lakukan itu tak merugikan, kelak akan menuai hasil yang baik.

Hasil kebaikan itu dapat berupa kesadaran bersama, pemberdayaan bersama, dan solidaritas bersama melalui orang-orang satu frekuensi yang kelak Tuhan mempertemukan kita semua.

Mari, kita rawat dan jaga agar api semangat pemberdayaan perempuan ini tetap menyala.

Dr. Dea Tunggaesti, SH, MM.
Dr. Dea Tunggaesti, SH, MM.
Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.