Sabtu, April 27, 2024

Mogoknya Motor Penggerak Bernama Organisasi

Teguh Iman Perdana
Teguh Iman Perdana
Berbagi Kata Berbagi Cerita

“Dengan dalih meningkatkan kompetensi diri, hardskill terus digenjot sampai titik nadir, ber-organisasi dan menjadi kritis hanya menjadi nomor kesekian dalam skala prioritas, namun mereka lupa bahwa semua prestasi yang ditoreh tidak akan ditanya oleh masyarakat, yang terpenting adalah bagaimana menjadi insan cendekia(?) yang bisa berguna saat turun ke masyarakat kelak.”

Salam Mahasiswa!

Mahasiswa adalah agen perubahan, kritis dan berani dikritik. Bisa melihat suatu fenomena dari beragam sudut pandang, menyikapi dan membenarkan dari analisis yang matang. Beragam wadah sudah disiapkan oleh kampus, tujuanya tentu agar mahasiswa bisa mengembangkan dan menyalurkan minat serta bakatnya. Bahkan, setiap masa pengenalan kampus orasi-orasi mahasiswa senior selalu berkutat pada masalah apatisme yang menjadi momok besar bagi para mahasiswa.

Salah satu peran mahasiswa adalah sebagai agent of change, yang disimpulkan secara singkat sebagai pembawa suatu perubahan dengan catatan tidak merubah nilai-nilai kearifan lokal yang telah ada.

Mahasiswa juga adalah pengharapan rakyat dikala mereka disewenang-wenangi oleh para pejabat dan pemerintahan yang tidak adil, disitulah mahasiswa harus menunjukan jati dirinya dan berada di garda depan untuk melawan pemerintah yang sewenang-wenang.

Tragedi 98 ketika ribuan mahasiswa berhasil memaksa seorang Jendral Soeharto turun dari tampuk kekuasaanya yang selama 32 tahun tidak tergoyahkan merupakan contoh konkrit dimana organisasi mahasiswa berperan besar didalamnya.

Harapan serta ekpektasi masyarakat yang besar sekarang ini pada mahasiswa terus bertambah seiring makin majunya zaman, namun apakah  mahasiswanya sendiri mampu dan siap jika diberi tongkat estafet tersebut? Jika berorganisasi saja masih ogah-ogahan, beratlah rasanya label insan cendekia(?) dan pembawa perubahan disandang.

Banyak faktor yang membuat mahasiswa sekarang lebih memilih tidak berorganisasi, memilih apatis dan diam seribu bahasa dengan segala problematika yang berjalan, salah satunya adalah banyaknya tugas dan target yang ditetapkan pada mahasiswa. Menurut mereka tugas lebih dari cukup untuk memenuhi semua waktunya.

Target lulus cepat waktu, menjadi alasan lain bagi mahasiswa untuk tidak ikut berorganisasi”halah koe yo pengen lulus cepat waktu toh, rasah sok nulis koyo ngene cah”, ya memang semua mahasiswa bercita-cita lulus tepat waktu, menyandang predikat cumlaude dan memiliki IPK sekelas dewa.

Namun, jika hanya itu saja yang dipikirkan, kapan kita bisa bermanfaat bagi orang lain? Bukankah sebaik-baik manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi orang lain? Mungkin saudara-saudara kita yang belum mencoba organisasi akan berbicara, ”buat apa sih ikut yang gitu?

Mending pulang, tidur, main kesana kesini wara-wiri nikmati indahnya Jogja”, come on bro, banyak hal yang bisa kalian dapat jika ikut organisasi yang ada di kampus, selain belajar berorganisasi yang baik dan benar, kita juga belajar menyikapi permasalahan dengan analisis dengan lebih menghormati berbagai pandangan banyak orang.

Ada alasan lain juga yang kadang menjadikan mahasiswa baru tidak ikut berorganisasi, yaitu faktor orang tua sendiri, banyak orang tua yang melarang anaknya untuk berorganisasi, mereka takut jika anaknya aktif pada organisasi kampus nanti kerjaanya cuma demo dan demo, hingga tugas terbengkalai, kuliah lunglai dan masa lulus menjadi sangat lama.

http://Ruangmahasiswa.com

Tentu saya menulis ini tidak asal-asalan, dalam satu kesempatan, saya berdiskusi dengan beberapa orang yang tidak mengikuti satupun organisasi yang ada di kampus, kurang lebih jawaban mereka sama, baginya, mengikuti organisasi yang ada di kampus hanya akan membuang-buang waktu mereka dan malah akan mengeluarkan budjet lebih karena berbagai kegiatan yang harus dilakukan.

Terdapat tiga tipe mahasiswa yang melekat pada diri-nya, yang pertama adalah mahasiswa yang memiliki idealisme seta tujuan yang jelas, kedua adalah yang tidak teridentifikasi namun secara dinamis memiliki idealisme, serta tipe ketiga ketiga ini adalah mahasiswa yang sekedar kerumunan yang bergerak sendiri-sendiri dan tidak memiliki tujuan yang jelas serta non-kontribusi bagi masyarakat.

Tipe ketiga inilah yang harus mulai dibenahi, perlu diingat mahasiswa bukanlah seorang musafir yang berjalan sendirian ditengah padang pasir yang hanya memikirkan dirinya sendiri dan terpisah dari masyarakatnya, tapi seharusnya menjadi seorang individu yang berada ditengah rmasyarakat dan memberikan apa yang bisa ia berikan pada masyarakat.

Organisasi kampus saat ini begitu pincang, sekalipun yang katanya mempunyai cara kaderisasi yang hebat, banyak anggota dan calon anggota yang menguap entah kemana, kalau ditanya pasti jawaban yang sama dan mainstream  terlontar,”maaf banget lagi banyak tugas”, atau “maaf aku jadi anu di organisasi anu”. Walaupun memang tidak semua mengalami hal ini, ada beberapa organisasi yang masih bisa menjaring anggotanya dengan banyak, tentu  ini tidak terlepas dari banyak faktor yang mendukungnya, selain cara promosi yang baik dari organisasi, tuah para tetua juga berlaku signifikan didalam menjaring mahasiswa agar mau berorganisasi.

Tentunya kita juga tidak bisa menyalahkan 100 persen mahasiswa yang memilih apatis dan menjalankan ritual kuliah pulang-kuliah pulang, namun jadikanlah ini suatu tamparan dan PR yang besar, bukan hanya buat kampus itu sendiri, namun juga organisasi intranya sendiri, mereka harus saling bersinergi dan dapat merangkul semua mahasiswa sehingga tidak ada lagi mahasiswa apatis yang begitu acuh pada sekitarnya.

W.S. Rendra pernah mengatakan; ”Mahasiswa sebagai generasi muda yang ideal adalah yang tumbuh dan berkembang di lingkungan masyarakat, kemudian berbakti pada masyarakat”. Kalian untuk masyarakat bukan masyarakat untuk kalian. Mari bergerak Mahasiswa Indonesia.

Salam  Mahasiswa.Tabik!

Teguh Iman Perdana
Teguh Iman Perdana
Berbagi Kata Berbagi Cerita
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.