Jumat, April 26, 2024

Nikahsirri.com : Tantangan Baru Upaya Pemberdayaan Perempuan

Nidia Nurfebriyanti
Nidia Nurfebriyanti
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Brawijaya, Malang.

Fenomena sosial media untuk mencari pasangan(dating app) tentunya bukan hal yang baru di Indonesia. Sebutlah beberapa pemain yang sudah aktif sejak beberapa tahun yang lalu seperti website setipe.com yang akan mempertemukan pasangan sesuai karakter masing masing pengguna, ataupun aplikasi tinder yang memberikan pilihan pasangan dengan cara yang lebih sederhana yaitu cukup dengan tampilan awal foto profil pengguna.

Selain ke dua media sosial tersebut, masih banyak platform lain yang sejenis dan memiliki spesifikasi dan karakter masing masing. Namun belakangan ini Indonesia tengah di hebohkan dengan munculnya dua aplikasi untuk mencari pasangan yang dianggap kontroversial. Yang pertama adalah ayopoligami yang sempat memanas satu bulan belakangan, dan yang ke dua adalah nikahsirri.com yang saat ini tengah menjadi perbincangan hangat.

Sesuai namanya, ayopoligami dikhususkan untuk laki laki yang ingin berpoligami serta perempuan yg ingin di poligami dan mencari jodoh lewat sosial media. Aplikasi tersebut dapat di download melalui google store dan sejenisnya. Walaupun menuai beberapa reaksi terutama pihak yang kontra terhadap poligami, nyatanya aplikasi ini masih tetap bertengger di google store. Berbeda dengan media sosial yang ke dua yaitu nikahsirri.com, website ini telah diblokir oleh pihak kominfo, serta pendirinya telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pornografi.

Sedikit mengulas, nikahsirri.com adalah sebuah website yang mempertemukan klien dengan mitra. Klien adalah sebutan bagi pihak yang memiliki kuasa untuk memilih pasangan yang nantinya akan diwajibkan mebayar mahar yang ditentukan si mitra. Sedangkan mitra disini adalah pihak yang dipilih oleh klien. Sebenarnya mitra dapat berupa penghulu,wali, dan saksi,tapi utamanya adalah target pasangan. Ironisnya, sejak website ini mengudara 22 September lalu, telah terdapat 27.000 klien dan semuanya laki laki. Untuk dapat mengakses pilihan mitra, seorang klien di wajibkan membayar sebesar 100.000 rupiah. Yang tak kalah ironi adalah ide dari pembuatan website tersebut oleh pendirinya, Aris Wahyudi. Betapa tidak, situs tersebut menyediakan jasa lelang keperawanan. Baginya, keperawanan seorang anak perempuan adalah aset berharga bagi keluarga yang diklaim mampu mendatangkan rizki. Aris juga mengklaim programnya ini mampu mengentaskan kemiskinan karena pihak mitra(sang perawan) dapat mematok harga mahar yang di kehendaki ke pada kliennya, sedangkan Aris sendiri akan mendapat komisi 20% dari setiap transaksi yang berhasil.

Perempuan Bukanlah Komoditas

jika mengikuti alur berpikir Aris sang pendiri nikahsirri.com, artinya perempuan diposisikan sebagai komoditas, perempuan adalah aset yang dijaga untuk menghasilkan uang bagi keluarganya. Dalam titik ini, Aris memandang perempuan bukanlah mahluk berdaya yang mampu memiliki akses ekonomi untuk bekerja sehingga dapat menghasilkan uang melalui pekerjaan. Sebaliknya, laki laki dalam situs ini mempunyai power berupa daya beli mahar bagi para wanita perawan. Posisi wanita dalam situs ini sangatlah lemah. Situs nikahsirri.com juga terindikasi melakukan perdagangan manusia. Mirisnya, ia menyebut lelang perawan adalah tradisi lama di kotanya, Banyumas.

Upaya pembangunan melalui pemberdayaan perempuan di Indonesia sebenarnya mengalami kemajuan dari waktu ke waktu. Tercatat dalam global gender gaps, di tahun 2015 hingga 2016 saja, peringkat Indonesia merangkak naik dari 92 ke 88 yang menunjukkan ketimpangan gender di Indonesia semakin rendah. Namun, dalam variabel partisipasi ekonomi, masih terdapat ketimpangan yang cukup signifikan antara laki laki dan perempuan, dimana laki laki Indonesia tercatat lebih banyak yang menduduki jabatan jabatan tinggi, serta mempunyai penadapatan lebih banyak. Hal ini menunjukkan laki laki lebih berkuasa atas power akan uang dibanding perempuan. Kementrian perempuan dan perlindungan anak yang dipimpin oleh Yohana Yembise juga menggalakkan program utama yaitu mengakhiri ke tidak adilan akses ekonomi terhadap perempuan Indonesia. Diharapkan, perempuan akan lebih berdaya dalam mengakses sumber sumber ekonomi dan semakin menyadari untuk tidak mengandalkan tubuhnya sebagai investasi sehingga tidak akan ada lagi wanita yang mencari nafkah lewat tubuhnya, karena perempuan bukanlah komoditas yang dijual untuk dibeli laki laki, tetapi perempuan seharusnya mempunyai kekuatan dan akses yang sama dengan laki laki untuk mampu menghasilkan uang.

Tantangan Baru dalam Pemberdayaan Perempuan di Indonesia

Dibalik pencapaian Indonesia dalam upaya pemberdayaan perempuan, ternyata masih ada satu tantangan pemberdayaan perempuan yaitu dukungan dari pihak laki laki sendiri. Laki laki dengan kesadarannya, seharusnya tidak melemahkan upaya upaya perempuan untuk berdaya maupun mempunyai akses terhadap sumber ekonomi. Sebaliknya, hal yang terjadi dalam nikahsirri.com tantangan datang secara tidak langsung melalui adanya demand dari para klien yang jumlahnya cukup banyak. Bagi perempuan yang belum mempunyai akses terhadap sumber ekonomi, tentu demand semacam ini akan sangat menggiurkan untuk mendapatkan uang dengan cepat. Kurangnya dukungan laki laki dalam upaya pemberdayaan perempuan sebenarnya bukan hal baru, tetapi dengan datangnya era digital, demand yang tinggi dari laki laki akan tubuh perempuan untuk diperdagangkan akan lebih mudah tersalurkan. Era digital memang mampu memudahkan hidup manusia, mempercepat transaksi dalam bentuk apapun termasuk tubuh perempuan. Sehingga tantangan pemberdayaan perempuan akan semakin bertambah, yaitu menutup akses demand akan perdagangan tubuh wanita secara terselubung. Beberapa tempat prostitusi yang memperdagangkan tubuh wanita boleh jadi telah berhasil ditutup oleh pemerintah tetapi di era digital tak menutup kemungkinan mereka berpindah lapak dari dunia nyata ke dunia maya.

Sumber :

http://reports.weforum.org/global-gender-gap-report-2016/economies/#economy=IDN

http://news.liputan6.com/read/3106580/3-pengakuan-pendiri-nikahsirricom-soal-lelang-perawan

http://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/25/15040021/polisi-ada-2700-member-nikahsirricom-belum-ditemukan-klien-wanita

http://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/164/press-release-kampanye-he-for-she-dorong-keterlibatan-laki-laki-dalam-mewujudkan-kesetaraan-gender

http://wartakota.tribunnews.com/2017/09/24/lelang-perawan-di-wwwnikahsirricom-senilai-rp30-juta

Nidia Nurfebriyanti
Nidia Nurfebriyanti
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Brawijaya, Malang.
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.