Hadirnya pandemi Covid-19 telah merubah hampir semua sektor yang ada termasuk kebiasaan masyarakat. Semua aktivitas pada segala bidang menjadi berubah dan masyarakat harus menyesuaikan agar tetap bisa menjalankan pekerjaan dengan lancar.
Ada banyak perubahan yang di alamai masyarakat di mulai dari belanja online, yang kini menjadi sebuah fenomena di kalangan masyarakat selama pandemi. Pola belanja dan transaksi pun berubah seketika dengan menggunakan transaksi secara digital. Dengan perkembangan teknologi yang cukup canggih saat ini aktivitas belanjapun jauh lebih nyaman dan mudah di karenakan dilakukan secara online.
Selain itu belanja secara online terkesan mengambil bentuk yang relative dan memudahkan penggunanya di masa pandemi ini. Tentu perubahan besar inipun menjadi tak terhindarkan lagi ketika dunia harus beradaptasi dengan transaksi e-commerce mengikuti perubahan secara global.
Menanggapi hal itu Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkap kalau selama pandemi berlangsung, belanja online yang dilakukan oleh masyarakat mengalami peningkatan. Melansir data dari Indonesian E-commerce Association (idEA) dan We Are Social menunjukkan, ditunjukkan kalau belanja daring di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 25% hingga 30%.
Selanjutnya pembayaran digital, perubahan masyararakat juga terlihat di era revolusi industri 4.0 ini, fakta menunjukkan bahwa semakin meningkatnya teknologi yang kini berpengaruh terhadap sistem pembayaran tunai menjadi non-tunai dengan menggunakan beragam aplikasi yang di manfaatkan masyarakat sebagai sarana pembayaran.
Aplikasi pembayaran digital sekarang sedang marak di masyarakat antara lain OVO, GO-PAY, dan DANA dan sebagainya. Aplikasi tersebut mempermudah transaksi di berbagai macam aktivitas seperti pembayaran ojek online, pesan antar makanan, pembayaran tagihan listrik/telepon, pembayaran PDAM, dan masih banyak lagi kemudahan yang dihasilkan oleh aplikasi pembayaran digital ini.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, transaksi digital sangat diminati masyarakat selama pandemi. Berdasarkan catatan BI, transaksi digital meningkat 37,8 persen secara tahunan (year on year/yoy). Transaksi ini mencakup transaksi digital banking dan transfer.
Tak hanya itu sistim kerja dari rumah (WFH) Pandemi Covid-19 banyak merubah cara hidup manusia secara mendadak, termasuk dalam dunia kerja. Perubahan aktifitas secara tiba –tiba ini dibuktikan dengn Sistim WFH yang mendorong masyarakat untuk tetap beraktifitas dari dalam rumah menjadikan kegiatan normal keseharian . Aktifitas bekerja yang biasanya difasilitasi secara lengkap dalam tempat kerja, tetapi dalam situasi pandemi harus dilakukan dari dalam rumah dengan fasilitas seadanya demi memenuhi kegiatan dan aktifitas tersebut.
Country Manager JobStreet Indonesia Faridah Lim mengungkapkan, berdasarkan survei yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa selama pandemi terjadi peningkatan jumlah orang yang memilih bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Ia mengatakan, banyak orang yang sudah terbiasa dengan kebiasaan baru tersebut. “Sebelumnya orang kalau disuruh kerja dari rumah itu sangat sedikit sebelum pandemi, yakni hanya sekitar 4%. Ketika kami melakukan survei, di bulan Desember 2020, kita lihat terjadi pergeseran bahwa ternyata ada peningkatan. Orang sudah mulai terbiasa bekerja dengan jarak jauh,” ujarnya dalam webinar Media Gathering JobStreet, Kamis (22/4/2021).
Perubahan lain juga terlihat pada sistim pendidikan. Penerapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau belajar dari rumah melalui pembelajaran daring dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Untuk merespon perubahan itu dalam hal ini pendidikan di wajibkan harus mampu beradaptasi dengan teknologi dan digital.
Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Sri Wahyuningsih mengatakan pandemi COVID-19 membuat semua orang mau tidak mau melek akan digitalisasi, di bidang pendidikan yang sebelumnya belum terjadi. “Dampak positifnya, semua akan belajar pentingnya teknologi, transformasi data. Ya ini akhirnya membuat guru-guru di daerah tertinggal memahami pentingnya literasi teknologi dan digital. Dulu bawa tas, sekarang bawa laptop,” ungkapnya.
Selain belanja online, pembayaran digital, kerja dari rumah (WFH), Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) perubahan lain juga tren di bidang hiburan online yang kini merubah perilaku masyarakat selama pandemi dan mengubah gaya hidup masyarakat. Ini dapat dibuktikan pada perkembangan industri hiburan seperti film atau serial secara online, musik, atau podcast, dan platform game online.
Director Product Specialist, Nielsen Media Indonesia, Cerli Wirsal, mengatakan bahwa selama pandemi Covid-19, media adalah sumber utama hiburan di rumah. Selain itu, menghabiskan waktu bersama keluarga & melakukan hobi baru adalah bentuk hiburan lainnya. Ia mengatakan, selama pandemi Covid-19, tren hiburan dalam ruangan yang dilakukan secara online menunjukkan peningkatan yang signifikan seperti menonton film atau serial secara online setiap hari (57%), bermain gim online setiap hari (62%), dan mendengarkan audio atau musik online setiap hari (+35%).
Dengan perkembangan teknologi dan perubahan perilaku yang sangat drastis ini diharapkan masyarakat mampu beradaptasi, kini yang menjadi pertanyaan bagi kita mungkinkah perubahan ini tetap berlangsung atau hanya berlaku di masa pandemi Covid-19?