Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) merupakan program yang diselenggarakan oleh pemerintah dalam rangka internasionalisasi bahasa Indonesia. Hal tersebut dianggap sebagai soft diplomacy untuk memperkenalkan budaya Indonesia lewat pengajaran-pengajaran yang disediakan. Sisipan budaya Indonesia dalam pembelajaran BIPA merupakan salah satu strategi untuk menunjukan integritas dan nilai kearifan lokal Indonesia.
Saat ini, BIPA memiliki banyak peminat di kalangan pelajar luar negeri, salah satunya Korea. Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan layanan BIPA di Korea semakin meningkat.
Selain itu, KBRI Seoul melaporkan data peningkatan peserta BIPA berdasarkan setiap gelombang. Dari hasil analisis kondisi eksisting penelitian BIPA yang dilakukan oleh peneliti UPI “Pengembangan Bahan Ajar Cerita Rakyat Indonesia dan Korea untuk Pemelajar BIPA Penutur Korea dengan Pendekatan Lintas Budaya Berbasis Web”, menunjukan bahwa adanya peningkatan ketertarikan pemelajar, peningkatan pelaksanaan program BIPA di lembaga pendidikan, terbukanya kesempatan untuk bekerja dan bisnis. Beberapa faktor tersebut meningkatkan akses sumber daya pembelajaran yang berkualitas, seperti adanya buku teks, aplikasi pembalajaran bahasa, dan program pertukaran budaya.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh tim UPI yang diketuai oleh Prof. Dr. Yulianeta, M.Pd. bekerjasama dengan dosen BIPA dari Hankuk University of Foreign Studies (HUFS) yakni Lee Yeon, PhD., dan Busan University of Foreign Studies (BUFS) yakni Giartina Sulistyorini, M.A. mengembangkan bahan ajar BIPA bermuatan teks cerita rakyat Indonesia dan Korea lewat website. Pembelajaran tersebut menekankan pada konteks lintas budaya sebagai kontribusi signifikan dalam bidang pendidikan dan pengajaran BIPA.
Gambar 1. Ilustrasi Tokoh Pat Jui dan Kong Jui (Sumber Buku 콩쥐팥쥐http://mobile.picturebook-illust.com/artist_book.asp?b_code=5286)
Terdapat tiga cerita rakyat yang diangkat pada pengembangan pembelajaran BIPA ini, antara lain: perbandingan cerita Bawang Putih Bawang Merah dan Kong-Ji Pat-Ji dari Korea, Si Pitung dan Hong Gil-Dong; serta Jaka Tarub dan Seonnyeowa Namukkun. Pengembangan bahan ajar cerita rakyat tersebut menggunakan pendekatan sastra bandingan lintas budaya. Cerita rakyat dipilih berdasarkan kemiripan motif cerita maupun karakter di dalamnya.
Pembelajaran yang disajikan mengintegrasikan pengetahuan budaya yang berkaitan dengan teks. Selain itu, ada bahan pengayaan untuk mengasah kemampuan membaca, menyimak dan menulis. Keenam teks tersebut dinilai memiliki muatan budaya yang dikembangkan sebagai rancangan konten untuk dimuat ke dalam bahasan pengayaan teks cerita rakyat berbasis web.

Gambar 2. Halaman Pilihan Teks Cerita Rakyat
Kegiatan yang disajikan pada website dibentuk dengan pembelajaran interaktif. Bahan pengayaan teks cerita rakyat disajikan untuk pemelajar BIPA tingkat menengah yang akan, sedang, dan telah mempelajari teks cerita rakyat Indonesia. Modul yang dikembangkan dirancang untuk memenuhi tantangan pendidikan di era abad 21 dimana pemelajar diberikan modul yang sesuai dengan bantuan teknologi agar efektif dan efisien. Disusun berdasarkan prinsip kemudahan aksesibilitas, mengembangkan rasa percaya diri, kemandirian, bersifat holistik, otentik, dan dapat memotivasi pemelajar.
Aksesibilitas bahan pengayaan ini bisa diakses lewat gawai masing-masing dengan koneksi internet yang cukup stabil. Website pembelajaran BIPA diharapkan dapat memfasilitasi pemelajar dan pengajar BIPA dalam pengayaan belajar teks cerita rakyat melalui website yang mudah diakses, tidak terbatas waktu dan tempat.
Pemelajar BIPA dari Korea dapat memperdalam konteks bahasa dan budaya lewat penerapan belajar melalui pendekatan cross-cultural understanding. Pemahaman mengenai kebudayaan dari bahasa yang sedang dipelajari sangat penting untuk mengatasi kemungkinan terjadinya gegar budaya (culture shock) yang seringkali dialami oleh pertukaran pelajar BIPA. Oleh karena itu, pembelajaran BIPA berbasis website yang mengangkat cerita rakyat sebagai pembelajaran lintas budaya perlu diaplikasikan kepada pemelajar BIPA.