Apa yang disebut mayoritas? Apakah dominansi kuantitas? Saya rasa tidak. Mayoritas kerap kali disamakan dengan superioritas suatu responden / pihak tertentu terhadap pihak minoritas yang menimbulkan adanya kesenjangan tersendiri dalam aspek tertentu, dan tidak ada hal baik yang timbul dari kesenjangan. Karenanya, mayoritas seringkali diasumsikan sebagai tolak ukur dalam pengambilan keputusan, tanpa menilai konteks yang terkandung dalam nilai yang dianut pihak mayoritas tersebut. Sama halnya dengan pendapat, dalam musyawarah ketika pendapat mayoritas telah ditentukan, kecenderungan orang akan memilih mayoritas tanpa mengkaji ulang apakah ada alternatif lain yang berpotensi untuk memberikan solusi yang lebih baik dibandingkan pendapat mayoritas tersebut, dan hal itu sangat dipengaruhi oleh aspek sosial, dimana ketika kita berada di pihak yang sama dengan kebanyakan orang, penerimaan diri secara langsung akan terjadi, tanpa perlu dipaksakan. Di lain pihak, ketika pendapat alternatif muncul di antara pendapat-pendapat mayoritas tersebut, kebanyakan orang cenderung untuk menghindari penggunaan pendapat tersebut, mengingat fakta bahwa kemungkinan pendapat yang sifatnya “minoritas” tersebut diterima oleh orang banyak sangat minim. Betul, pendapat mayoritas memang terlihat lebih “aman” dibandingkan pendapat minoritas, tapi apabila menyangkut efektivitas dalam penyelesaian masalah, belum tentu. Apa yang mendukung suatu pendapat dianut oleh mayoritas publik? Pertama, adanya kemiripan antara pendapat yang diajukan dengan kondisi sosial budaya sekitar. Kedua, adanya tokoh berpengaruh yang menganut pendapat tersebut. Ketiga, besarnya keuntungan yang didapat dari pendapat tersebut, dan yang terakhir adalah pengalaman massa lalu terkait dengan pendapat yang disajikan, entah itu sudah terbukti berhasil untuk direalisaksikan, ataupun juga ketidakefisienan dari pendapat-pendapat lainnya. Namun kecenderungan terhadap keberpihakan pendapat mayoritas itulah yang membatasi ruang berpikir individual ketika diperhadapkan dengan situasi / permasalahan tertentu, karena sudut pandang mereka akan terpaku dengan pendapat mayoritas tersebut, sehingga hasil yang dikeluarkan dari suatu perundingan pun juga terbatas dengan minimnya opini yang dikeluarkan oleh masyarakat. Dari sini, bisa disimpulkan bahwa pendapat mayoritas adalah pemikiran yang terbentuk karena keberpihakan terhadap suatu sistem kemasyarakatan yang sudah dilakukan berulang kali oleh orang-orang yang menggunakannya. Dan alangkah baiknya untuk melihat spektrum perspektif yang lebih luas sebelum menentukan pendapat mana yang ingin kita ambil.