Islam adalah agama penyempurnaan. Islam lahir dari zaman nabi Adam. Pada masa Muhammad lah ajaran Islam itu disempurnakan dan telah membahas segala hal mengenai berkehidupan.
Islam bukan hanya sebatas ritual ibadah saja. Banyak yang harus dilakukan selain shalat, puasa dan bagian ibadah. Muhammad lah Nabi dan Rasul terakhir yang diturunkan Tuhan ke bumi ini.
Sebagai Nabi penutupan, Muhammad lahir di Kota Mekkah. Pada saat itu Mekkah dan umumnya Arab Saudi, mengalami masa yang mengkhawatirkan, yaitu Masa Jahiliah. Jahiliah yang dimaksud di sini adalah masyarakat tidak mau belajar membaca dan menulis.
Lahir di tempat seperti itu, membuat Nabi Muhammad tidak bisa membaca dan menulis (tidak seperti yang dikatakan Felix Siauw, terkait Muhammad menulis kalimat Tauhid). Kondisi ini lah yang menjadikan Muhammad sebagai manusia biasa.
Padahal, Tuhan bisa saja membuat Muhammad melebihi masyarakat pada masa itu. Tetapi, Tuhan berkehendak lain untuk menjadikan Muhammad sebagai suri tauladan di belahan bumi manapun.
Mewujudkan cita-cita luhur kemanusiaan, membuat kita terus belajar dan belajar. Ini menjadi poin pokok ajaran Al-Qur’an pertama. “Iqra”, bacalah. Tuhan telah menempatkan ilmu Pengetahuan paling mendasar dalam beragama. Pada kondisi ini, kenapa masih banyak buta aksara/literasi?
Mewujudkan masyarakat Madani bukanlah perkara mudah. Kondisi masyarakat yang majemuk pun telah berubah menjadi menyeramkan. Suku dan agama merupakan permasalahan paling fundamental di negeri ini. Saling caci-maki, merasa benar sendiri, merasa kehidupannya paling layak, perang sesama suku, menganggap yang lain kafir pun menjadi keseharian di negeri ini.
Tepat pada 12 Rabiul Awal, semua manusia bersepakat bahwa Muhammad bin Abdullah dilahirkan ke bumi. Hari yang sangat dinanti-nantikan oleh semua umat Islam. Sholawatan pun terdengar dari segala sudut rumah yang mencintainya. Sudah barang tentu ini bukan hal yang dilakukan sekali setahun, tetapi ini menjadi suatu kewajiban bagi para pecinta Muhammad dan keluarganya.
Menjadi umat Nabi Muhammad, harus menjadikannya sebagai suri tauladan. Terkait Literasi (membaca) lah yang jangan sesekali kita tinggalkan sehari-hari. Ini menjadi salah satu poin pokok mencintainya. Membaca menyebabkan kita mengerti dan memahami ajaran Islam yang dibawakan Muhammad. Bukan hanya secara tekstual, tapi secara substansinya pun akan kita pahami.
Selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, jangan dengarkan seruan para ustadz yang mengharamkan maulid ini. Anggap saja mereka tidak mencintai Nabi Muhammad. Mereka hanya ingin merusak Islam dari dalam.
Shalawat dan salam atas Muhammad dan keluarganya.