Jumat, Maret 29, 2024

Menyambut Pembangunan Prioritas 2019

Gerry Katon Mahendra
Gerry Katon Mahendra
Dosen Administrasi Publik Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Tahun 2019 terasa sangat sibuk bagi Indonesia, tidak hanya akan menggelar Pemilu serentak Legislatif dan Presiden, juga karena ditahun ini merupakan tahun terakhir pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2015-2019.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari situs Bappenas.go.id, RPJMN tahun 2015-2019 merupakan tahap ketiga dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 yang telah ditetapkan melalui Perpres No. 2 Tahun 2015.

RPJMN ini yang selanjutnya menjadi pedoman bagi kementerian/lembaga dalam menyusun Rencana Strategis kementerian/lembaga (Renstra-KL) dan menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah dalam menyusun/menyesuaikan rencana pembangunan daerahnya masing-masing dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan nasional. Momentum RPJMN tahun terakhir ini yang nantinya harus dimanfaatkan pemerintah sebaik mungkin agar target yang belum terealisasikan dapat segera tercapai.

Melihat fakta sebelumnya, sudah terdapat beberapa capaian pelaksanaan RPJMN tahun yang beberapa diantaranya dapat dilihat sebagai berikut : dari aspek pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan, dimana pertumbuhan PDB pada tahun 2015 sebesar 4.88% meningkat menjadi 5.02% pada tahun 2016. PDB per kapita juga meningkat dari 45.141 pada tahun 2015 menjadi 47.957 pada tahun 2016.

Kedua hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi negara dan tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia mengalami peningkatan cukup baik. Hal tersebut berkorelasi pada tingkat kemiskinan dan pengangguran, dimana pada tahun 2015 mencapai 11.13%, menurun menjadi 10.70% pada tahun 2016.

Sedangan untuk pengangguran juga mengalami penurunan dimana pada tahun 2015 terdapat 6.18% penggangguran terbuka dan menurun menjadi 5.61% pada tahun 2016. Beralih ke asek pembangunan manusia, upaya yang dilakukan pada tahun 2015-2016 juga sudah cukup baik. Diketahui pada tahun 2015 indeks pembangunan manusia (IPM) terealisasikan pada angka 69.55% dan pada tahun 2016 terealisasikan pada angka 70.19% (infografis.bappenas.go.id).

Memasuki tahun terakhir pelaksanaan RPJMN, tentu pemerintah mencanangkan target pencapaian yang lebih tinggi guna menciptakan kondisi perekonomian dan pembangunan masyarakat yang lebih baik dari sebelumnya.

Berdasarkan data yang dikutip dari indonesiabaik.id, diketahui bahwa sasaran makro pembangunan pada tahun 2019 diantaranya meliputi pertumbuhan ekonomi yang ditarget mencapai rentang angka 5.4-5.8%; tingkat kemiskinan ditargetkan turun dan berada pada rentang angka 8.5-9.5%; tingkat pengangguran terbuka juga ditargetkan menurun pada rentang angka 4.8-5.2%; dan indeks pembangunan manusia yang ditargetkan meningkat pada rentang angka 71.98.

Beberapa sasaran pembangunan prioritas nasional tahun 2019 tersebut tentu saja harus dapat terealisasikan dengan baik. Upaya-upaya yang perlu dilakukan guna mencapai pertumbuhan ekonomi diantaranya dengan menstimulasi peningkatan konsumsi rumah tangga dan mempertahankan daya beli masyarakat agar inflasi tetap terjaga dengan baik; menjaga iklim investasi dan usaha agar dapat lebih optimal menyerap tenaga kerja, serta memudahkan para pengusaha untuk mengembangkan jaringan usahanya; menjaga dan mempercepat pembangunan infrastruktur agar alur distribusi barang dan jasa semakin efisien; serta memberikan dan mengevaluasi paket kebijakan ekonomi agar tetap relevan dengan upaya percepatan pertumbuhan ekonomi makro.

Sedangkan, upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) Indonesia diantaranya adalah : menguatkan sumber daya manusia (SDM) baik dari aspek kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan keluarga. Upaya ini dapat dioperasionalkan melalui mengintensifkan program vaksin bagi bayi dan balita, mengoptimalkan program Keluarga Berencana (KB), dan menjamin ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan lainnya diseluruh Indonesia, serta mengoptimalkan pelayanan BPJS Kesehatan bagi seluruh elemen masyarakat.

Upaya pada bidang pendidikan dapat dilakukan dengan cara menjamin Kartu Indonesia Pintar (KIP) terdistribusikan kepada para siswa/i yang membutuhkan, memastikan dana KIP digunakan sesuai dengan peruntukannya, dan yang tidak kalah penting adalah alokasi beasiswa bagi siswa dan mahasiswa Indonesia yang memiliki prestasi.

Upaya lain yang dapat dilakukan pada pembangunan pendidikan adalah dengan menanamkan pendidikan karakter bagi seluruh siswa dan mahasiswa yang ada diseluruh Indonesia.

Hal ini menjadi bagian penting, dimana pendidikan karakter nantinya yang akan membentuk pola perilaku manusia yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Meskipun pelaksanaan RPJMN 2019 bertepatan dengan tahun politik yang cukup panas, masing-masing elemen bangsa ini harus tetap memiliki rasa optimisme yang tinggi dan tidak lupa untuk terus mengawal rencana kerja pemerintah dalam upaya mencapai target yang dicanangkan.

Tentu kita semua berharap bahwa rencana upaya dan target RPJM tahun 2019 dapat terpenuhi. Tercapainya sasaran RPJMN tersebut nantinya yang akan meningkatkan kepercayaan dari masyarakat kepada pemerintah dan menjadi bukti keberhasilan pemerintah dalam mengatasi berbagai masalah pembangunan dialami oleh negara kita serta membawa perubahan yang lebih baik. Semoga!

Gerry Katon Mahendra
Gerry Katon Mahendra
Dosen Administrasi Publik Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.